𝐀𝐔𝐓𝐔𝐌𝐍 𝐋𝐞𝐚𝐯𝐞𝐬 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)

Falling Leaves 12

🍁 Happy Reading 🍁

🍂🍂🍂

Mansion Huang, Wuzi, Xiangbu Rd.

Huang Jingyu, sosok tampan, tinggi dan berkharisma, memancarkan aura tenang dan kalem, berdiri dengan tangan di dalam saku mantel. Manik hitam miliknya menatap ke kejauhan, menembus jajaran pohon Palem yang berbaris rapi di halaman mansion. Menatap langit pagi yang digelayuti awan-awan kelabu. Wajahnya yang terlihat sabar dan teduh mampu menutupi kecamuk di dalam dirinya. Kedatangannya ke kota Zhuhai selain untuk menyambangi makam orangtua, ia juga bermaksud mengelola satu tempat milik keluarga Huang. Sebagai keturunan terakhir dari Huang Guangyun, ia harus bisa mempertahankan satu-satunya properti milik keluarga.

Dia sadar di kota itu marga keturunan Huang Guangyun tidak bisa lagi bertindak semena-mena seperti sebelumnya. Kekuasaan ayahnya runtuh disaat kematiannya. Keluarga mereka hancur, tercerai berai dengan properti yang semakin menghilang satu persatu. Setelah dirinya merasa cukup kuat untuk muncul di kehidupan yang keras, ia pun kini kembali ke tempat dimana kejayaan ayahnya dulu nyaris menguasai seluruh kota Zhuhai.

Selama di Beijing, kota setelah kepergiannya dari Zhuhai sewaktu kecil, ia dididik untuk menjadi seseorang yang berpendidikan, berpikiran luas namun tenang dalam menghadapi situasi apapun. Setelah melihat sendiri saudara-saudaranya saling bermusuhan bahkan tega membunuh hanya demi memperebutkan kekuasaan dan harta peninggalan sang ayah. Untuk menyelamatkan posisi dan haknya suatu saat nanti, ia diambil dan dibesarkan oleh kakak iparnya yang sulung. Digembleng hingga menjadi seperti sekarang dan dinasehati untuk tidak mementingkan kekuasaan dan ambisi demi keselamatan dirinya.

Disinilah ia sekarang.

Di Zhuhai ini, ia hanya ingin hidup tenang, mewarisi harta ayahnya, mengelola dan memajukan tempat satu-satunya. Sama sekali dirinya tidak tertarik untuk berseteru dengan mafia yang sedang menguasai Zhuhai saat ini. Ia hanya ingin menjadi warga biasa yang bebas melakukan apapun tanpa menjadi sorotan pihak berwajib.

“Tuan muda?”

Satu sapaan pelan membangkitkan kesadaran Huang Jingyu. Diiringi helaan nafas panjang, ia berpaling mendapati bodyguardnya bernama Fu Zi berdiri dengan ekspresi gelisah.

“Ada apa?”

“Seseorang ingin bertemu dengan Anda.”

“Siapa?” Jingyu mengernyit heran.

Fu Zi menggeleng bingung. “Seorang pemuda. Dia tidak mengatakan tentang apa, hanya menyebutkan satu nama. Wang Yibo.”

“Wang Yibo?”

Huang Jingyu memutar tubuh, semakin dalam menautkan pangkal alisnya. Ia merasa tidak mengenali seseorang dengan nama itu. Terlebih tidak banyak yang tahu atas kedatangan dirinya ke kota Zhuhai.

“Aku tidak memiliki teman disini. Kenapa tiba-tiba ada yang datang?”

“Dia bilang Anda pasti pernah mendengar marga Wang yang dulu memiliki kekuasaan di Zhuhai sebelum Mr. Han Zhi.”