12•| Bahagia dan Kecewa

3.5K 321 3
                                    

"Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah bnayak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah bnayak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit."
~Ali bin Abi Thalib

Kini Almira sedang sibuk membantu Mamanya mempersiapkan hidangan untuk tamu yang telah digantung atas jawabannya Almira. Setalah kejadian siang tadi, Zidan pun telah ia kabari akan datang atau tidak, tetapi nomornya tidak aktif sama sekali. Ia pun khawatir dengan keadaan sahabatnya.


Satu pesan masuk di gawai Almira.

Al, aku pamit mau ke Yama. Btw, selamat ya atas lamaran dari Bang Azwar.

Almira pun lega akhirnya ia mendapatkan kabar dari sahabatnya.

"Al, kamu siap-siap gih. Bentar lagi Azwar dan keluarganya datang," ujar Faisal yang tiba-tiba datang.

Almira pun menurut saja. Saat masuk ke dalam kamar tiba-tiba Mamanya telah mempersiapkan Abaya baru berwarna biru langit.  "Ini cocok buat kamu, Nak."

Almira tersenyum lalu memeluk Mamanya. "Terima kasih,Ma."

"Mama harap kamu dapat memberikan jawabannya yang terbaik,Nak," katanya yang membalas pelukan putrinya. "Sekarang dandan yang cantik, ya."

Mamanya pun keluar dari kamarnya, lalu Almira bersiap-siap.

Tepat pukul 20.00 WIB, Almira dipanggil oleh Mamanya untuk turun ke bawah. Dengan wajah menunduk ia menyembunyikan rasa gugupnya.

"Nah. Karena semua sudah kumpul, mari silahkan dimulai," ucap Faisal.

"Bismillahirohmanirohim. Saya Muhammad Haidar bertujuan  untuk mengantarkan Putra saya Muhammad Azwar Haidar Al-Fata," ucapnya. "Silahkan, Nak."

"Bismillahirohmanirohim. Saya Muhammad Azwar Haidar Al-Fata bertujuan melamar  Almira Alfathunissa dari Alm. Bapak Rama dan Ibu Mira," ucap Azwar dengan gugup.

"Baiklah. Saya Kakaknya Almira tidak bisa memberi jawaban secara sepihak untuk itu biar adik saya yang menjawabnya." Faisal pun melirik ke arah Almira untuk memberi jawabannya.

Almira bernafas sebentar untuk menghilangkan rasa gugupnya. "Bismillahirohmanirohim. Dengan izin Allah dan Ridho orang tua. "

"Saya menerima lamarannya," lanjut Almira.

Semua pun tersenyum lega karena jawaban yang telah diberikan Almira. Begitu pun, Azwar ia bisa tersenyum lega, bahkan ia sekilas melihat wajah permpuan yang sebentar lagi akan menjadi istri sahnya terlihat sangat cantik malam ini.

***

Bugh


"Bangsat ...lo, Bang. Udah ngelamar orang yang gue cintai,"maki Zidan dengan menghantam wajah Azwar.

Azwar pun hanya diam membisu. Ia baru tahu kalau adiknya mencintai calon Iparnya.

"Gue cinta sama dia udah lama, Bang. Tapi kenapa Lo ngelamar dia!"

Pertama kalinya Zidan marah karena sebelumnya ia seorang yang tidak gampang marah.

"Hiks ...Om sama Papa jangan belantem. Iblahim takut," kata Ibrahim yang baru saja datang. "Umi Almilaa ...hiks."

Karena melihat wajah Ibrahim, Zidan pun tidak tega. "Gue akan mundur, Bang."

"Ingat! Lo harus jagain dia! Jangan pernah sakiti dia kalau sampai Lo berani jadi Bangsat. Gue akan rebut dia kembali!" bentak Zidan. "CAMKAN!!!"

Zidan pun pergi dengan kopernya. Uminya yang baru saja datang pun terlihat kaget. "Kamu mau kemana, Nak?"

"Umi ...Zidan mau ke Yamma karena mau melanjutkan S-2 disana," ucapnya.

"Loh, kok tiba-tiba Nak?" tanya Umi. "Tapi bukankah kamu nunggu wisuda?"

"Gak papa, Umi. Lagian aku udah bilang sama kampus Kok, " jawab Zidan dengan tersenyum. "Umi jaga kesahatan, ya."

"Abi ...Zidan pamit. Ridhoi setiap langkah Zidan ya, Umi-Abi," pamitnya dengan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Umi dan Abi akan selalu meridhoi setiap langkah mu, Nak," tutur Abi dengan tersenyum. "Ikhlas ya, Nak."

Abinya tahu bahwa Zidan juga mencintai Almira sejak lama.  Karena ia pernah cerita kepada Abinya, tetapi takdir tidak seindah yang ia harapkan.

Kini Zidan sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta, ia sedang menunggu jadwal penerbangannya yang setengah jam lagi akan segera berangkat. Ia berharap disana akan menemukan kehidupan baru dan meninggalkan kenangan terindah bersama Almira yang hanya sebatas sahabat.

Aku bahagia melihat mu bisa bahagia, tetapi aku kecewa dengan rasa ini. Semoga kamu bahagia, Niss bersamanya.

***

"Manusia hanya bisa berencana, tetapi takdir Allah jauh lebih indah. Walaupun, harus menerima kenyataan pahit yang akan ia jalani dengan penuh kesabaran."
~ Kisah Cinta Almira

Yogyakarta,12 September 2021

Yogyakarta,12 September 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang