24•| Berjuang

4.1K 284 1
                                    

"Bukan hanya impian saja yang harus di perjuangkan, tetapi cinta juga berhak untuk diperjuangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan hanya impian saja yang harus di perjuangkan, tetapi cinta juga berhak untuk diperjuangkan."
-Kisah Cinta Almira
***

Kicauan burung bernyanyi bertanda pagi telah tiba. Kini seorang laki-laki sedang berjoging pagi seorang diri. Keringat menetes di wajahnya. Banyak kaum hawa memandangnya dengan berbisik takjub.

Ya Allah, cool banget.

Calon imamku.

Pengen minta nomornya, deh.

Dia kan yang waktu itu di perempatan Paseban. Eh,bukan dia yang pernah ada di mimpiku.

Ganteng banget, mirip Rey Mbayang.

Azwar merasa terusik dengan pujian merek. Ia memutuskan untuk pulang saja karena akan bersiap diri untuk berjuang demi pujaan hatinya.

Sampai lah ia di rumah. Ia memandang rumah begitu sepi, tak ada tawa dan ocehan yang bergema. Saat ini tidak ada lagi yang memperhatikannya, bahkan ia sering kelaparan karena tidak ada yang memasakan makanan untuknya.

Ia pun bersih-bersih badan dan bersiap-siap untuk pergi. Setelah selesai, ia menatap cermin di meja rias. Mengambil minyak rambut lalu mengoleskannya. Setelah itu, sedikit menyemprotkan minyak wangi di tubuhnya.

Ia menyambar kunci motor dan jaketnya. Seperti biasa, ia memakai motor KLX hijaunya. Untuk kali ini penampilannya sedikit berbeda, menggunakan jaket hitam dan kaca mata hitam, bahkan rambutnya sedikit dijambul hingga seperti anak muda zaman sekarang.

Saat keluar rumah tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya.

"Kak, boleh saya minta nomornya?"  tanya seorang permpuan berambut pirang.

"Maaf saya tidak punya handphone," jawab Azwar dengan sedikit ketua.

Perempuan itu terkekeh. "Masa sih kak?"

Azwar hanya mengabaikannya saja lalu ia pergi menggunakan motornya. Permpuan itu yang mendapatkan perilaku cuek oleh Azwar hanya tersenyum kecut.

Kini Azwar telah sampai di Tanaman Sari. Tempat ini ada sejarahnya, yaitu bekas taman atau kebun Istana Yogyakarta yang dahulu di bangun oleh Sultan Hamengku Buwono ke-1 pada tahun 1758.

 Tempat ini ada sejarahnya, yaitu bekas taman atau kebun Istana Yogyakarta yang dahulu di bangun oleh Sultan Hamengku Buwono ke-1 pada tahun 1758

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekor mata Azwar sedang melihat ke kanan dan kiri. Entah, ia sedang mencari siapa sebenarnya. Ia menguarkan sebuah buku yang ia kantongi di dalam jaketnya. Buku bersampul coklat, yaitu diary milik istrinya.

Taman Sari, tempat yang sering Almira kunjungi sejak kecil karena setiap weekend selalu di aja oleh papanya. Dari mana Azwar tahu? Dari buku hariannya.

Azwar begitu senang melihat seseorang yang sedang ada di depan sana. Ia berjalan menghampirinya. Orang itu sedang memfoto tempat ini.

Azwar tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena melihat kecerobohan dia. Ia berjongkok lalu menalikan tali sepatunya. "Dasar masih ceroboh!"

Dia terkejut karena ada seseorang yang sedang berjongkok untuk menalikan sepatunya. Dia sedikit tersenyum, tetapi kemudian pudar.

"Biar saya saja!"

Dia mengambil ahli yang sedang Azwar ikatkan. Azwar hanya mengehla napasnya lalu kembali berdiri.

"Almira ...saya tahu kamu masih mencintai saya," ucapnya. "Yah, karena saya ganteng."

Almira mengerut dahinya, bahkan ia berfikir sejak kapan Azwar bisa kepedan seperti  itu? Apa karena gara-gara ia tinggalkan?

"Kata siapa?"

"Kata saya!"

Almira berjalan untuk menghindari Azwar, tetapi dia tetap mengikutinya. Ia berhenti, sedangkan Azwar menabrak tubuhnya hingga Almira ingin jatuh, tetapi tidak jadi karena telah ia tangkap.

Mereka saling menatap. Ada kerinduan di hati mereka. Entah, mengapa hati Almira begitu luluh mendapatkan perilakuan dari Azwar seperti ini. Namun, pikirannya ia hempaskan karena ingin   tetap kukuh dengan pendiriannya untuk menghindar dari Azwar.

"Lepas!"

Azwar melepaskannya hingga tubuh Almira terjatuh ke tanah.

"Auu ...," rintihnya. "Sakit tau. Dasar cowok gak punya hati!"

"Katanya tadi minta dilepaskan? Sekarang ngatai gak punya hati," ujar Azwar.

"Dasar cewek maunya bener mulu," gumam Azwar.

Azwar mengulurkan tangannya untuk membantu Almira, tetapi ia tepis. Ia berdiri lalu berjalan cepat meninggalkan Azwar. Azwar sendiri hanya tersenyum dan menggeleng kepalanya melihat tingkah istrinya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dengan tersenyum sengit.

"Kamu harus jadi milikku! Wanita itu tidak pantas untukmu!"

***

Yogyakarta,24  September 2021

Y

uhuu!!! Jangan lupa beri vote dan commen ya;)

Terima kasih untuk seseorang yang sedang membaca tulisan ini.
Jangan lupa bahagia ya!:)

Jangan lupa bahagia ya!:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang