⚫⚫⚫
"Dengan mulutmu,"
Hoseok melebarkan bola matanya saat Yoongi mengatakan dua kata itu. Yang benar saja! Hoseok bukan tipe yang akan menuruti perkataan sembarang orang apalagi menyuruhnya untuk mengecap rasa pekat dari anggur berwarna merah itu. Tidak! Hoseok tidak akan menurutinya.
Melihat gerakan menggeleng dari maid di pangkuannya membuat Yoongi menggeram kesal.
"Menolak lagi jalang?" Suara Yoongi terdengar begitu rendah menyapa telinga bagian belakang Hoseok. Rematan pada pinggangnya semakin menjadi membuat namja manis itu membeku ketakutan.
"Ma-maaf tuan, tapi sa-saya...."
"Lakukan atau ku lempar kau pada bodyguardku," Hoseok semakin gemetar ketakutan. Jika bersama tuannya saja ia sudah dilecehkan sejauh ini, bagimana nasibnya nanti jika ia berakhir dengan orang-orang bertubuh mutan itu. Tangan Hoseok meremat kuat gelas kaca di genggamannya. Sungguh, Hoseok ingin berteriak dan meminta tolong tapi jelas itu tak akan membuahkan hasil apapun. Ia akan tetap bernasib buruk di ruangan ini.
Dengan ragu Hoseok menenggak sedikit anggur dari gelas. Menahan cairan itu di dalam mulutnya sementara ia mulai memutar kepalanya agar berhadapan dengan Yoongi.
Di tempatnya, Yoongi menyeringai. Jelas ia tak akan langsung menerima cairan itu seketika. Namja pucat itu ingin bermain-main sedikit.
Hoseok menatap bibir merah milik tuannya dengan ragu. Di satu sisi mulutnya terasa keram karena menahan anggur yang begitu membakar rongga mulutnya. Perlahan Hoseok mendekati bibir sang Tuan. Menempelkan labium keduanya dengan lelehan cairan berwarna merah mengalir di sudur bibir cherry Hoseok. Alis namja manis itu berkerut saat menyadari Yoongi tidak membuka mulutnya hingga tanpa Hoseok dapat tahan lebih lama, anggur itu lolos ke tenggorokannya.
Napas Hoseok menggebu karena tenggorokannya terasa terbakar. Matanya menatap mata kelam itu sepontan. "Tuan, ke-kenapa?
" Lakukan lagi hingga kau melakukannya dengan baik, jalang!" Yoongi menjambak rambut belakang Hoseok hingga namja itu mendongak dengan mata terpejam menahan sakit. Sedangkan Hoseok hanya mampu mengangguk lemah dan jambakan itupun terlepas.
Sekali lagi, Hoseok menenggak anggur dari gelas dan kembali menempelkan bibirnya di bibir Yoongi. Jujur saja, Hoseok ingin ini cepat selesai karena ia tak tahan lagi dengan perlakukan sang tuan. Harga dirinya seperti terhempas jauh ke lapisan terbawah. Hoseok benci dengan dirinya sendiri.
Yoongi masih belum membuka mulutnya. Membiarkan namja tupai itu berusaha mentransfer anggur favoritanya ke mulutnya. Seringainya muncul saat Hoseok menggigit bibir bawahnya seakan meminta akses masuk. Jelas Yoongi belum mengizinkannya hingga cairan itu kembali tertelan oleh Hoseok.
Jengah dan marah. Mungkin itu yang Hoseok rasakan. Tegukan yang ketiga, Hoseok mengenggak cairan merah itu dan entah setan apa yang merasuki namja tupai itu hingga dengan berani menahan rahang tegas Yoongi. Mengubah posisi duduk yang tadinya menyamping sekarang menghadap sepenuhnya pada Yoongi. Bahkan lutut Hoseok bertumpu pada sofa dengan tubuh yang tegak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid is Mine
FanfictionYOONSEOK "Kau akan tetap menjadi milikku. Milik Min Yoongi seorang," Yoongi menggeser tubuhnya lebih dekat dengan tubuh polos Hoseok. Melingkarkan lengan kekar dengan otot liatnya di antara pinggang dan perut Hoseok. Tubuh keduanya saling bersentuha...