KEESOKKAN HARINYA....
Kriing...Kriing...Kriing...
"Ehm... Sudah pagi?" ucapku sambil membuka mata.
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar alarm ponselku berbunyi. Aku segera bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi. Aku mencuci mukaku dan setelah itu, aku membuka pakaianku. Lalu, aku menyalakan shower dan berdiri di bawahnya. Aku bisa merasakan air yang mengguyur kepalaku. Segar sekali.
Setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, aku mematikan shower dan memakai bathrobe serta mengeringkan rambutku menggunakan handuk. Aku langsung ke lemari untuk mencari segala sesuatu yang aku butuhkan untuk Training Camp. Setelah semuanya siap, aku membawa tas itu dan keluar dari kamarku. Aku juga tidak lupa membawa laptop yang berisi semua dokumen dan laporan perusahaan. Aku berniat mengeceknya disela-sela waktu senggang saat Training Camp.
Aku langsung turun ke lantai 1 dan menuju ke ruang makan. Begitu pintu ruang makan aku buka, disana sudah ada seluruh keluargaku yang menunggu kedatanganku ke ruang makan untuk sarapan bersama. Aku masuk ke ruang makan sambil mengucapkan salam selamat pagi pada mereka.
"Selamat pagi, semuanya" ucapku.
"Selamat pagi juga" jawab mereka bersamaan.
"Apa kalian tidak pulang semalam? Jika benar, kalian sebaiknya tidur sekarang. Kalian tidak perlu menunggu" tanyaku sambil duduk di kursiku.
"Tidak, kok. Kami pulang tadi malam, hanya saja kami pulang sangat larut. Kau sudah tidur saat kami pulang" jawab ayah mewakili seluruh keluargaku.
Yang lainnya mengangguk yang menandakan bahwa jawaban ayah memang benar. Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda aku percaya pada jawaban ayah. Tidak lama kemudian, sarapan pun siap dan beberapa pelayan membawa semua makanan itu ke meja makan. Aku memakan sarapanku dalam keadaan diam karena kalau sedang makan memang tidak boleh bicara.
"Shoyo" panggil ibu yang duduk di sampingku.
"Ada apa, ibu?" tanyaku yang menghentikan sebentar makanku.
"Maaf, karena kami tidak bisa menemanimu makan tadi malam. Tiba-tiba saja, ada masalah mendadak yang terjadi" ucap ibu sambil mengelus kepalaku.
"Tidak apa-apa. Lagipula, aku sudah berusia 16 tahun. Aku bisa menjaga diriku sendiri sekarang" balasku dengan senyuman.
"Kami benar-benar minta maaf karena meninggalkanmu sendirian tanpa memberitahumu terlebih dahulu" ucap Kak Eiji.
"Sudah kubilang, tidak apa-apa" balasku.
'Ngomong-ngomong, ini memang pertama kalinya mereka pergi tanpa memberitahuku lebih dulu. Biasanya mereka akan mengabariku lewat email atau meneleponku. Kurasa masalah tadi malam memang sangat gawat' pikirku.
"Jadi, bagaimana dengan masalahnya? Apa sudah selesai? Atau apakah ada yang bisa aku bantu?" tanyaku.
"Masalahnya sudah selesai, kok. Hanya tersisa masalah masalah kecil saja seperti mengisi ulang stok peralatan olahraga di ShoeiSport" ucap Kak Eiji.
"Iya, masalah seriusnya sudah menghilang dan tinggal masalah kecil saja" ucap Kak Kenzo.
"Aku akan membantu kalian berdua sebisaku" ucapku.
"Terimakasih, Shoyo" balas mereka berdua.
Kami pun melanjutkan sarapan dengan sedikit canda tawa. Kami juga membicarakan berbagai macam hal. Lalu, ayah tiba-tiba menanyakan tentang Training Campku.
"Shoyo, kau akan memulai Training Camp-mu hari ini, kan?" tanya ayah.
"Ya, benar. Aku juga membawa laptopku untuk memantau laporan pekerjaanku" jawabku sambil melanjutkan makanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Novela Juvenilbagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...