Marsha and the Bear

449 37 3
                                    


Assalamualaikum

Halo apa kabar?dalam keadaan baik?pasti buktinya bisa baca cerita ini. Oke seperti biasa vote dulu, sudah? Terima kasih

Typo:tandai

Sebuah mobil keluaran baru telah terparkir di teras rumah yang cukup kaya itu. Pengemudi itu masih mengetuk-ngetuk stir tanpa minat keluar. Sedangkan didalam rumah ada keluarga sedang sarapan pagi dengan candaan mengitari mereka.

"Dek jangan keseringan makan ayam goreng dong!" omel Liam menepuk pelan tangan Cia yang akan mengambil lagi ayam goreng yang masih tersisa dua.

"Ih Cia kan mau lagi kak!Itu juga punya Cia semuanya jadi wajar kalau Cia ambil semuanya," sahut Cia dengan merengut kesal.

"Iya iya tau tapi tolonglah sisakan sedikit buat kita juga,"

"Enggak mau! Ayah sama Ibu aja enggak marah kalau Cia ambil semuanya kenapa kakak malah marah-marah mulu sih!" kesal Cia menghentakan kaki kesal lalu menyambar tas dibelakang sandarannya. Lalu pergi meninggalkan Denis dan Della yang menyeru namanya.

"Jangan gitu sama adek kamu, lihat sekarang dia malah pergi sendiri. Cepet susul sebelum centong ini melayang ke kepala kamu," perintah Della sedikit memplototi Liam membuatnya sedikit meringis.

"Iya iya ini Liam susul," Liam menyalimi Denis dan Della terlebih dahulu sebelum mengambil satu paha ayam dan pergi dengan terbirit-birit.

"Loh mana dia?" guman Liam tidak menemukan sebatang hidung adiknya itu.

"Apa dia udah berangkat sendiri. PAK EDDY!!!" teriak Liam membuat satpam rumah langsung berlari mendekat.

"Iya den ada apa?" tanya pak Eddy setelah berdiri tengak didepan Liam.

"Cia mana?"

"Non Cia tadi sudah pergi sama temen cowoknya den," lapor pak Eddy

"Temen cowok?" guman Liam.

"Apa den?" tanya pak Eddy saat sedikit mendengar Liam berguman.

"Tidak apa. Kalau begitu bapak boleh kembali ke pos,"

"Baik den," pak Eddy pergi menuju pos sedangkan Liam pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya dan pergi menuju ke sekolah menyusul Cia yang sudah pergi duluan.


🌻🌻🌻

"Kenapa sih mukanya ditekuk mulu?" tanya Raden sekilas melirik Cia yang bersedekap dada dengan pandangan keluar jendela.

"Ngak papa," jawab Cia membuat Raden menghela nafas lelah.

Mobil yang ditumpanginya berhenti di parkiran khusus mobil, Raden melepas selt beat lalu membukakan juga untuk Cia. "Masalah ayam goreng hm?" tanya lembut Raden mengelus punggung Cia dengan pelan.

Cia hanya berdeham sebelum membuka pintu lalu menutupnya dengan sedikit keras. "Pintu mobil gue," ringis Raden sebelum ikut keluar lalu merangkul leher Cia dan itu membuat gempar mata semua orang yang melihat adegan itu.

"Itu raja jomblo sekolah kita kan? Gila banget si mantan iblis bisa dapet gebetan gue," keluh siswi A membuat siswi disampingnya mendengus kesal.

ACIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang