20

3.9K 290 45
                                    

🚧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🚧

Cerita ini mengandung muatan positif berpangkat. Adegan yang hanya bisa dibayangkan dengan tingkat halu di level yang berbeda.

Mohon kebijakan dalam membaca tiap chapter.

Dosa ditanggung pembaca😁

Sekian terima vote dan komen💜

🚧

⚫⚫⚫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫⚫⚫

Hoseok terbangun dari tidurnya. Entah terbangun karena cahaya matahari yang terlalu kejam menyorot wajah cantiknya atau  karena sebuah benda kenyal yang sedari tadi menggelitiki tengkuk bagian belakangnya. Hoseok mengerjap beberapa kali. Seingatnya, ia tertidur di sebuah ruangan dengan jejeran lemari kaca berisikan tumpukan buku. Tatapi saat ia bangun, ruangannya kembali berubah dan Hoseok kenal betul ruangan ini. Sudah sangat lama, dan masih sama saat terakhir kali dirinya masuk ke dalam kamar ini.

"Heeehhh?! Aku ada diman-ouwhhh...." Hoseok meringis tertahan saat sebuah tangan menahan tubuhnya, membuat Hoseok kembali merasakan empuknya kasur.

"Apa kau akan berteriak saat bangun tidur, hm?"

Tubuh Hoseok menegang seketika. Kepalanya refleks menengok sebelum kembali berbalik cepat saat mendapati sosok pucat yang menjadi pemilik kamar berbaring di belakangnya.

"Sial! Kenapa si pucat itu ada disini? Ah, tidak-tidak, kenapa aku malah ada di kamar mengerikan ini lagi? Kapan dia membawaku kemari?" Hoseok bergumam sepelan mungkin agar tak terdengar oleh namja di belakangnya.

"Bisakah kau melepaskan tangan sialanmu ini Tuan Min? Kau membuatku sesak napas, sialan," Yoongi terkekeh mendapati perubahan sikap namja tupai itu. Sangat berbanding terbalik dengan yang ia lihat semalam. Terbesit sedikit ide jahil untuk membalas umpatan Hoseok padanya.

Maid is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang