Keesokan harinya di Kediaman Keluarga Hinata....
AUTHOR POV...
Di sebuah kamar di kediaman Keluarga Hinata, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun sedang tertidur pulas di kasurnya. Namun tidak lama kemudian, alarm disampingnya berbunyi dan membangunkan anak laki-laki tersebut.
Ya, benar sekali. Anak laki-laki tersebut adalah matahari kesayangan kita semua, Hinata Shoyo. Dia bangun dan mematikan alarm yang berasal dari ponselnya itu. Dia melihat ponselnya untuk mengetahui pukul berapa sekarang dan disana menunjukkan pukul 05.00 pagi.
"Ah, aku kepagian. Tapi, tidak masalah. Aku akan mandi dulu saja" ucap Shoyo sambil beranjak dari tempat tidurnya.
HINATA SHOYO POV....
Aku terbangun saat mendengar alarm dari ponselku berbunyi. Aku mematikan alarm itu dan melihat ke layar ponselku untuk mengetahui jam berapa sekarang. Ternyata, sekarang masih jam 05.00 pagi. Tanpa sadar, aku menyetel alarm terlalu pagi.
"Ah, aku kepagian. Tapi, tidak masalah. Aku akan mandi dulu saja" ucapku sambil beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.
Di kamar mandi, aku membuka bajuku. Saat bajuku sudah terbuka, aku melihat ke arah kaca panjang dan menyadari kalau tinggi badanku sedikit bertambah. Tinggiku yang awalnya 167.9 cm, sekarang menjadi 170.3 cm. Tinggiku bertambah 2.4 cm.
"Untunglah kalau tinggiku bertambah" ucapku.
Aku menyalakan shower dan menikmati air yang jatuh dari shower seperti air hujan. Aku sangat suka berlama-lama di kamar mandi hanya untuk menikmati shower saja. Ah... Ini memang kebiasaan lamaku. Tapi, aku tahu kalau lama-lama di kamar mandi itu tidak baik. Jadi, setelah sekitar 10 menit aku mandi, aku memutuskan untuk mengakhiri mandiku.
Aku keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe. Aku berjalan ke arah lemari dan memakai seragam sekolahku. Setelah rapi, aku membuka pintu kamar dan kebetulan sekali, aku membuka pintu kamar bersamaan dengan Suga-san yang kamarnya berada di sebelah kamarku dan kamar Kak Eiji.
"Ah, selamat pagi, Suga-san" ucapku.
"Selamat pagi juga, Hinata" balas Suga-san.
"Kau juga bangun kepagian, Suga-san?" tanyaku.
"Iya, entah kenapa, aku terbangun begitu saja" jawab Suga-san.
Kami pun menutup kembali pintu kamar setelah keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan bersama-sama. Selagi berjalan menuruni tangga, kami mengobrol tentang banyak hal. Kami juga membahas tentang anggota tahun kedua yang akan selesai dari masa skors-nya besok.
"Bagaimana dengan anggota tahun kedua yang akan kembali besok?" tanyaku.
"Tentang itu, mereka adalah Libero dan Ace dari Karasuno" jawab Suga-san.
"Tapi, aku tidak yakin kalau mereka akan benar-benar kembali" lanjut Suga-san.
"Kenapa?" tanyaku dengan nada heran.
"Kau tahu, mereka di skors karena mereka berkelahi di lorong sekolah dan tidak sengaja memecahkan sebuah vas. Namun, masalah utamanya adalah karena mereka berkelahi akibat pertandingan dimana semua pukulan Ace kami di blokir" ucap Suga-san yang berhenti sebentar di tangga.
"Hm, yah... Tidak heran juga, sih. Tapi, bukankah kita tidak boleh menyerah begitu saja? Kita adalah seorang pemain voli dan salah satu syarat pemain sejati adalah sifat yang tidak mudah menyerah, bukan?" ucapku sambil menatap ke arah Suga-san.
"Itu benar. Tapi..." ucap Suga-san sambil menundukkan kepalanya.
"Suga-san, aku dan Kageyama akan berusaha meyakinkan Ace Karasuno, jadi tenang saja" ucapku sambil memeluk Suga-san.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Teen Fictionbagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...