KEMBALI KE JEPANG

349 40 9
                                    

3 Hari Kemudian, di Rio De Janeiro....

Hari ini adalah hari keempat ku berada di Brazil. Sekarang, aku sedang berkeliling di Rio de Janeiro bersama dengan kakak dan semua sepupuku. Kak Eiji, Kak Hideyoshi, dan kakak laki-laki dari Kak Hideyoshi, Hinata Shiroyasha ditugaskan untuk menjaga kami semua karena mereka adalah anak yang paling dewasa. Miyato dan Miyano juga di bawa berkeliling oleh kami.

Jika kalian bertanya kenapa kami malah berkeliling di Rio de Janeiro? jawabannya adalah karena masalah keluarga itu hanya melibatkan Generasi Kakek (generasi ketujuh) dan Generasi Ayah (generasi kedelapan). Kami, para generasi kesembilan, sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan masalah ini. Tapi, hak persetujuan kami juga sangat penting sebagai generasi muda Keluarga Hinata.

Dengan kata lain, kehadiran kami di Brazil bagaikan kekuatan tambahan bagi Keluarga Hinata untuk mengeluarkan kekuasaan maksimalnya. Yah, karena yang dibutuhkan hanyalah kehadiran kami di Brazil, kami tidak harus mengikuti pertemuan membosankan itu. Ngomong-ngomong, sekarang aku sedang menggendong salah satu dari si kembar yaitu Miyato. Sedangkan Miyano digendong oleh Kak Kaoru.

Sedikit deskripsi tentang si kembar. Miyato dan Miyano memiliki rambut berwarna hitam seperti ayah mereka dan mata berwarna emas seperti ibu mereka. Miyato adalah Kakak dan Miyano adalah adiknya. Aku kurang tahu saat proses kelahiran mereka, tapi katanya itu adalah proses kelahiran yang hampir membuat ibu mereka tewas. Untungnya, saat itu sang ibu berhasil diselamatkan. Jadi, mereka berdua lahir dengan sehat dan sang ibu pun selamat.

Yah, saat mendengar kalau ibu mereka hampir tewas saat melahirkan mereka, aku jadi mengerti betapa besarnya perjuangan seorang ibu demi melahirkan anaknya ke dunia. Saat itu juga sempat terjadi kepanikan besar di keluarga, sih. Tapi, kami semua lega setelah mendengar kalau sang ibu dan dua bayinya baik-baik saja.

"Ngomong-ngomong, kita sebaiknya jalan-jalan kemana? Aku belum terlalu paham tentang objek wisata di sini" ucap Kak Shiroyasha.

"Kalau soal itu, bagaimana kalau ke pusat perbelanjaan? Kata kakek, kita juga tidak akan terlalu lama disini, jadi aku ingin sekali membeli oleh-oleh untuk teman-temanku" balas Kak Kenzo.

"Benar juga. Regis, apa kau tahu dimana tempat untuk berbelanja oleh-oleh?" tanya Kak Kaoru.

"Hmm... kalau tempat belanja, aku tahu beberapa. Tapi, aku tidak tahu apa disana ada benda yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh" jawab Regis.

"Tidak perlu khawatir. Kami hanya akan membelikan oleh-oleh untuk teman kami. Apapun itu mereka pasti akan senang" ucap Kak Kenzo.

"Kalau begitu, bagaimana kalau... Barra da Tijuca. Disana memiliki banyak sekali barang yang beragam dan juga bagus untuk dijadikan hadiah" balas Regis.

Kami semua mengangguk dan langsung menuju kesana untuk membeli oleh-oleh. Aku juga akan membelikan Izumi dan anggota klub voliku oleh-oleh. Tunggu, haruskah aku juga membelikan dia sebuah oleh-oleh?

"Aku akan belikan saja untuknya..." gumamku sambil mengikuti saudara-saudaraku.

Setelah sampai disana, kami langsung masuk beramai-ramai dan melihat-lihat benda apa yang kira-kira cocok untuk dijadikan oleh-oleh untuk teman-teman kami di Jepang.

"Apa yang harus aku beli untuk teman-temanku? Baju? Jam tangan? atau Tas?" gumamku sambil menggendong Miyato.

"Sebelum itu, berapa banyak uang yang aku punya? Aku akan mengeceknya dulu" ucapku sambil memainkan ponselku.

Setelah menunggu beberapa saat, aku mendapatkan notifikasi di ponselku tentang jumlah saldo dari kartu kredit yang diberikan oleh kakek. Kata kakek, kartu kredit itu adalah kartu kredit brazil. Kakek juga bilang kalau dia sudah mengisi kartu itu dengan uangnya sendiri. Padahal, aku memiliki uangku sendiri dari penghasilan perusahaan yang aku bangun.

BIG ARCADE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang