HINATA SHOYO POV...
Setelah selesai mengucapkan kata perpisahan dengan tim Kitagawa Daiichi, aku menghampiri tim-ku yang sudah sedikit mengobrol dengan Kak Kenzo. Aku pun memanggil Kak Kenzo sambil menghampirinya.
"Kak Kenzo! Apa kau sudah lama menunggu?" tanyaku begitu sampai di depan Kak Kenzo.
"Shoyo-chan! Tidak kok, aku tidak menunggu terlalu lama. Selain itu, maafkan aku, Shoyo-chan. Padahal kau ingin sekali mencapai babak final" jawab Kak Kenzo dengan wajah bersalah.
"Jangan khawatir, Kak Kenzo. Bagaimanapun juga, aku adalah salah satu anggota keluarga utama. Jadi, masalah keluarga utama adalah masalahku juga" balasku sambil memegang pundak Kak Kenzo.
"Ya, jangan khawatir, Kenzo Nii-san. Yah, memang sedikit disayangkan, tapi kami mengerti dengan posisi kapten saat ini. Jadi, selesaikanlah masalahnya dan jika sudah selesai, kita bisa main voli bersama lagi" ucap Izumi.
Anggota tim-ku yang lain tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kak Kenzo yang melihat anggota tim-ku, dia terlihat seperti ingin menangis. Kak Kenzo memeluk kami semua sekaligus dan menangis lalu terus meminta maaf pada kami.
"Kalian semua!! Sekali lagi, maafkan aku!! Padahal aku memberikan buku itu pada kalian agar kalian bisa memenangkan pertandingan!! Tapi.... Masalah ini tiba-tiba muncul! Maafkan aku!!" ucap Kak Kenzo sambil menangis.
Kami yang dipeluk oleh Kak Kenzo yang sedang menangis hanya bisa tertawa kecil sambil menepuk pelan punggung Kak Kenzo agar dia segera tenang soalnya kami masih berada di sekitar area pertandingan. Banyak sekali orang yang melihat kami.
"Sudah, sudah, Kak Kenzo. Kita menjadi pusat perhatian, lho" ucapku sambil menenangkannya.
Kak Kenzo melepaskan pelukannya dan berkata, "Maafkan aku, ya. Aku berjanji aku akan menyelesaikan masalah itu secepatnya dan kita semua akan latihan voli bersama-sama. Aku akan mengajak Kak Eiji, Kaoru dan beberapa temanku juga nanti" ucapnya.
"Kami akan selalu menunggu hari itu, Kenzo-Nii" balas Koji sambil tersenyum.
"Saat hari itu tiba, kami tidak akan kalah lagi, Kenzo Nii-san" timpal Izumi sambil mengepalkan tangannya.
"Jangan terlalu berharap, Izu-chan. Aku tidak akan memberikan kalian belas kasihan" ucap Kak Kenzo sambil membalas kepalan tangan Izumi.
Setelah itu, kami meninggalkan area pertandingan dan memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran untuk makan bersama terlebih dahulu. Kami makan dengan santai dan mengobrol bersama sambil bercanda-canda. Setelah kami makan, kami kembali ke sekolah dan aku pulang ke rumah bersama Kak Kenzo.
Rumah kami adalah rumah tua yang berada di atas pegunungan dan sedikit di kedalaman hutan. Meski rumah itu berada di atas pegunungan, rumah itu memiliki ukuran yang sangat besar. Kami masuk ke rumah dan berjalan menuju ke ruang keluarga.
Di ruang keluarga sudah ada ayah, ibu, Kak Eiji, Kak Kaoru, kakek, nenek, dan satu laki-laki yang seusia denganku yang tidak lain adalah sepupuku yang tinggal di Brazil, Regis.
Akan aku ceritakan sedikit tentang Regis. Nama lengkapnya adalah Regis Del Hinata. Dia berusia 15 tahun, dia seusia denganku. Sama sepertiku, dia juga siswa SMP Tahun ketiga. Dia adalah putra ketiga dari 4 bersaudara. Dia adalah cucu dari Hinata Minato, adik laki-laki kakekku. Keluarga adik kakekku memutuskan untuk pindah ke Brazil setelah kakekku diangkat menjadi kepala keluarga besar.
Aku pertama kali bertemu dengan Regis saat aku masih kelas 3 SD. Saat itu, Regis dan keluarganya berkunjung ke Jepang dan tinggal di jepang selama 2 tahun. Jadi, meski Regis dilahirkan dan dibesarkan di Brazil, dia sangat fasih dalam bahasa jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG ARCADE FAMILY
Roman pour Adolescentsbagaimana jika Hinata Shoyo sebenarnya adalah bagian dari Keluarga besar yang sangat kaya? dan keluarganya terlibat dalam perang perebutan hak waris dengan keluarga cabang-nya? Apakah Shoyo mampu untuk menjalani hidup sebagai siswa SMA biasa? SINOPS...