Setelah 1 hari 3 jam lamanya kami berada di pesawat, akhirnya kami tiba di Rio De Janeiro dengan selamat. Pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan aman di Bandar Udara Internasional Galeão.
Setelah pesawat sudah mendarat dan berhenti dengan sempurna, aku dan keluargaku bersiap-siap untuk turun dari pesawat.
"Shoyo! Jangan lupakan tas-mu!" Ucap ayahku dari kursi belakang.
"Baik, ayah!" Balasku dan aku mengambil tasku yang aku gantungkan di kursi pesawat.
"Ayo kita keluar duluan, Yo-kun" ucap Kak Youma.
"Eh, tapi... Bagaimana dengan yang lainnya?" Tanyaku.
"Tidak apa-apa, Yo-kun. Kita tidak akan terlalu jauh dari pesawat, kok" ucap Kak Youma sambil menarik tanganku.
"Paman Akito! Aku akan membawa Yo-kun bersamaku dan kami akan keluar dari pesawat duluan!" Ucap Kak Youma kepada ayahku.
"Jangan terlalu jauh dan tunggulah kami di ruang tunggu bandara, Youma-kun" balas ayahku.
"Baiklah" ucap Kak Youma.
Aku ditarik oleh Kak Youma dan kami berjalan keluar dari pesawat. Setelah keluar dari pesawat, angin pagi hari di Rio menerpa kulitku.
'Segar sekali~~' pikirku.
"Udaranya segar, bukan?" Tanya Kak Youma.
"Ya, udaranya sangat segar" jawabku.
"Ayo kita ke bandara dan mengambil koper Kita dan yang lainnya" ucap Kak Youma yang kembali menarik tanganku.
"Baiklah" balasku yang mengikuti arah tarikannya.
Kami berjalan masuk ke bandara dan mengambil semua koper yang keluarga kami bawa. Untung saja di depan koper mereka terdapat stiker yang bertuliskan nama mereka. Jadi, kami tidak perlu repot-repot mengingat koper seperti apa yang mereka bawa.
Setelah mengambil semua koper, kami berjalan menuju tepat duduk terdekat dari tempat kami berdiri. Saat menemukan tempat duduk yang kosong, kami membawa semua koper itu secara bertahap.
Saat aku sampai di tempat duduk, aku melihat Kak Eiji dan Kak Kenzo datang dengan membawa koper yang lainnya.
"Shoyo, terimakasih sudah membawakan koperku" ucap Kak Eiji.
Ya, tiga koper yang aku bawa pertama adalah milikku, milik Kak Eiji dan milik Kak Hideyoshi. Sedangkan Kak Youma, dia membawa koper miliknya, milik Kak Kaoru dan milik Kak Kenzo.
"Youma, terimakasih sudah membawakan koper milikku" ucap Kak Kenzo.
""Sama-sama"" jawab kami bersamaan.
"Kalian duduk saja. Biarkan mereka membawa koper milik mereka sendiri" ucap Kak Kenzo.
"Benar, lagipula mereka semua sudah turun dari pesawat. Biarkan mereka membawa koper milik mereka sendiri" timpal Kak Eiji.
"Baiklah" balasku.
Aku, Kak Youma, Kak Eiji, dan Kak Kenzo duduk santai di kursi tunggu untuk menunggu yang lainnya. Sambil menunggu, aku memakan permen karet rasa jeruk yang masih tersisa di tasku. Permen karet ini berasal dari Kak Hideyoshi yang memberikanku 1 kotak permen karet jeruk sebelum naik ke pesawat.
Saat aku memakan permen karet, Kak Kaoru datang terlebih dahulu karena kopernya sudah dibawa oleh Kak Youma. Di belakang Kak Kaoru, terlihat ayah dan ibuku serta anggota keluarga Hinata yang lainnya. Saat semua sudah berkumpul, aku berdiri dari kursi.
"Setelah ini kita akan kemana? Hotel?" tanya paman Akira.
"Tidak. Kita akan menggunakan vila milik Keluarga Hinata yang berada di brazil" jawab kakekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Ficção Adolescentebagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...