Falling Leaves 1

4.3K 246 13
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

🍂🍂🍂

Aku mengucapkan selamat tinggal pada industri hiburan.

Selamat tinggal semua hal jahat di dunia artis, aku akan menemukan hal baru dan menyenangkan.

Aku akan mencari nafkah baru, mencari uang banyak yang bisa menghidupi diriku sendiri.

Sean Xiao!

Semangat!

Laju kapal itu sangat pelan membelah lautan, membentuk garis lurus dan meninggalkan riak yang berbusa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laju kapal itu sangat pelan membelah lautan, membentuk garis lurus dan meninggalkan riak yang berbusa. Samudera luas dengan airnya yang biru kehitaman menjadikan kapal berwarna putih itu seperti titik kecil di luasnya air laut yang bahkan tidak terlihat ujungnya sama sekali.

Buih putih di bawah dasar kapal, suara angin yang berhembus kencang, serta aroma laut yang tajam menusuk penciuman seorang pria yang berdiri di geladak kapal. Rambutnya yang hitam berkibar tertiup angin seiring laju kapal yang terus berlayar mengikuti titik koordinat.

Kacamata hitam di pangkal hidungnya menghalangi silau dari langit terang serta lautan yang beriak memantulkan cahaya matahari. Manik hitam dan bening itu menatap lautan lepas di hadapannya dengan jajaran pulau yang memanjang nun jauh disana. Tempat yang akan ia tuju.

Pulau itu masih sangat kecil, menandakan perjalanannya masih sangat jauh.

Pria itu kini menekan kedua lengan pada batas geladak, tidak mempedulikan angin panas yang menyentuh wajah dan rambut. Senyuman tipis terbit di bibirnya yang merah muda, tanpa peduli ia menghirup udara laut, merasakan satu kebebasan yang selama ini sangat ia inginkan.

Terlepas dari apa yang akan ia hadapi di tempat yang ia tuju sekarang, intinya sekarang ia merasa lega terlepas dari semua beban yang selama ini seakan membelenggunya. Kehidupan glamor yang ia jalani penuh dengan intrik dan persaingan licik. Menggunakan segala cara untuk menyingkirkan rival hanya karena ingin menaikkan mutu sendiri.

Tanpa sadar dengusan samar keluar dari bibir mungil dan tipis si pria. Mengingat kembali bagaimana dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan semua hal di kota kelahirannya dan memilih untuk berlibur yang ia sendiri tidak tahu sampai kapan. Dia bahkan tidak punya keinginan untuk kembali ke kotanya lagi.

Entah berapa lama ia berdiri merasakan angin kencang yang berhembus menerpa tubuh, kepalanya mulai sedikit pening. Seraya menghembuskan nafas, pria itu berbalik dan melangkah memasuki ruangan kabin khusus penumpang. Merasa perjalanan masih membutuhkan waktu berjam-jam, ia pun mencoba memejamkan mata.

Aku harus siap menyambut semua hal baru. Kalau ternyata liburan sekarang mengubah hidupku, mungkin – aku akan tinggal selamanya di Zhuhai.

Kau pasti bisa..

Sean..

Pelabuhan Jiuzhao.

Matahari siang cukup terik sewaktu kapal putih besar itu mulai merapat ke sisi dermaga. Melaju pelan sementara para awak kapal nampak melemparkan tali pada pancang kayu yang tersedia.

𝐀𝐔𝐓𝐔𝐌𝐍 𝐋𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang