07•| KUA?

4.2K 395 11
                                    

"Akan kutitipkan rasa ini kepada angin untuk menyampaikan sebuah pesan rindu kepadamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akan kutitipkan rasa ini kepada angin untuk menyampaikan sebuah pesan rindu kepadamu."
~Kisah Cinta Almira

Sinar rembulan telah menerangi langit dengan di temani sebuah suara candaan dan tawaan sepasang kekasih. Akan tetapi, tawaan itu hanya sekejap karena dua orang polisi datang membawa kekasih perempuannya akibat tersangka mengkonsumsi narkotika.

"Setelah kamu menghiyanti aku, bahkan aku telah memaafkan kamu, tetapi kini kau membuat sebuah kesalahan kembali," kata sang kekasih laki-lakinya dengan marah.

"Maafkan aku, sayang. Maaf ...." Ia pun sungguh menyesal dan menangis di balik sebuah deruji.

"Apa sayang? Kamu tega sekali sama aku. Dan ternyata aku dimatamu hanyalah laki-laki yang menjadi pelampiasan mu. Setelah, kamu di tinggal mantan pacarmu." Laki-laki itu sangat marah kepada kekasihnya dan wajahnya pun merah bagaikan api yang membara.

"Hikss ...ABANG!!!" teriak Almira.

"Ngapain sih, teriak-teriak orang kuping masih normal," kesalnya.

"Huaa ...Abang." Almira pun langsung memeluk Faisal.

"Kamu kenapa?" tanyanya dengan binggung. "Jangan nangis, dek."

"Abang, aku lihat filem itu kasihan cowoknya," ucap Almira sambil menghapus air matanya.

Faisal pun menepuk jidatnya sendiri, bahkan geram dengan adiknya karena telah menjadi korban film Suara Hati Seorang Suami. "Astaghfirullahalazim, dek. Jangan kebanyakan nonton film, deh."

"Kan buat hiburan, bang," jawab Almira dengan polos.

"Ini hanya hiburan semata, dek. Seharusnya, diwaktu yang luang lebih baik kamu pergunakan untuk hal-hal bermanfaat, seperti muraja'ah agar hafalanmu tidak hilang, dek," ucap Faisal dengan tersenyum.

"Iya, bang. Maafin Almira ...hiks." Almira pun menangis kembali karena ia merasa jauh dari kata sempurna.

Manusia di muka bumi ini jauh kata sempurna hanyalah Allah SWT yang sempurna. Maka, diciptakanlah laki-laki dan perempuan untuk berpasang-pasangan untuk dapat menyempurnakan dan saling melengkapi kekurangannya masing-masing.

"Bentar-bentar. Abang kok udah rapi," kata Almira. "Mau kemana?"

"Abang mau kembali ke Turki malam ini."

"Kan kemarin baru pulang, Bang. Kok balik lagi?" tanyanya Almira.

"Cuma mau dua hari kok, dek," kata Faisal.

"Gak capek Bang? Bolak-balik ke Indonesia?"

"Enggak. Kan demi cari kakak ipar buat kamu," ucapnya.

"Beneran Bang?"

Faisal pun terkekeh melihat Almira yang gampang di bohongin. "Canda, dek. Tapi kalau ada jodoh besok Abang langsung lamar."

"Ish, Abang mah." Almira pun bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" tanya Faisal.

" Mau ke KUA," celtuk Almira. "Ya mu ke dapur lah, Bang."

"Apa KUA?!" teriak Faisal.

"Siapa yang mau ke KUA, bang?" tanya sang Mama yang baru saja datang.

"Itu Almira, Mah. Dia ngebet nikah," ucap Faisal dengan berbohong dan sambil tertawa.

"Bohong Ma! Jangan dengerin Abang!" Almira pun berteriak tak terima dari dapur.

***

Saat ini Almira berada di kamar setelah perdebatan kecil dengan Abangnya yang kini telah berangkat ke Turki. Tiba-tiba gawainya berbunyi, tertulis di layar nama Zidan.

"Assalamualaikum, Niss," salam Zidan di sebrang sana.

"Waalaikumsalam, ada apa? Rindu ya sama aku yang udah gak ngampus berlima?"

"Tuh kan, udah percaya diri, " ucap Zidan dengan terkekeh.

"Kalau aku rindu bisa kututipkan lewat udara untuk menyampaikan rinduku ini kepada mu," gombal Zidan yang masih di sebrang sana.

"Hahaha ...buaya lepas. Dasar Zidan masih aja gombal," kata Almira dengan terkekeh.

"Besok kamu ada waktu luang gak? Ini kita mau adaain kemping di puncak. Mau ikut gak?" tanya Zidan di sebrang sana.

"Aku pikir-pikir dulu, ya," jawab Almira.

"Ya udah, kalau gitu aku tutup dulu ya. Assalamualaikum dan selamat malam, Niss. Jangan lupa mimpiin aku," ucap Zidan dengan terkekeh.

"Ish, Zidan! Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Almira pun memutus sambungan teleponnya.

Saat ini Almira sedang dilanda kebingungan karena jika ia mengikuti kemping bersama teman-teman tidak di perbolehkan oleh Abangnya. Karena takut akan terjadi apa-apa dengan Almira.

Almira pun berpikir bahwa Abangnya bermaksud untuk melindunginya sehingga ia harus patuh kepada Abangnya. Karena Faisal sebagai kepala rumah setelah meninggalnya Papanya disaat Almira masih SMP.

Huh ...daripada dilanda kebingungan mending makan coklat dilan dari bang Faisal kemarin.

***

Yogyakarta, 07 September 2021

Hallo semua!
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya😊
Semoga suka dengan cerita ini dan menjadi pembaca setia KCA😊 Tenang cerita ini akan update setiap hari.

Hallo semua!Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya😊Semoga suka dengan cerita ini dan menjadi pembaca setia KCA😊 Tenang cerita ini akan update setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang