Falling Leaves 32

736 114 31
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

🍂🍂🍂

Gadis cantik itu berdiri di tepian pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik itu berdiri di tepian pantai. Angin yang bertiup dari lautan mempermainkan rambutnya yang berwarna kecoklatan. Panjang bergelombang mencapai pinggang. Setelah sekian lama tinggal di luar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air. Ia sukses menjadi seorang politikus muda yang mampu menduduki wakil direktur departemen keamanan. Kini ia pindah dan memasuki jajaran politikus di kota Zhuhai.

Pendidikan tinggi yang ia ambil di luar negeri mampu mengangkatnya menjadi sosok yang diperhatikan terlebih dia seorang putri dari pengusaha besar yang notabenenya adalah rekan kerja Autumn Gate. Berkecimpung di bidang politik dan digadang-gadang menjadi calon jaksa di kota tersebut.

Kembalinya ia ke tanah air, selain karena pekerjaan, ia juga ingin menemui seseorang yang dulu sempat dekat dengannya. Meskipun tidak bisa dibilang intim karena seseorang yang ingin ia temui adalah pemuda dengan sifatnya yang keras dan dingin namun ia cukup menyukai pemuda itu, sosok bernama Wang Yibo yang selalu diungkit oleh ayahnya. Bahkan ia tahu, ayah mereka menginginkan satu perjodohan diantara mereka.

Sebagai seorang yang berpikiran terbuka, sebenarnya ia sedikit geli dengan acara perjodohan, tapi jika jodohnya itu seseorang yang sempurna seperti Wang Yibo, ia agak sulit menolak. Sementara ini ia ingin tahu apa pendapat pemuda itu, lagipula mereka hampir tujuh tahun lamanya tidak bertemu. Entah seperti apa pemuda itu sekarang.

Langkah kaki yang mendekat membuat kepalanya berpaling.

“Nn. Gabriella, tuan muda bisa menemui Anda sore ini di kafe miliknya.”

Laki-laki muda berpakaian serba hitam dan resmi itu sedikit membungkuk pada si gadis.

Gabriella, gadis bermata coklat itu menyunggingkan senyuman tipis.

“Wang Yibo, baru pertama bertemu lagi kau sudah secara tidak langsung menolak kehadiranku. Aku ingin tahu, seperti apa dirimu sekarang,” ia bergumam.

“Sampaikan padanya aku akan kesana.”

Setelah kembali mengangguk, laki-laki muda itu mundur dan berlalu meninggalkan nona muda yang hanya mengulas senyuman.

Gabriella melangkahkan kaki, berjalan menapaki pasir putir yang menghampar. Menikmati udara laut di pagi hari. Ia cukup senang bisa kembali ke negerinya, merasakan suasana masa kecil yang ia habiskan di tempat itu.

Sementara itu, pemuda yang sebelumnya ia tunggu, sedang bercengkerama dengan kekasih manisnya. Bergumul diatas tempat tidur diiringi suara yang menggetarkan jiwa. Entah gerakan ke berapa sewaktu desahan panjang mereka mengakhiri semua aktivitas pagi yang mengawali hari.

Wang Yibo kini duduk bersandar pada kepala tempat tidur. Dadanya masih naik turun dengan keringat yang membasahi. Ia meraih gelas berisi air putih dari atas meja nakas. Menyegarkan tenggorokan yang terasa kering. Kekasihnya masih telentang dengan mata tertutup. Selimut putih menutup tubuh bagian bawah.

𝐀𝐔𝐓𝐔𝐌𝐍 𝐋𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang