J 48

784 85 3
                                    


"B bbun hah ah hiks s saakit hah hah i icung hiks s ssakit hiks"

  Jisung terkapar tak berdaya di dalam ruangan kecil yang berada di tengah hutan tersebut, entah kemana perginya pria tua yang menjelma menjadi iblis tersebut... 

  Setelah puas menyiksa jisung anak yang bahkan selalu menjadi korban sejak kecil....
Pria itu menghilang entah kemana....

  Darah terus mengalir dari kepala jisung bahkan dari bekas tembakan di lengan anak itu...
Ada juga bekas cambuk yang sangat jelas darahnya di bajunya, bahkan tubuh jisung sudah terdapat banyak sekali lebam...... 

  Tubuh anak malang itu benar-benar mengenaskan bahkan hampir seluruh tubuhnya di penuhi darah....

  Nafas jisung sudah tersenggal sedari tadi, antara sadar dan tidak sadar...
Bahkan air mata terus mengalir dari mata indah remaja tersebut....

  Jisung memejamkan matanya, siapapun tolong jisung, kemana semua orang pergi....


"Jisung sayang ayo kejar bunda sayang, katanya mau ikut bunda hhmm, ayo kejar, jisung harus bisa menangkap bunda" Ujar seorang perempuan yang mengenakan dress cantik bewarna putih dengan rambut yang terurai, paras yang sangat cantik.....

   Jisung hanya diam, tubuhnya masih terbaring tapi bukan di lantai yang kotor dan penuh darah lagi tapi di atas rerumputan yang sangat sejuk....

"Tubuh icung hiks sakit bunda, icung gak bisa bangun hiks, bantu icung bunda hiks" Ucap jisung sambil tangannya meraba seakan meminta sang bunda membantunya bangun....

"Bangun dong sayang, jagoan bunda kan hebat, jadi harus berusaha ayo kejar bunda" Ujar wanita tersebut tanpa mau membantu putranya untuk bangkit.....

  Jisung kembali membuka matanya, nafasnya semakin berat tapi remaja itu masih berusaha mempertahankan kesadarannya....

  Jisung kembali linglung melihat sekelilingnya, ternyata dia masih berada di tempat yang sama saat dirinya di siksa....

  Namun saat memejamkan matanya lagi jisung justru kembali ke tempat di mana dia bertemu dengan bunda nya....

  Wanita itu mengelus pelan surai jisung, mengusap pelan peluh yang ada di dahi putranya tersebut....

"Baju kamu kotor sayang kalau tiduran di tanah hhmm, ayo pasti kalau bunda yang bantu nanti jisung gak sakit lagi, nanti kita main sepuasnya" Ujar wanita tersebut yang tengah memangku kepalanya....

"Icung hiks capek bunda, tubuh icung sakit gak bisa bangun hiks" Ujar jisung sambil menatap perempuan yang hanya tersenyum kepadanya.....





   Jisung masih berusaha membuka matanya tapi justru dia sudah tidak bisa, dia tidak bisa merasakan tubuhnya lagi, remaja malang tersebut hanya bisa mendengar bisikan bisikan di telinganya agar tetap sadar, ada sesuatu di hidung dan mulutnya sebelum suara pintu tertutup......







   Semuanya menunggu dengan cemas karena jisung kangsung di bawa keruang operasi oleh dokter....

Mereka berhasil menemukan jisung namun keadaannya sangat parah bahkan di perjalanan mereka hampir kehilangan jisung jika saja renjun tidak menggunakan kemampuannya....

  Bahkan para orang tua baru datang saat jeno sudah membawa jisung kelur.....

"KALIAN TERLALU LAMA BRENGSEK" ujar jaemin tidak perduli lagi jika di depan mereka saat ini adalah orang tua mereka sendiri.....

"KAU TAU ANDAI KITA TELAT SEDIKIT SAJA, NYAWA JISUNG SUDAH TAK TERTOLONG APA KALIAN DENGAR HAH" ujar jaemin menggebu-gebu....

"Jaem dengarkan daddy, kita sudah me... "

"Diamlah tuan siwon yang terhormat, kau mau mencari alasan apa lagi bahkan kalian semua kalah cepat dengan kita, maka setelah ini jangan salahkan kita jika kita kembali seperti dulu tuan siwon" Ujar jaemin dingin....

  Mereka langsung meninggalkan para orang tua....
Hanya satu tujuan mereka saat ini memberi pelajaran agar pria tua itu tau dia sedang berhadapan dengan siapa....

mian ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang