11.Ungkapan Zidan

3.4K 336 3
                                    

Assalamualaikum, Bidadariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum, Bidadariku ...."

Samar-samar Almira mendengar ada seseorang yang memanggil dengan sebutan 'Bidadariku'. Ia pun binggung siapa yang dipanggil, bahkan ia sampai menoleh kekanan dan kekiri. Alhasil, tidak menemukan siapa pun karena di taman ini hanya ia seorang diri. Ia binggung mengapa bisa ada disebuah taman yang indah ini. Banyak jenis bunga sehingga terlihat seperti surga.

"Waalaikumsalam, siapa kamu?" tanya Almira dengan berteriak.

"Aku adalah Imammu dan akan menjagamu hingga nanti." Almira pun seperti tidak asing dengan suara itu.

Seorang laki-laki itu datang di hadapan Almira dengan membawa sebuah buket mawar merah.

"Ana Uhibbuka Fillah, Bidadariku," ucapnya.

"ALMIRA ALFATHUNISSA!!!" teriak Faisal dengan menggoyahkan tubuh adiknya yang tertidur masih menggunakan mukena.

Almira pun membuka matanya. "Astaghfirullahalazim. Ya Allah, Abang. Jangan teriak dong!"

"Udah subuh! Makanya, kalau habis tahajud jangan tidur lagi, tetapi buat muraja'ah agar hafalan kamu gak hilang," nasihat Faisal. 

"Iya, Bang. Maaf ...Almira gak akan ulangi lagi kok," ucapnya dengan penuh penyesalan.

Faisal pun tersenyum. "Mohon ampun sama Allah, dek. Agar selalu Istiqomah. Sekarang salat!"

Almira pun sebelum melaksanakan salat subuh mengambil air wudhu lagi karena sudah batal akibat ia tertidur dalam keadaan berbaring miring.

Saat bertahan atau kuat banget  posisinya  tetap sempurna  dalam mazhab syafi'i. Namun, dalam hadist disebutkan bahwa Rasulullah menyamakan tidur pulas sama halnya dengan kencing. Dari Ali Ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihiwasallam bersabda, : Mata itu (sebagai) pengawas dubur, barang siapa yang tidur nyenyak (kalau tidak salah itu harus berwudhu).

Karena saat tertidur pulas terkadang kita tidak sadar bahwa apakah kita sudah kentut atau tidak?

Wallahua'lam.

Ada juga hadits yang menjelaskannya saat tertidur diperbolehkan tidak berwudhu lagi.

Hadits berikut diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
“Orang yang tidur sambil sujud tidak perlu berwudhu kecuali jika berbaring miring. Jika berbaring miring, persendiannya akan kendur”.

Riwayat Bayhaqi berikut ini:
“Wudhu tidak wajib bagi orang yang tidur sambil berdiri, sujud dan duduk kecuali ia berbaring miring.”

Hadits berikut yang dilansir Anas:
“Dahulu para sahabat Nabi ﷺ menunggu shalat Isya di waktu akhir, sampai kepala mereka condong (karena ngantuk), lalu mereka shalat dan tidak berwudhu lagi.” (HR. Abu Daud No. 200, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 601. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 200 )

***

Pagi yang cerah kini Almira sambut dengan senyum manis. Hari ini tepatnya ia memberikan sebuah jawaban yang akan ia berikan kepada seseorang yang melamarnya seminggu yang lalu. Mau tidak mau ia harus memberikan jawabannya. Walaupun, nantinya akan membuat seseorang yang kecewa.

Saat ini, Almira sedang joging pagi di taman seorang diri. Iya, dikarenakan belum ada seorang pendamping yang siap siaga mengantarnya kesana-kemari.

Setelah, joging memutari taman. Ia pun berniat membeli bubur ayam kesukaannya. Bubur ayam terenak se-DKI Jakarta yang resepnya turun-temurun katanya Pak Santoso. Saat sampai di tempatnya, antrean pun panjang seperti mengantre  sembako.

"Pak seperti biasa ya," ucap Almira saat tiba antreannya.

"Siap, Ning!" Penjualnya pun sudah hafal dengan selera Almira karena ia telah menjadi langganannya sejak Almira pindah ke Ibu kota. Dahulu saat  duduk di bangku SMP, Almira baru pindah dari kota pelajar—Yogyakrta. Akan tetapi, ia harus pindah karena setelah meninggalnya Papanya. Sebenarnya, ia tidak mau meninggalkan kota kelahirannya, tetapi  Mamanya meminta pindah karena selalu teringat kenangan bersama Papanya.

"Makasih, pak," ucap Almira saat hidangan sudah tersedia di meja makanya.

Dengan lahap Almira memakanya karena hampir satu bulan ia tidak makan bubur ayam buatan Pak Santoso akibat sibuk dengan pekerjaannya.

Setelah selesai makan, Almira membayar terlebih dahulu. Setelah itu, ia pulang ke rumah karena sudah siang. Saat sampai, di depan komplek ia melihat Zidan menghampirinya dengan membawa setangkai mawar merah.

"Almira ...aku mau ngomong sebentar," kata Zidan.

"Ya udah, kita duduk di halte sana." Almira pun langsung menuju halte dan di ikuti oleh Zidan.

"Niss...," panggil Zidan saat mereka telah berposisi duduk, tetapi tetap menjaga jarak.

"Iya? Langsung intinya aja, ya. Soalnya Al mau mandi udah bau acem," ujar Almira dengan cengengesan.

"A–aku sayang kamu, Al," ungkap Zidan dengan gugup.

"Aku juga sayang kamu," kata Almira hingga membuat Zidan tersenyum bahagia.

"Tetapi hanya sebatas sahabat, Zi," lanjutnya hingga membuat Zidan kecewa.

"Sama aku juga sayang kamu seperti sahabat," bohongnya. "Nih, bunga buat kamu, Al. Kalau gitu aku pamit. Assalamualaikum."

Kepergian Zidan membuat Almira binggung karena biasanya tingkahnya tidak seperti itu.

" Mungkin hanya perasanku saja," lirih Almira.

***

Yogyakarta,11 September 2021

Sumber hadis :
•Ukhti Ines S
•https://masjidpedesaan.or.id/apakah-tidur-membatalkan-wudhu/

id/apakah-tidur-membatalkan-wudhu/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang