Setelah latih tanding itu selesai, aku dan anggota tim voli Karasuno pergi ke sebuah kedai dan kami membeli bakpao yang dijual di sana. Saat kami sedang memakan bakpao bersama-sama, ponselku yang berada di dalam saku berbunyi. Aku mengambil ponselku dan melihat siapa yang meneleponku. Saat aku lihat, ternyata yang meneleponku adalah Izumi, teman SMP-ku.
"Halo, ada apa, Izumin?" ucapku sambil memakan bakpao.
"Ah, tersambung. Sho-chan, sekarang aku dan Koji ada di rumahmu. Kau dimana?" ucapnya di dalam telepon.
"Uhuk! Kenapa kau dan Koji berada di rumahku?! Apa yang kalian lakukan disana" jawabku.
"Kak Kenzo mengundang kami untuk bermain voli bersama. Dia ingin menepati janjinya, katanya" ucap Izumi.
"Oh, begitu ya. Baiklah, aku akan segera pulang. Aku sedang bersama dengan klub voli Karasuno" balasku.
"Oh! Itu bagus! Ajak mereka juga, Shoyo-chan!" Ucap Kak Kenzo yang tiba-tiba mengambil alih telepon.
"Mengajak mereka juga? Kak Kenzo yakin? Kalau yakin, aku ajak beneran nih mereka" balasku.
"Ya, aku yakin! Ajak saja mereka dan kita bisa bermain 6 vs 6" ucap Kak Kenzo.
"Baiklah, sampai jumpa di rumah" balasku dan menutup telepon.
Aku melihat ke arah tim voli Karasuno dan mereka juga sedang menatapku. Aku cukup terkejut melihat mereka yang sedang diam saja sambil menatapku. Di dalam keheningan itu, Regis pun membuka pembicaraan.
"Siapa yang menelepon, Shoyo?" Tanya Regis.
"Oh, itu Izumi, teman SMP kita. Dia bilang dia dan Koji diundang ke rumah untuk bermain voli bersama. Kak Kenzo juga mengajak tim voli Karasuno untuk bermain bersama" jawabku.
"Eh? Kami juga diundang?" Tanya Daichi-san.
"Itu benar, Daichi-san. Apa kalian bisa meluangkan waktu kalian?" Tanyaku.
"Tentu saja bisa! Kami juga ingin bermain voli! Selama ini, kami tidak memiliki lawan untuk latih tanding" jawab Sugawara-senpai.
"Ya sudah. Setelah ini kita akan ke rumahku dan bermain voli bersama" ucapku.
"Eh? Kita akan main di rumahmu?" Tanya Tanaka-Senpai.
"Tenang saja, di rumahku ada lapangan voli" jawabku.
Setelah mendengar jawabanku, tim voli Karasuno diam mematung dan tidak ada yang mengeluarkan suaranya satupun. Sebenarnya, aku sedikit bingung kenapa mereka diam saja. Tapi, aku tidak menghiraukan mereka dan menghabiskan bakpao ku. Setelah bakpao ku habis, aku langsung berdiri dan menunjukkan jalan ke rumahku pada mereka.
"Ayo kita ke rumahku" ucapku.
Mereka pun bangun dari tempat mereka duduk dan berjalan mengikutiku. Jika kalian bertanya kemana sepeda yang aku pakai, sepeda itu di pakai oleh Regis yang kini sedang berjalan di sampingku. Aku sedang tidak ingin menaiki sepeda. Aku lebih memilih jalan bersama klub voli.
Kami terus berjalan dan sekarang sedang berjalan di jalanan menanjak karena rumahku berada di atas pegunungan. Setelah berjalan sampai puncak jalan itu, aku mengajak mereka untuk melewati jalan pintas, yaitu hutan.
"Ayo kita lewat sini saja" ucapku sambil menunjuk arah hutan.
"Apa kau yakin ingin lewat situ? Bukankah itu hutan?" tanya Sugawara-senpai.
"Jangan khawatir, ini adalah jalan pintas ke rumahku. Regis, karena sepeda tidak bisa masuk, kau duluan saja memakai jalan biasa" ucapku.
"Oke! Aku akan menunggu kalian" ucap Regis sambil pergi meninggalkan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Novela Juvenilbagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...