Sudah dua hari sejak jisuw sudah sadar tapi keadaannya masih sama jisung masih sulit di kendalikan walau kadang jisung juga mau menurut.....Yoona sebenarnya tidak tega melihat tangan dan kaki jisung di ikat seperti ini.
Untung saja hari ini jisung sudah boleh pulang dari rumah sakit, kemarin yoona dan siwon sudah bertemu dengan dokter psikolog untuk konsultasi masalah jisung dan benar saja ada beberapa diagnosa yang di paparkan oleh dokter bernama luhan tersebut, bahkan Chanyeol memaksa luhan yang berada di china untuk datang ke rumah sakit miliknya....
"Semuanya sudah siap? " Tanya siwon sambil menenteng tas yang berisi kebutuhan jisung selama di rumah sakit....
"Sudah tinggal menunggu jeno dan jaemin saja" Yoona mengelus kepala jisung, jisung tengah terlelap saat ini karena sengaja supaya jisung tidak memberontak saat di bawa keluar nanti, jadilah jisung di beri obat tidur oleh chanyeol.....
"Dad? Mom? Gawat diluar banyak wartawan, sudah ada suho samchon dan kai samchon yang berusaha menghalangi para wartawan tersebut" Ujar jeno yang baru datang....
"Dimana jaemin? " Tanya yoona saat tidak melihat nya bersama jeno, apa mungkin putranya yang satu itu masih marah pada mereka....
"Jaemin tidak pulang, dia baru kembali tadi pagi pagi sekali dalam keadaan yang sangat kacau, bahkan bajunya penuh dengan darah, tentu tanpa aku menjelaskan kalian sudah mengerti apa yang sudah jaemin lakukan kan dad? Mom? " Ujar jeno datar sambil melihat ke arah daddynya yang hanya diam mematung....
"Baiklah sebaiknya kita pulang sekarang, aku akan menggendong jisung saja dari pada menggunakan kursi roda, dan tolong tutupi tubuh jisung dengan selimut , aku tidak mau wartawan melihat wajahnya, dan pastikan keamanan terjaga jeno" Ujar siwon lalu membawa jisung keluar dari kamar tersebut.....
Jisung terbangun dan berusaha mengerjabkan matanya namun kini dia terbangun di tempat yang berbeda, bukan lagi di rumah sakit seperti kemarin....
Jisung langsung melihat ke sembarang arah.....
"B bbunda hiks takut hiks icung takut hiks, mau main hiks jangan tinggalin icung hiks takut sendiri hiks" Racau jisung sambil menutup telinganya...
Yoona yang hendak mengantarkan makan malam untuk putranya langsung terkejut melihat keadaan jisung yang kembali kacau....
"Sayang hei, sayang liat mommy nak, ayo buka matanya, jangan seperti ini" Ujar yoona
"Hiks takut icung takut hiks darah, pukul hiks jahat" Racau jisung....
"Tidak ada yang pukul jisung di sini, ada mommy sayang, ayo coba buka matanya hhmm, liat mommy sayang" Ujar yoona membawa jisung ke dalam pelukannya, membiarkan jisung menangis sepuasnya hingga tenang sendiri.....
Namun tanpa mereka sadari, sedari tadi jaemin mengintip di selah pintu....
Tangannya terkepal erat bahkan urat urat nadinya tercetak jelas di lengan tangannya.....
"Gara-gara kalian adikku harus menderita, seharusnya aku tidak langsung membunuhnya saat itu, Brengsek!! " Ujar jaemin kemudian pergi meninggalkan kamar jisung, sepertinya dia harus mencari mangsa malam ini.....
"Sudah tenang hhmm" Ujar yoona yang masih mengelus punggung jisung yang gemetar...
"Sudah hiks, mommy hiks maaf" Ujar jisung....
"No no sayang jisung gak salah oke, sekarang kita makan hhmm, ayo mommy suapin ya" Ujar yoona dan jisung hanya menganggukkan sebagai jawaban, mungkin sebentar lagi akan ada drama minum obat.....
"BERHENTI CHOI JAEMIN DIA SUDAH MATI!! " ujar jeno...
Namun jaemin tidak memperdulikan apa yang di katakan oleh saudaranya itu....
"Ingat jaem, jisung ada di rumah bahkan kau belum menemuinya sama sekali" Ujar jeno....
"Aku hanya butuh pelampiasan dan jangan ikut campur urusanku" Ujar jaemin tajam namun tangannya masih asik dengan korbannya yang sudah tidak bernyawa tersebut....
"Tapi ini sudah korban ke tiga, pulang sekarang bagaimanapun aku yang tertua di antara kita, pulang sekarang temui jisung" Ujar jeno lalu meninggalkan jaemin yang langsung diam mematung.....