Bab 18

42 4 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan baik Yovan maupun Lila sudah kembali pulang ke apartemen milik mereka.

Percayalah, untuk pertama kalinya Yovan merasa kesulitan untuk pulang dari rumah pondok indah.

Thalia meminta Lila untuk bermain dulu dengannya. Bahkan saat Lila sampai di depan pintu tadi, Thalia sampai nangis-nangis tidak ingin Lila pulang.

Untunglah ada ayah Ruben, bunda Sarwendah, dan Onyo yang selalu siap siaga menenangkan Thalia.

Sampai akhirnya Lila berjanji akan bermain ke rumah pondok indah lagi jika ia memang sedang tidak ada kesibukan. Dan cara itu berhasil, Thalia menyetujuinya dengan syarat Lila benar-benar harus menepati janjinya.

Yovan membuka pintu apartemennya dan masuk langsung kedalamnya. Tidak lupa setelah Lila masuk, ia mengunci pintu.

"Mandi duluan sana, kakak mandi di kamar utama aja," ucap Yovan yang dijawab anggukan oleh Lila.

Setelah itu, Lila langsung melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi.

Sungguh, badannya sangat lelah sekali. Padahal hari ini ia hanya bermain dengan Onyo dan adik-adiknya. Lalu mengapa rasanya sama saja dengan saat mengikuti KBP?

~•~

"Dek," panggil Yovan.

Saat ini Yovan dan Lila sedang duduk bersantai di ruang TV mereka. Kebiasaan yang selalu mereka lakukan jika sedang bersama.

"Kenapa kak?"

"Kamu Kamis sibuk, ga?"

Lila menatap Yovan. "Kakak mau ajak adek ke podcast lagi?" Tanyanya.

Yovan mengangguk ragu. "Ga cuma ikut kali ini," ucap Yovan.

"Tapi jadi bintang tamu," lanjutnya lagi.

Lila terdiam kaget, lalu ia tertawa. "Ah kakak mah, suka banget becanda."

Tidak mungkin kan Yovan benar-benar berniat menjadikan dirinya bintang tamu? Siapa dia sampai-sampai dijadikan guest star di podcast sebesar KBP?

"Beneran, dek," jawab Yovan kembali meyakinkan. "Jadi gini,"

#Flashback On

"Yov! Itu HP lu bunyi mulu dari tadi. Ga mau lu angkat?" Tanya Ridi sedikit berteriak karena posisi Yovan yang lumayan jauh darinya.

Mendengar teriakan Ridi, Yovan sontak berjalan menuju arah tempat ia meletakkan ponselnya.

Dan nama yang tertera adalah....

Yap, Uncle Jordi Onsu.

Apa jangan-jangan uncle Jordi sudah menemukan bintang tamu KBP minggu ini?

"Di, gw izin angkat telfon dulu, ya," izin Yovan yang dijawab acungan jempol oleh Ridi.

Setelah itu Yovan menjauh sedikit dari kerumunan tim, dan mengangkat telfon dari uncle Jordi.

"Halo uncle," sapa Yovan.

"Halo, Yov. Sori banget nih gw telfon di jam kerja," sapa uncle dengan nada tidak enak.

"Gapapa uncle, lagi ga gitu sibuk juga. Kenapa?"

"Gini," ucap uncle. "Tentang bintang tamu KBP minggu ini, gw tadi kemaren malem udah telfon Fishy, katanya temen-temen dia juga lagi pada di luar kota," jelasnya.

"Terus gimana, uncle?" Tanya Yovan.

"Fishy sempet kasi saran tadi. Lila kan bisa ngeliat, untuk minggu ini gimana kalo Lila dulu yang jadi bintang tamu?"

My Destiny, A Fiction Story About : Fitto BharaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang