BAB27

390 25 0
                                    

"Eung~" jisung meraba sebelah nya. Kosong.

"Sayang?" jisung keluar kamar dan mendapati chenle nya lagi sarapan. Dia mengambil tempat berhadapan si istri.

"Kamu kerja harini?"

Chenle mengangguk tanpa melihat nya.

"Aku hantar ya?"

"Ga usah." Chenle membawa piring kotor ke wastafel. Dia udah selesai makan.

Tiba- tiba jisung memeluk nya dari belakang.

"Lepasin jisung, aku udah telat." chenle berusaha melepaskan lingkaran lengan jisung di pinggang nya.

Jisung diam. Gak gerak juga.

"Sakit ji.."

"Maaf." Jisung melepaskan nya.

Chenle buru-buru ke kerja. Dia gamau menatap suami nya itu lama-lama.

_-_-_-_

"Chenle, lo gak panas ya pake baju kek gitu?" soal lami aneh. Iya sih, kan sekarang lagi musim panas. Tapi teman nya seorang itu malah pakai baju tertutup semua.

"Hmm? Gak kok."

"Iya sih, lo emang aneh."

"Eh tuh kan suami lo." lami menunjuk ke arah seseorang yang sedang menyandar di mobil biru muda mewah.

'Jisung?' batin chenle.

"Ya udah le, gw duluan ya." lami menyenggol bahu chenle sambil nyengir menggoda sebelum benar-benar pergi.

Chenle mendekati jisung.

"Kenapa kamu ke sini?"

Jisung tersenyum melihat chenle.

"Mau jemput kamu. Bunda ajak kita makan malem bareng. Bunda kangen banget sama kamu sayang."

"Oh. Kamu duluan aja." chenle bergerak untuk ke parkir mobil nya tetapi tangan nya sempat jisung pegang.

"Kita bareng aja sayang."

"Mobil ku? Aku bisa nyetir sendiri."

"Ntar apa kata bunda kalau kita ga datang bareng."

"Bilang aja kalau aku baru pulang kerja."

"Sayang.."

"Ya udah." Chenle membuat wajah malas dan masuk ke dalam mobil nya jisung.

-
-
-

"Sayang bunda~~" ujar jaemin teruja sambil memeluk menantu kesayangan nya.

"Bunda~~"

Jisung melihat interaksi dua beranak itu. Chenle ga senyum seceria itu saat dengan nya. Bahkan senyum sedikit aja juga nggak buat dia.

"Yuk masuk sayang, jisung." ujar bunda nana sambil masih memeluk chenle erat.

"Iya bunda."

"Makan yang banyak ya sayang, kamu kurus banget." ujar nana sambil menambah kan lauk ke dalam piring chenle.

Chenle mengangguk lucu dengan mulut nya yang penuh.

-
-
-

"Sayang, ngapain di sini?" soal nana yang melihat chenle sendiri di buaian belakang rumah nya.

"Saja bun, ambil angin malam." ujar chenle tersenyum.

Nana turut tersenyum dan duduk di sebelah menantu nya.

"Kamu kenapa kurus banget sayang? Hmm?"

"Gak kok bunda, lele cuman diet aja. Hehe."

"Ga usah diet la sayang. Udah lucu banget tau." Nana mengunyel- ngunyel pipi chenle yang agak tirus itu.

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang