13•| Fitting Baju Pengantin

3.3K 318 2
                                    

"Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu."
~Ali Bin Abi Thalib
***

"Alhamdulillah. Akhirnya ... selesai." Almira mengelap dahinya karena bercucuran keringat.

"Capek Al?" tanya Andini yang baru saja masuk ke ruangannya.

Almira merebahkan badannya di atas sofa. "Lumayan, kak."

"Al ...," panggil Andini.

"Hm ...."

"Aku kasihan sama pasien yang baru saja kita operasi tadi," ujar Andini sambil makan coklat milik Almira yang ada di meja.

"Iya Kak. Ibu itu seumuran Mama. Hanya sebatang kara lagi. Jadi, pengen nangis,"ucap Almira mata berkaca-kaca.

Ting
Satu pesan masuk di gawai Almira.

Nak, kalau udah selesai langsung pulang! Semangat sayang🥰

Almira pun mengambil tasnya lalu bergegas untuk pulang. "Mau kemana Al?"

"Mau pulang, kak. Jadwal aku udah selesai. Assalamualaikum," ucap Almira.

Di perjalan pulang ia tidak sengaja melihat seorang kakek tua sedang berjualan es gabus.

" Enak ya, siang-siang makan es," katanya. "Apa boleh aku melamarmu?"

Mata Almira berbinar mendengarnya. "Benarkah? Katanya kita hanya adik dan kakak?

"Iya. Tapi kita udah berteman sejak kecil,Al. Apa salah aku memiliki rasa?"  ungkapnya.

"Tidak ada yang salah. Kapan kakak mau melamarmu?"

"Satu Minggu lagi aku akan ke rumahmu," katanya.

"Tapi aku masih kuliah," ucap Almira.

"Astaga ...aku datang ke rumahmu hari Minggu. Jadi, waktu kamu libur," katanya dengan terkekeh.

Tinnnnn ....

Almira pun sadar dengan bahwa lampu lalu lintas sudah berganti warna hijau. Ia pun segera melajukan kendaraannya, tetapi ia urungkan karena ada rasa kasihan melihat kakek tua itu. Ia pun segera meminggirkan mobilnya.

"Assalamualaikum, kek," ucap Almira dengan ramah.

"Waalaikumsalam, nak," jawabnya sambil berkipasan dengan topinya karena berkeringat.

"Kek, saya mau beli semuanya boleh?"

Mata kakek itu pun berbinar karena sangat terlihat jelas bahwa dia bahagia. "Benarkah, nak?"

"Benar, kek. Berapa kek?"

"Tapi ini banyak loh, Nak. Soalnya dagangan kakek baru laku satu," ungkapnya. "Ini semua masih 100 biji es kabusnya."

Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang