Falling Leaves 27

748 125 23
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

🍂🍂🍂

Sean mengangkat cangkir yang hanya tinggal beberapa tetes terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean mengangkat cangkir yang hanya tinggal beberapa tetes terakhir. Menggoyangkan isinya sesaat seraya menampilkan senyuman.

“Dia mengatakannya,” ia pun menghabiskan sisa cairan setelah berkata.

“Berarti dia mempercayaimu.”

“Aku tidak yakin. Aku merasa masih banyak rahasia lain yang ia sembunyikan.”

Huang Jingyu menangkap nada kecewa dari suara Sean. Ia hanya menatap prihatin saat pria manis itu meletakkan cangkir dan memegangi belakang leher. Helaan nafasnya mengiringi kalimat yang ia ucapkan.

“Setiap orang memiliki rahasia. Itu sudah hukum manusia di dunia ini. Jangankan hanya sekedar teman atau sahabat, bahkan sesama saudara pun kita tidak akan pernah bisa mengetahui apa yang disembunyikan di dalam hati mereka.”

Ia ikut menghirup kopi dari cangkir, melempar pandangan ke taman di seberang jalan yang dipadati orang-orang. Meski cuaca kelabu dengan langitnya yang berawan, namun tidak menghalangi aktivitas yang terus berulang. Bahkan hanya sekedar bersantai di taman tetap merupakan sesuatu yang lebih berarti daripada mengurung diri di rumah.

Perkataan Huang Jingyu memang sangat tepat, namun saat itu Sean sedang berkutat dengan kepalanya yang semakin berdenyut. Ia mulai merasa mual di perutnya. Wajahnya memucat dengan sorot mata yang semakin sendu.

Melihat hal itu, akhirnya Huang Jingyu berinisiatif untuk membawa pria manis itu pulang. Meski ia tahu Sean memiliki kedekatan dengan polisi Zhang, namun saat ini tidak mungkin merepotkan seorang petugas aparat yang bisa saja sedang disibukkan oleh tugas. Ia pun tahu Sean tidak banyak memiliki teman di kota itu, sementara sekarang dirinya ada di depan mata.

“Kau semakin pucat, aku akan mengantarmu pulang,” ia tergesa menghabiskan kopinya.

“Aku akan pulang sendiri,” elak Sean.

“Aku tidak akan membiarkanmu mengambil risiko. Mengemudi dalam keadaan seperti itu akan membuatmu kehilangan fokus. Ayo!”

“Mobilku?”

“Fu Zi akan membawanya,” Jingyu mendekat dan memegangi bahu Sean yang bangun perlahan.

Pria manis itu berusaha berdiri tegak, mengambil kunci dari dalam saku dan meraih ponsel yang tergeletak.

Bodyguard bernama Fu Zi menerima kunci mobil kemudian menjelaskan pada pengurus kafe yang mengangguk paham. Ia pun bergegas menyusul majikannya dan memberikan kunci mobil BMW hitam yang selalu ia bawa.

Mengetahui dimana Sean tinggal, Huang Jingyu membiarkan pria manis itu terpejam selama di perjalanan. Setelah menghabiskan waktu empat puluh menit perjalanan, ia kini memegangi lagi bahu Sean berjalan masuk ke dalam gedung apartemen.

𝐀𝐔𝐓𝐔𝐌𝐍 𝐋𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang