Falling Leaves 31

738 121 5
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

🍂🍂🍂

Debur ombak di pagi hari mengiringi langkah kaki Zhang Bin memasuki pintu kaca Autumn Cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Debur ombak di pagi hari mengiringi langkah kaki Zhang Bin memasuki pintu kaca Autumn Cafe. Kafe itu kosong, tidak ada seorangpun disana. Pemiliknya pun tidak terlihat batang hidungnya.

“Dia sangat ceroboh. Tidak mengunci pintu disaat pergi,” Zhang Bin menyapukan pandangan. Mengamati keseluruhan ruangan, melangkah pelan melewati beberapa set meja kursi. Meraba setiap sisi dinding, memperhatikan lukisan dan lampu yang menggantung. Mendekati tangga di sisi ruangan, kernyitannya sedikit tercipta. Ukiran balustrade itu sangat unik. Entah kenapa ia merasa pernah melihat ukiran seperti itu.

Langkahnya kini mendekati meja bar, mengamati peralatan yang tertata rapi. Membuka lembaran dari buku notes dibalik meja bar. Melihat beberapa tulisan yang cukup rapi untuk seorang pelajar. Merasa tidak ada yang aneh dari catatan tersebut, Zhang Bin keluar dari balik meja bar. Kembali meraba setiap sisi meja sampai pada ukiran yang menonjol pada sisi meja bagian depan.

Ia berjongkok, meraba ukiran berbentuk jalinan dedaunan yang begitu rumit. Ia baru menyadari ada ukiran tersebut.

“Wakil Zhang, sepertinya Anda tidak berniat menikmati kopi disini.”

Zhang Bin serentak berpaling mendengar suara berat yang menyapa. Ia berdiri, menoleh ke arah tangga dimana suara itu terdengar.

Wang Yibo berdiri di dua anak tangga terbawah. Wajahnya tanpa senyum sama sekali, menatap penuh selidik sosok polisi muda yang datang di pagi hari dengan gerak gerik mencurigakan.

“Apa yang Anda dapat dengan menyelidiki tempatku?” bibirnya bergerak melontarkan pertanyaan.

Polisi muda itu tersenyum miring. Memasukkan sebelah tangan ke dalam saku celana. Ia melangkah mundur menjauhi meja bar, matanya lebih jelas melihat ukiran daun yang menghias sisi meja bar. Memorinya mengingat dimana ia pernah melihat ukiran yang sama.

“Kau bersembunyi dengan sangat baik, Tuan Muda Wang. Tidak ada yang mengetahui jika seorang pemilik kafe di tepian pantai adalah sosok yang justru memiliki segalanya di kota ini. Aku salut padamu,” ia mengucapkan kata-kata itu dengan santai.

Sepasang mata hitam Wang Yibo berkilat sesaat. Namun ia tetap pada sikap tenangnya, berjalan mendekat dan berdiri menyandarkan sisi tubuh pada meja bar.

“Datang kemari dan bersikap mencurigakan, kau juga mengatakan hal yang tidak masuk akal. Sepertinya wakil Zhang terlalu membawa masalah pribadi dalam hal ini,” ia membalas tanpa mengalihkan tatapannya dari sosok Zhang Bin.

“Aku memiliki bukti bahwa kau sebenarnya adalah keturunan Wang Yuzi. Kau lah yang mengatur dan menguasai semua kepemilikan. Kau lah sosok berbahaya yang sebenarnya, Wang Yibo.”

“Oh ya?” sudut bibir pemuda itu terangkat sinis. “Bukti apa yang kau miliki? Dan kalaupun kau memiliki bukti, apa yang akan kau lakukan? Menangkapku?”

𝐀𝐔𝐓𝐔𝐌𝐍 𝐋𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang