Akhir Masalah

315 29 0
                                    

Assalamualaikum

Halo apa kabar? Sebelum baca Vote dulu ya

Typo:tandai

Xia meletakkan secangkir teh di meja lingkar itu, senyum kecil terulas diwajah cantiknya sedangkan kaisar baru meletakkan cangkirnya. Tubuhnya yang berumur masih tegak dengan rambut mulai memutih.

" ayah apa kabar?" Tanya Xia membuat kaisar menatap Xia, matanya terlihat sayu dan tulus.

" ayah tau? Ini seperti mimpi, putri bisa berbicara langsung dengan ayah. Tatapan tulus ayah rasanya seperti menembus mata putri," imbuhnya sedangkan kaisar masih saja diam tanpa mau membuka mulutnya namun matanya sedikit berair.

" apa ayah begitu karena wajah cantik putri?" guman Xia mendekatkan wajahnya agar lebih jelas menatap bola beair itu.

Tak!

Jari lentiknya menjetik dengan keras membuat beberapa prajurit sekitar melirik bahkan ada secara reflek menoleh. "Apa tebakan putri benar ayah? Hahaha bahkan dalam diam putri bisa menebaknya," kekeh Xia berhenti mengelus perut buncitnya lalu menatap kaisar dengan tajam tapi siapa sangka jika diteliti hanya sebuah luka didalamnya.

"Ayah tau? Putri punya ayah kedua, beliau sangat baik dengan Xia dan sangat menyayangi Xia juga, Xia juga punya kakak tiri yang sama sama sangat menyanyangi Xia. Ayah ke dua tidak pernah marah sama Xia walaupun Xia salah malah kakak yang dimarahin namun walau begitu kakak tidak pernah membenciku karena ayah kedua memarahinya," ucap panjang Xia tanpa menatap kaisar melainkan percikan air di air kolam yang dulu menjadi tempat favoritnya untuk memberikan ikannya.

"Oh dan satu lagi, Xia juga punya ibu yang sangat cantik wajahnya sama dengan Xia dan kasih sayang yang begitu tulus pada Xia yang belum pernah Xia dapat-"

"Maaf." Potong kaisar, dalam sekali tarikan suara Xia tahu jika ayah kandungnya itu menangis namun Xia tidak mau menatapnya.

" tidak ini semua bukan salah ayah tapi ini salah Xia yang termudah dibodohi, dulu Xia begitu lugu sampai putri Ping bisa mempermainkan Xia tapi Xia tidak menyesali itu karena Xia tetap yang salah,"

" ayah ingat dulu Xia sana kesini mengejar kasih sayang dari ayah dan kakak tapi sekarang tidak karena Xia telah bahagia dengan keluarga baru, bukan maksud melupakan tapi terkadang bersikap acuh menjadi pilihan yang tepat daripada trus merasakan sakit hati,"

Hari ini dan detik ini Xia membuka semua unek uneknya agar dia bisa terbebas dari rasa sesak yang selalu terbayang saat ia mengingatnya. Luka hatinya memang tidak bisa disembuhkan tapi tuhan begitu baik hingga memutuskan Xia untuk mendapatkan keluarga baik di zaman modern.

" apa kamu pikir ayah tidak sedih melihatmu dikasari disini? Apa kamu pikir diamku membuatmu nyakin kalau aku tidak peduli anakku?"

" ya!? Apa ayah tidak ingat setiap luka yang ayah goreskan dihatiku! Setiap hari Xia menangis dalam diam, Xia kesepian ayah! Apa ayah tau itu hiks!" Xia berteriak dan beraung dengan keras bahkan dia sampai lupa jika kini tubuhnya berbadan dua.

"Sakit ayah sakit! Setiap hari Xia berusaha tersenyum biar apa hm!? Biar Xia  katakan BIAR PUTRIMU INI TIDAK DIANGGAP LEMAH SAMA MEREKA YANG SELALU MENGHINA PUTRIMU INI!!APA AYAH TAU ITU!!?" teriakan putri semakin keras membuat beberapa orang sedikit mendekat. Bahkan teriakan Xia sampai terdengar disetiap kediaman keluarga kekaisaran membuat mereka berbondong bondong mendekat.

ACIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang