Bab 20

46 3 0
                                    

Tidak ada yang berbeda dengan kegiatan Fitto hari ini.

Barusan saja ia menyelesaikan kegiatan syutingnya, dan sekarang ia sedang rebahan di dalam kamarnya.

Apa yang dilakukan Fitto?

Ya sekedar membuka instagram, membaca notif WhatsApp, scrolling tiktok. Sejujurnya tidak ada tujuan pasti.

Beginilah hari-hari Fitto di rumah pondok indah jika sendirian.

Sebenarnya ia tidak benar-benar sendirian karena masih ada beberapa kru yang bekerja di sini. Namun tetap saja,

Ayah Ruben pergi syuting,
Bunda Sarwendah pergi menemani Onyo rekaman,
Thalia dan Thania sedang tidur di lantai atas,
Kawan sekamarnya, Kenta sedang pergi juga entah kemana.

Fitto tidak tau harus bersyukur atau tidak dengan adanya waktu menyendiri seperti ini.

Sisi positifnya adalah, ia bisa beristirahat tanpa diganggu oleh Kenta, atau dikagetkan oleh Onyo.

Negatifnya, ya seperti sekarang. Ia tidak tau harus melakukan apa.

Ia mengingat-ingat apa yang terjadi pada dirinya hari ini.

Tidak begitu banyak, hanya setiap momen selalu Fitto anggap menjadi momen yang berkesan untuk hidupnya.

Sampai tiba-tiba, entah datang dari mana, wajah Lila kembali tergambar pada pikirannya.

Ia tersenyum.

Demi apapun, Fitto sudah seperti ABG sedang jatuh cinta.

Tapi memang, wajah Lila sangatlah manis dan cantik. Fitto yakin semua orang berpikiran sama dengannya.

Ditambah lagi dengan sifatnya yang sangat-sangat baik dan murah senyum, membuat Lila memiliki daya tariknya tersendiri.

"Eh iya, gw belom pernah nyari instagramnya Lila," Fitto bermonolog.

Ia kembali membuka aplikasi instagramnya, dan mencari nama Alila pada kolom pencarian.

"Ah, kok gaada sih," ucap Fitto saat tidak berhasil menemukan akun Lila.

Namun Fitto tidak menyerah, ia terus mencari-cari, walau hasilnya pun nihil.

Setelah lama mencari, Fitto seperti mendapatkan ide secara tiba-tiba.

"Lah iya, kenapa ga gw cari di following-nya mas Yovan aja, pinter banget sih gw," Fitto memuji dirinya sendiri.

Ia kembali mengetik akun Yovan pada kolom pencarian. Menekan tulisan following, dan mulai mencari akun Lila.

Sampai akhirnya,

@alila_arwk

"Yes! Akhirnya ketemu!" ucap Fitto antusias.

Fitto semakin senang saat melihat foto-foto yang di-posting oleh Lila di akunnya.

Benar-benar sangat cantik.

Dengan cepat Fitto memfollow akun Lila, dan kembali mematikan ponselnya.

"Dah ah, tunggu di follback dulu kali ya baru nge-dm?" Tanya Fitto pada dirinya sendiri.

"Iya, deh, mending sekarang gw tidur dulu. Mumpung Kenta belom balik."

Fitto meletakkan ponselnya di sebelah bantal yang ia gunakan. Lalu menarik selimut coklat yang ada di kakinya sebelum akhirnya ia benar-benar tertidur.

~•~

Tinggg...

Lila menengok ke arah ponselnya yang ia letakkan di meja makan.

Setelah menaruh piring yang ia cuci di rak cucian, Lila mengambil ponselnya dan melihat apa yang membuat ponselnya berbunyi.

Pertama kali Lila membuka ponselnya, terdapat satu notifikasi instagram yang membuatnya terkejut.

@fitto_bharani started following you

Darimana Fitto bisa tau akun Instagramnya?

Lila menekan notifikasi itu, lalu terpampang lah akun milik Fitto. Ia tersenyum, sepertinya Fitto memang sering mem-posting foto dengan caption-caption galaunya.

Tanpa terasa, Lila sudah men-scrolling postingan-postingan Fitto cukup jauh.

Tidak ingin melakukan kesalahan karena stalking yang terlalu jauh, ia menekan tombol followback pada akun Fitto, dan Lila mematikan ponselnya. Kemudian, Lila masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri, Lila?"

Lila tersentak kaget. "Oliver!"

"Ya?" Balas Oliver dengan polosnya.

"Kamu tuh ngagetin tau ga?" Kata Lila sambil mendengus kan nafasnya.

"Jadi kenapa kamu senyum-senyum?" Tanya Oliver lagi mengabaikan pernyataan Lila.

"Kepo," jawab Lila singkat sambil naik ke tempat tidurnya.

"Apa itu kepo?"

Ah, sepertinya Lila lupa bahwa yang berbicara dengannya sekarang adalah hantu.

Bagaimana mungkin Oliver tau apa arti kepo?

"Kepo artinya kamu terlalu ingin banyak tau," jelas Lila.

"Ah berarti kamu kepo, Lila," ledek Oliver.

Lila memelototkan matanya tidak terima. "Heh, enak aja, aku kepo dari mana?"

"Kamu terus memikirkan lelaki, lalu kamu bertanya-tanya dalam hati, dia sedang apa."

Lila semakin kaget mendengar pernyataan Oliver. "Kamu tau dari mana?!"

"Karena aku hantu, Lila. Aku bisa membaca pikiranmu."

"Dan kamu berharap untuk segera bertemu lelaki itu lagi," lanjut Oliver lagi.

Speechless.

Itu yang dirasakan Lila sekarang. Memang benar, akhir-akhir ini Lila cukup sering memikirkan Fitto. Tapi ia tidak menyangka Oliver akan membaca pikirannya dengan mudah.

"Ini rahasia kita ya, Oliver. Jangan kamu bocorin ke siapa-siapa," pesan Lila.

"Ah iya, rahasia. Kamu tenang saja," kata Oliver yang membuat Lila menghembuskan nafasnya lega.

"Tapi dia sangat baik, Lila."

Lila tersenyum. "Dia emang baik."

"Lalu kenapa kamu tidak bersama dengannya?"

"Menurutmu? Bahkan aku aja baru ketemu dia 2 kali."

"Tapi kamu akan berbahagia bersamanya, Lila," balas Oliver dengan tegas.

Lila menatap Oliver dengan malas. "Kamu tau dari mana?"

"Kamu cukup percaya denganku, karena perkataanku tidak pernah salah selama ini."

~•~

-SFT-
6 November 2021

My Destiny, A Fiction Story About : Fitto BharaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang