J 7

1.1K 106 4
                                    

   Jisung baru saja terbangun saat sinar mentari pagi menampakkan sinarnya juga suasana bising kendaraan yang menjadi pengisi suasana pagi hari.

  Jisung merasa kedinginan sekarang dia tidak memakai jaket hanya baju lengan panjang yang sudah kotor karena kemarin sempat terkena hujan membuat jisung sangat tidak nyaman.

   Belum lagi jisung tidak memakan apa apa dari kemarin yang membuat perutnya sedikit nyeri.
Kepalanya pusing dan wajahnya cukup pucat tapi tidak ada yang mau menolong jisung yang seperti ini.

   Mungkin orang yang melihat jisung mereka akan mengira bahwa jisung adalah orang gila.

Jisung berusaha bangkit dan merapikan kardus bekas yang awalnya dijadikan tempat untuk tidur itu.
Sudah menjadi kebiasaan saat dulu jisung berada di panti asuhan dia diajarkan membereskan tempat tidurnya sendiri.

"Uuhhgg icung lapar tapi icung gak punya uang, kata ibu gak boleh mencuri nanti dihukum"

   Jisung terus berjalan tak tentu arah tanpa memperdulikan orang orang yang menatapnya jijik.

"Icung lapar ibu hiks tapi icung gak tau makan apa hiks"

   Jisung terus melangkah bahkan hingga tidak sadar jika sekarang sudah siang dan bukan pagi lagi.

    Hingga jisung melihat ada sebuah kedai mungkin jisung bisa mendapatkan makanan disana.

"Jika mencuri tidak boleh tapi icung bisa minta kan? Asalkan tidak memcuri kan? "

   Jisung perlahan melangkah mendekati kedai tersebut dan sekarang jisung sudah berada didepan pintu tersebut.

   Bau yang lezat membuat jisung semakin lapar hingga dia tidak sadar pemilik kedai tersebut ada didepannya.

"Mau apa kau, pergi dari kedai ku kau merusak suasana orang yang lagi makan dan disini tidak menerima pengemis"

    Jisung sedikit terkejut karena pemilik kedai tersebut.

"M...m-maaf icung lapar paman"

"Kalau lapar ya makan jangan disini sana pergi, disini tidak ada makanan gratis"

"Icung hiks hanya minta satu roti, sisa juga tidak apa apa hiks"

"Icung lapar paman hiks icung tidak memcuri tapi icung hiks minta, icung gak punya uang hiks"

   Orang itu bukannya iba justru dia mendorong tubuh lemah jisung hingga jisung terjatuh kegenangan air bekas hujan semalam.

   Semua orang hanya menyaksikan saja tanpa ada yang mau menolongnya.

   Tak lupa orang tadi melemparkan roti sisa kemarin dan jatuh didepan jisung, untung saja tidak jatuh tepat di genangan airnya tapi tetap saja roti itu kotor penuh tanah.

"Pergilah dari sini, kau membuat pelangganku tidak nyaman, udah kotor penyakitan yang ada kau akan membawa kuman disini, CEPAT PERGI!! "

  Tapi sebelum jisung meraih roti tadi yang hendak dia bawa dan dia bersihkan tiba-tiba saja ada yang menginjak roti itu hingga tak berbentuk.

   Jisung berpikir dia tidak mungkin bisa makan lagi sekarang.

"Bahkan roti ini jauh dari kata layak"

#flasback

   Saat ini jaemin jeno haechan renjun dan chenle baru saja keluar dari cafe yang mereka tempati, niat awalnya mereka akan langsung pulang tapi saat mereka keluar mereka melihat kerumunan disebrang jalan didepan kedai yang menjual roti.

   Tentu saja mereka penasaran namun saat mereka memdekat justru yang mereka dapatkan adalah seorang remaja yang terduduk dengan seseorang yang sedang menghinanya.

  Awalnya mereka diam saja tapi jaemin tidak bisa melihat dia diperlakukan seperti itu.

  Akhirnya mereka turun tangan untuk menolong remaja itu

#flasback end

mian ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang