Ayam Goreng Davin

763 63 2
                                    

Assalamualaikum

Halo semua?Kembali lagi di lapak saya,oke seperti biasa sebelum baca bisa diberi jejak dulu.Kalau sudah silahkan baca

Typo:tandai


"Cia ayo kantin," ucap Ica menarik lengan Cia membuatnya tidak sempat bertanya.Apa itu kantin.

Mereka berjalan dengan berdampingan hingga saat dibelokan,mereka bertemu dengan bu Sri,guru yang dikenal karena sifat tegas dan galak.

"Cia?Kamu Cia kan?" tanya bu Sri menatap Cia dari ujung kepala hingga kaki.

"Cia ini Cia.Kamu siapa?" tanya Cia memperhatikan wajah sangar bu Sri sedangkan Ica mendelik dengan apa yang dilontarkan Cia.

"Dia guru kita Cia masa lo lupa," bisik Ica menetakan setiap kata.

"Guru?oh salam guru," ucap Cia sedikit membungkuk lalu tersenyum kecil.

"Cia kenapa kamu membiarkan rambutmu tergerai?Dan lihat rambut kamu terlalu panjang untuk anak sekolah," tutur bu Sri.

"Tapi guru Cia sangat suka rambut panjang,lagi pula kata ayah boleh kok rambutnya dipanjangin,"

"Tetap saja tid-"

"Maaf bu bukannya tidak sopan.Boleh tidak kami pergi ke kantin dulu karena bentar lagi masuk nanti takut enggak kebagian kalau ibu terus bicara," potong Ica menarik kembali lengan Cia.

"Ica,Cia berhenti kamu!Ibu belum selesai bicara," pekik bu Sri merasa kesal dengan muridnya.

"Nanti saja kalau ada waktu luang bu," sahut Ica.

Diperjalan kantin,Ica terus tertawa mengingat wajah bu Sri sedangkan Cia hanya menatap dalam bingung.Mengapa dia tertawa batin Acia

"Kak Davin!" teriak Cia mengundang tatapan dari beberapa anak sekolah.

"Ya,"

"Yoi," ucap Davin bersamaan dengan nama Davin lain.

"Eh,maaf Cia panggil kak Davin temennya kak Liam bukan kakak," Cia melambaikan tangan pada Davin lain sambil tersenyum canggung.

"Eh buset.Gue enggak salah dengerkan?Kalau di iblis dingin ngomong apa lagi pakek kata maaf lagi," ucap siswa A.

"Iya bener lo enggak budeg kok karena gue juga denger," timpal siswa B.

"Rambut panjang dengan wajah lugu untung enggak pakek daster putih," komen siswa C.

"Ternyata bener ya kabar hari ini,kalau si the gril cool meleleh," ucap siswa D.

Dan masih banyak ocehan dari siswa lain sedangkan Cia sendiri memilih duduk tenang di kursi single."Lo mau pesen makanan apa?" tanya Ica pada Cia.

"Disini boleh pesen makanan?"

"Iyalah,namanya juga kantin pasti buat pesen makanan,"

Cia menganguk paham,"Ayam goreng sepuluh," jawab Cia.

"Banyak amat,mau lo emplok sendiri?Lagipula disini enggak ada ayam goreng,"

"Yah Cia maunya cuma ayam goreng," rengek Cia membuat Davin menoleh.

"Mau ayam goreng?" tanya Davin.

"Iya Cia mau ayam goreng,"

"Pergi cari ayam sana baru nanti bisa digoreng," titah Davin terkekeh.

"Carinya dimana?"

"Ya lo pikirin aja dulu,gimana caranya dapet ayam biar bisa digoreng,"

Cia mendengus kesal lalu memalingkan wajahnga ke arah lain namun sepertinya keberuntungan ada padanya saat matanya menatap sepotong paha ayam goreng diatas bekal seorang anak laki-laki  yang tadi ikut menyabut saat memanggil Davin.

ACIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang