⚫⚫⚫
Di dalam ruangan mewah itu, suara khas dari dua bibir saling bertautan memenuhi ruangan. Namja satunya duduk di atas pangkuan namja lainnya, mengalunkan lengannya sementara matanya terpejam erat.
Jung Hoseok, entah keberanian apalagi yang menguasai pikirannya hingga mengiyakan perintah sang tuan yang jelas-jelas hatinya memintanya untuk menolak. Bahkan tanpa sadar dirinyalah yang memperdalam ciuman yang sialnya lebih memabukkan karena Yoongi tidak menuntut kali ini.
Sebelumnya, bibir Hoseok hanya menempel. Jelas namja tupai itu ragu untuk menggerakkan bibir cherry nya karena pengalaman buruk tentang malam anggur itu terus saja terlintas. Yoongi sedikit kesal saat namja tupai itu tak mengikuti perintahnya sebelum akhirnya ialah yang melumat bibir manis Hoseok. Menggigitnya pelan hingga tanpa sadar Hoseok membuka mulutnya. Kesempatan itu jelas disambut baik oleh Yoongi karena ia langsung menelesakkan lidahnya ke dalam mulut si manis.
Awalnya Hoseok tak membalas apapun bahkan tangannya masih meremat kuat unjung kemeja hingga Yoongi menarik kedua tangan ramping dan menuntunnya mengalun di leher milik Yoongi.
Perlahan ciuman itu semakin dalam dan hebatnya Hoseok terbuai seketika. Namja tupai itu mulai menggerakkan lidahnya. Menyapa ajakan lidah sang dominan untuk mengikuti permainan. Yoongi menyeringai saat menyadari namja di pangkuannya mulai terjerat. Ia menurunkan ritme ciumannya dan membiar Hoseok bergerak memimpin.
Ini gila! Jelas! Karena Hoseok menerima kesempatan itu. Kini gilirannya untuk memimpin, menepis pergolakan yang terjadi antara otak juga hatinya. Jika Yoongi memang menganggapnya jalang, maka Hoseok akan bertindak selayaknya jalang. Mungkin ini akan terdengar menyakitkan tapi Hoseok telah memutuskan. Biarkan hatinya mati dan nasibnya menggelap. Hidup menjadi dirinya sendiripun tak akan berarti lagi setelah semua penghinaan yang ia terima saat pertama kali bertemu dengan Yoongi.
Hampir 15 menit kedua bibir itu saling bertaut hingga Hoseok merasa paru-parunya kosong. Tanpa perlu memukul atau memberi tanda berheti kepada Yoongi, Hoseok berhasil melepaskan tautan kedua bibir itu. Lelehan slavina menjuntai dikedua pihak. Hoseok merauh oksigen sebanyak yang ia bisa. Wajahnya memerah sempurna juga hembusan napas yang saling bertubrukan membuat Hoseok tak berani menegakkan kepalanya.
Yoongi memperhatikan bagiamana wajah sang maid memarah sempurna. Di tariknya pelan dagu si namja tupai sebelum kembali menyatukan bibir keduanya. Kini Yoongi yang akan memimpin. Mengobrak-abrik mulut si manis. Tangannya tak tinggal diam. Turun ke bawah dan meremas bongkahan sintal milik si tupai. Hoseok tak mampu melawan, tangannya tak lagi mengalun di leher Yoongi melainkan meremat rambut hitam sang tuan.
"Euunngghhh..."
Satu desahan berhasil keluar dari mulut Hoseok. Yoongi benar-benar good kisser. Seberapapun usaha Hoseok untuk mengimbangi ciuman yang mulai panas itu, Hoseok akan kalah dan berakhir pasrah dalam pertarungan lidah Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid is Mine
FanfictionYOONSEOK "Kau akan tetap menjadi milikku. Milik Min Yoongi seorang," Yoongi menggeser tubuhnya lebih dekat dengan tubuh polos Hoseok. Melingkarkan lengan kekar dengan otot liatnya di antara pinggang dan perut Hoseok. Tubuh keduanya saling bersentuha...