Assalamualaikum
Halo apa kabar? Nah seperti biasanya vote dulu, sekian terima kasih.
Typo:tandai
Cia menatap pantulan diri dikaca berukiran sedang itu. " wajah gue kayak bocil astagfirulloh dan ini rambut panjang banget sampe selutut lebih loh," Cia menggeleng kepala kesal dengan tubuhnya ini. Walau masih terlihat lebih cantik namun dengan rambut sepanjang ini, ia tidak nyakin harus memotongnya.
Cia mengangkat tinggi rambutnya lalu digulung rapi dan diberi tusukan rambut yang ia pelajari di zaman kuno. " berat cui, fiks deh bakal gue potong tapi nanti kalau enggak mager," gumannya mendekati ranjang tidur, tetapi saat akan memejamkan mata ketukan pintu mengganggunya.
" non Cia dibawah ada den Raden, katanya mau ketemu sama non," ucap bi Turtik dibalik pintu yang baru saja dibuka oleh Cia.
Cia diam sambil mengingat siapa Raden dan dalam hitungan detik ia sudah tahu siapa Raden dan apa hubungannya di dunia modern ini. " jangan bengong non, sana temuin dulu den Raden bibi mau lanjutin tugas bibi," ucap bi Turtik meninggalkan Cia yang ikut kebawah untuk menemui Raden.
" ada apa mencariku?" tanya Cia duduk di sofa single namun Raden menarik pergelangannya hingga duduk dipangkuannya dan itu membuat tubuh Cia kaku.
" enggak usah sekaku gitu sama gue, oh ya gue kesini buat tau keadaan lo. Gue khawatir tadi pas lo tiba tiba bangun kayak orang enggak ngenalin gue sama sekali," Raden berujar dengan dagu ada dipundak Cia.
" nge bug? M-maksud gu-Cia tadi ingatannya agak lemot jadi lupa kalau ada kakak, maafin ya," ucap Cia tersenyum kaku.
"Kak?"
" hm,"
" kakak kemarin bilang mau fokus sama ujian, mending sekarang kakak gitu aja mkasud Cia lebih memfokuskan belajar apalagi Cia harus persiapan PAS juga kan," ucap Cia membuat Raden menatap dengan tidak percaya.
" sebenarnya gue bisa bagi waktu antara tugas sama lo tapi karena lo mintanya gitu ya gapapa, tapi bakal enggak menjalin hubungan sampai ya kurang lebih satu bulan loh,"
" ngak papa, Cia tau kesibukan kakak dan Cia juga tau dunia kakak juga bukan cuma sama Cia aja,"
" uluhuluh gadis pecinta ayam goreng sekarang makin desawa ya," kekeh Raden ikut berdiri saat Cia beranjak dari pangkuannya.
" baiklah gue pergi dulu, jangan suka deket sama cowok lain ya kalau gue enggak sama lo," peringat Raden mengelus rambut Cia yang disanggul itu.
" dan jangan pernah potong rambut tanpa seijin gue," lanjutnya.
" iya Cia janji kakaklah yang bakal potong langsung rambut Cia," ucap refleknya membuat Raden menatapnya diam sebelum tersenyum kecil.
Raden mendekap tubuh hangat itu sambil berguman. " gue bakal rindu pipi lo, Cia." Sedangkan Cia hanya membalas dekapan itu. Sungguh jantungnya berdebar sangat cepat namun ia berusaha menetralisakan.
" sampai jumpa gadisku," pamit Raden yang baru saja menyalakan mobil sport hitam mengkilat itu sedangkan Cia hanya mengangguk dengan tangan melambai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACIA [Tamat]
Cerita PendekJudul Awal: CIA OR XIA? Hanya cerita sederhana dari seorang gadis zaman kuno yang harus bertukar jiwa dengan gadis zaman modern Yuk kepoin~