Mencari Tumpangan

711 63 0
                                    

Assalamualaikum

Halo apa kabar?Semoga dalam keadaan baik-baik saja.Sebelum baca,seperti biasa tekan vote sebagai upah.Oke kalau sudah,terima kasih dan selamat membaca karena tidak suka basi-basi dipersilahkan dengan segala hormat

Typo:tandai

"Cia!?" teriak seseorang membuat Cia yang ada diambang pintu menoleh dan menyerngit bingung.

"Kamu memanggil Cia?" koreksi Cia menunjuk dirinya.

"Iya, tadi gue dititipin pesan sama kakak lo.Katanya dia enggak bisa pulang bareng karena harus ikut extra jadi lo harus pulang sendiri," ucap teman Liam.

"Oh begitu,terima kasih ya,"

"Yoi sans,gue cabut dulu ya," ucapnya berlalu meninggalkan Cia dengan kebingungan.

"Dia mau cabut apa?" guman Cia.

"Pergi," sahut orang dibelakangnya membuat Cia terkejut dan berputar badan.

"Kamu nyuruh Cia pergi?" tanya polos Cia.

"Bukan," singkatnya.

"Terus tadi ngapain nyuruh pergi,"

"Maksudnya cabut itu pergi,"

"Oh cabut itu pergi.Tapi dia enggak terbang kok," orang dihadapan Cia malah dibuat bingung.Tidak mau menambah kebingungan,dia langsung pergi meninggalkan Cia.

"Ih kok Cia ditinggal," kesalnya sambil berjalan menuju gerbang sekolah.

Melihat kanan,kiri,depan ke belakang untuk mencari tumpangan.Namun dia ragu untuk memintanya,ditambah dia tidak punya uang.Jangankan uang selembar saja dia tidak tau berapa nominalnya.

"Hei kamu!Sini!!" pekik Cia pada temen Liam yang tadi memberi pesan.

"Ada apa?"

"Kamu tau dimana kediaman Cia?" tanya Cia.

"Maksud lo rumah lo?"

"Apapun itu,apa kamu tau?"

"Hanya alamat karena gue juga belum pernah kesana," Cia menganguk pelan.

"Apa kamu masih ingat arahnya kemana?Boleh tidak Cia numpang sampai kekediaman Cia?" pinta Cia mengejap pelan.

"Aduh bukanya enggak mau tapi rumah gue enggak searah sama rumah lo.Mending lo cari tumpangan lain aja ya,"  ucapnya sambil menangkupkan tangan.

"Yah,,,kok gitu sih,"

"Maaf banget enggak bisa bantu.Gue cabut dulu,udah ditungguin diparkiran," ucapnya pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Cia.

"Cia harus numpang siapa?" lirihnya menatap siswa lain pada pulang entah itu pakai tandu besi atau kuda besi,iya itu montor maksudnya.

Karena dia tidak kenal siapapun,maka dia putuskan untuk menunggu kakaknya pulang.Dia kira kakaknya sebentar tapi ternyata lama.Sampai dia tertidur dibawah pohon jambu disamping gerbang sekolah.

Sedangkan sedari tadi ada yang memperhatikannya kini dia mendekat.Menatapnya dari sepatu sampai kepala.Mengambil cengkuk leher dan lihatan antara paha dan betis lalu diangkat.Untung Cia menggunakan rok dibawah lutut.

Dia membawa Cia kedalam mobil untuk dibawa ketempat yang bahkan keluarganya tidak akan berfikir kearah sana.Mobilnya melaju dengan kecepatan biasa agar tidak mengganggu tidur siang Cia.

Mobil itu berhenti didepan rumah yang cukup kaya,lalu dibuka pintu mobil dan mengangkat Cia.Membawa bukan ke arah kamar atas melainkan kamar pembantu atau lebih tepatnya kamar bi Turtik.Tapi anehnya tidak ada yang tau jika dia masuk kedalam sedangkan rumah dipastikan ada beberapa pembantu.

ACIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang