Assalamualaikum
Halo kembali lagi dilapak cerita saya(aku/gue), sebelum membawa vote dulu, oke sudah? Terima kasih anda memang yang terbaik.
Typo:tandai
Dihari pertama~ Cia berjalan menuruni anak tangga untuk makan malam bersama keluarga dan seperti biasa ia akan duduk disamping Liam yang baru saja menenguk air putih."Konbanwa," sapa Cia tersenyum kecil dengan tangan melambai ke semua orang.
"Malam," sahut mereka.
"Hari ini enggak ada ayam goreng jadi perkedel daging mau?" tanya Della.
"It's okay no problem,"
Della terkekeh. "Udah lama mama enggak denger kamu ngomong pakek bahasa inggris, siapa yang ngajarin?"
"Guru tadi pagi yang ngajarin trus Cia praktekin deh," Cia melahap sedikit nasi putih dengan beberapa buah perkedel dipiringnya itu.
"Lahap bener? Enakkan mana ayam goreng atau perkedel daging," ucap Denis.
"Semuanya enak tapi kalau disuruh milih, Cia tetep bakal milih ayam goreng!" serunya dengan wajah ceria khasnya.
"Huhft,,,kamu ini kok bisa bisanya suka ayam goreng kayak salah satu kartun sikembar botak saja," Denis hanya menggeleng heran.
"Sikembar botak?" guman Cia lalu tidak fikir panjang kembali melahap makanannya.
Setelah semuanya selesai makan dan sepasang suami istri sudah duluan naik, kini hanya tersisa kakak dan adiknya. "Jadi tidur sama kakak?" tanya Liam melihat Cia baru saja meletakan gelas kosong didepannya.
"Jadi dong," Cia menyengir lebar sebelum mengusap mulutnya dengan tangan.
"Cia keseringan tidur sama kak Gitvan jadi kalau enggak ditemenin ngak bisa tidur nyenyak," lanjut Cia.
"Itu karena kamu sering digondol sama dia, padahal dia bukan siapa siapa kamu kan?"
"Kak Gitvan cuma sebatas temen kok,"
Liam hanya menatap datar adiknya sebelum mengendong adik kecil yang selalu ingin ada digendongannya. Liam tidak habis fikir dengan Raden, bagimana dia tidak memberi status untuk kedekatakan adiknya. Padahal dia sering membawa Cia bersama, jika dihitung perminggu Cia lebih banyak bersama Raden. Tetapi jika orang tuanya di rumah Cia lebih suka dirumah begitupun dengan Liam sendiri yang sering minggat di rumah Davindi.
"Kamu tidur duluan, kakak mau lanjut ngerjain tugas dulu," kata Liam menarik selimut hingga sebatas dada.
"Semangat ngerjainnya," guman Cia. Mungkin ia sudah lelah seharian bermain dengannya selepas dari bandara.
Tadi Liam mengajak Cia ke tempat dimana banyak satwa, yaitu kebun bintang. Dan tentu Cia menerima ajakan itu dengan semangat hingga lupa jika baru saja sedih karena mau ditinggal Raden sebentar.
Ngomong-ngomong tentang Ici atau tupai yang dulu pernah Cia titipkan pada Denis ternyata lepas, entah itu karena ketedoran atau sengaja hingga membuat Cia menangis seharian penuh. Melihat adiknya terus meraung akhirnya Liam membuat janji agar suatu saat akan membawa Cia ke kebun binatang dan cara itu berhasil menghentikan tangisan Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACIA [Tamat]
Short StoryJudul Awal: CIA OR XIA? Hanya cerita sederhana dari seorang gadis zaman kuno yang harus bertukar jiwa dengan gadis zaman modern Yuk kepoin~