HINATA SHOYO POV...
Karena pertandingannya sudah ingin dimulai, kami pun berbaris di lapangan. Kami semua membungkuk dan setelah itu, kami membuat posisi yang sudah kami sepakati di lapangan. Setelah kedua pihak sudah siap, pertandingan pun dimulai.
Sebenarnya, aku tidak peduli dengan hasil pertandingan ini. Meski kami kalah sekalipun, kami akan menerima hasilnya dengan tangan terbuka. Karena kami tahu kalau lawan pertama kami adalah lawan yang sangat sulit di kalahkan.
Meski aku sudah sempurna dengan semua teknik dasar voli karena aku di ajari oleh Kak Kenzo, namun Izumi, Koji, dan anggota lainnya belum mendapatkan pelatihan dengan benar. Tapi, melihat semua usaha mereka untuk memasuki lapangan ini juga membuatku ingin melakukan yang terbaik sebagai kapten mereka.
Di anggotaku, yang bisa men-spike dan mencetak poin hanyalah aku, Izumi, dan Koji saja. Sedangkan sisanya, baru menguasai teknik pertahanan seperti blocking dan receive. Jadi, anggota tim-ku cukup unggul dalam pertahanan. Tim-ku unggul di pertahanan itu semuanya berkat arahan cara mengajari seseorang dari Kak Kenzo.
Kalau boleh jujur, aku itu sangat buruk dalam mengajari seseorang. 2 bulan sebelum pertandingan ini, aku meminta saran Kak Kenzo yang pintar dalam bidang olahraga untuk meningkatkan kemampuan anggota tim-ku.
Kak Kenzo yang menyadari kebodohanku dalam mengajari seseorang, dia memberikanku sebuah buku panduan yang bisa meningkatkan pertahanan dan penyerangan dalam waktu yang cukup singkat. Aku mengikuti semua instruksi yang berada di buku tersebut dan terbukti pertahanan dan penyerangan di tim-ku perlahan meningkat.
Anggota tim-ku unggul dalam pertahanan itu karena aku memutuskan untuk melatih pertahanan mereka terlebih dahulu. Saat pertahanan tim-ku sudah bisa dibilang sempurna, aku melanjutkan pelatihan mereka untuk melatih teknik penyerangan.
Namun, itu hanya berlangsung seminggu saja sebelum pertandingan ini dimulai. Yang berhasil menguasai teknik penyerangan yang ada di buku yang di berikan Kak Kenzo dengan sempurna hanyalah aku, Izumi, dan Koji. Sedangkan yang lainnya hanya mempelajari seperempat dari semua teknik penyerangan yang ada dibuku itu.
Oke, sekarang waktunya kita kembali fokus ke pertandingan. Di Set pertama, skor saat ini adalah (Yukigaoka) 12 - 13 (Kitagawa Daiichi). Sekarang adalah giliran servis-nya Izumi. Servis Izumi melayang lurus ke arah depan libero lawan.
Meski bola itu berhasil di naikkan ke atas, tapi sayangnya bola itu masuk ke dalam area kami dan Koji membuat bola itu menjadi Chance Ball.
"Chance Ball!" teriak Koji di lapangan dan memberikan bola itu kepada Izumi yang merupakan setter kami.
"Sho-chan!" teriak Izumi dan memberikan bola itu kepadaku dengan toss yang sempurna.
Toss yang diberikan oleh Izumi itu benar-benar sangat pas dengan titik tertinggi lompatanku. Aku melompat dan men-spike bola itu. Memang, ada blocker yang menghalangi, namun aku berhasil melewati blok mereka dan mencetak poin.
"Yoshaaa!" teriak kami.
Melihat aku mencetak poin yang dihalangi oleh 3 blocker tinggi membuat para penonton terkejut. Aku bisa mendengar beberapa percakapan mereka dari lapangan.
"Mereka bisa menekan Kitagawa Daiichi dengan pertahanan mereka! Sebenarnya darimana mereka berasal?" kata salah satu penonton.
"Meski mereka tidak begitu bagus dalam menyerang, mereka sangat sempurna dalam pertahanan! Dan juga sepertinya kapten mereka adalah orang yang sangat bisa diandalkan. Kapten mereka menutupi semua kekurangan anggota tim-nya!" kata penonton lainnya.
"Padahal mereka benar-benar tidak ada di kejuaraan yang lalu. Tapi, semua anggota mereka sangat hebat. Coba saja kalau lawan pertama mereka bukan Kitagawa Daiichi, mereka pasti akan menang" kata penonton lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Ficção Adolescentebagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...