18•| Penghianatan?

4.5K 304 0
                                    

Azan subuh berkumandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azan subuh berkumandang. Kini Almira terbangun dari tidurnya. Tangannya mencari seseorang di sampingnya, tetapi nihil tidak ada. Ia pun memutuskan untuk mengambil air wudhu. Setelah itu, ia memakai mukena dan membentangkan sajadahnya ke arah kiblat.

Dengan khusyuk ia menghadap sang Pencipta. Selesai salam ia mengangkat kedua tangannya. Tangisan pecah saat mencurahkan hatinya kepada Allah SWT. Hanya isakan dan kesunyian yang ada di ruangan kamar. Tak ada tawa yang tersisa saat ini. Hanya ada pikiran kecemasan seorang istri.

Setelah selesai, Almira memutuskan untuk mengambil gawainya untuk menghubungi suaminya.

"Ass–" Belum sempat mengucapkan salam ada seseorang yang telah mengangkatnya.

"Maaf mas Azwar baru ke masjid," ucapnya di seberang sana.

Deg

Sungguh sakit rasanya hati Almira. Istri mana yang tidak sakit saat menelpon suaminya, tetapi diangkat seorang perempuan lain. Sambung telepon terputus. Badannya Almira pun lemas seolah saraf-sarafnya tidak berfungsi lagi hingga ia tersungkur. Tangisan pun pecah hingga dadanya begitu sesak. Dunia seolah runtuh bagi Almira. Janji yang di ucapkan olehnya kini telah di ingkarinya.

Almira pun teringat ucapan Azwar tiga hari yang lalu.

"Handphone kamu udah aku kasi GPS. Biar aku tahu kamu kemana aja kalau aku kerja," ujar Azwar yang masih berkutik dengan gawai milik Almira.

Almira pun tersenyum. "Aku gak akan kabur dari kamu kok."

Azwar pun bernapas sebentar. " Kalau ada apa-apa kan aku bisa tahu keberadaanmu, sayang. Handphone aku juga supaya kamu tahu posisiku ada dimana."

Almira pun mengahapus air matanya. Lalu ia pun mengambil gawainya. Ia ingin memastikan keberadaan Azwar. Rumah Sakit Citra yang bukan tempat ia bekerja.

Almira pun hanya bisa berpikir jernih karena siapa tahu suaminya sedang menolong orang lain. Ia pun berniat untuk menyusulnya, tetapi ia bersiap-siap terlebih dahulu.

Setelah selesai, Almira  mengambil kunci mobilnya. Lalu melajukannya. Membutuhkan waktu dua jam  ia sampai di Rumah Sakit karena terlalu jauh dengan rumahnya..

Tepat di kamar 2223 GPS berhenti. Ia pun berniat untuk mengetuk pintunya,tetapi ia urungkan saat mendengar sebuah percakapan.

"Aku masih mencintaimu!" ungkap seseorang yang ada di dalam sana.

Almira pun hafal betul  itu suara suaminya.

"Tidak! Kita udah beda sama yang dulu!"

"Aku mohon kita merawat Ibrahim bersama-sama lagi! Aku masih menci–"

Hati Almira tak sanggup untuk mendengarkan percakapan itu lagi. Ia pun berlari dan tak sengaja menabrak suster hingga ia terjatuh. Ia pun mendengar suara suaminya memanggilnya, tetapi ia segera bangkit dan lari.

Almira masuk ke dalam mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi.  Ia pun pergi ke sebuah taman yang ada danaunya yang ia kunjungi bersama Zidan tiga bulan yang lalu. Ia pun menenangkan pikirannya dan menangis sekencang-kencangnya agar hatinya lega.

***

Saat berangkat menuju kantor, Azwar tidak sengaja menabrak seseorang dengan mobilnya. Ia pun segera menelepon ambulan untuk membawanya ke Rumah Sakit. Krena jika ia bawa pakai mobilnya, ia tahu kalau bukan mahramnya.

Saat tiba di Rumah Sakit, Azwar kaget dengan nama korban yang ia tabrak. Ia pun cemas dengan keadaannya. Entah mengapa ia tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya.

"Kumohon kamu sadar demi Ibrahim," lirih Azwar.

Gawainya pun berdering melihat pesan masuk ternyata istrinya. Ia pun lupa ada janji menjemputnya.

Azwar pun menjemput Almira. Saat sampai halte ia melihat ada seseorang yang mengganggu istrinya. Dengan marah ia menghantam wajah laki-laki itu.

"Pergi atau saya panggilkan polisi?" bentak Azwar.

"Kamu gak papa?" tanya Azwar dengan memeluk untuk menenangkan istrinya.

Setelah itu, Azwar mengantar istrinya untuk pulang. Ia  binggung dengan hatinya. Di sisi lain ia telah memiliki istri, tetapi ia juga masih memikirkan perempuan di masa lalunya yang kini telah kembali. Setalah mengantar Almira, ia mendapatkan pesan dari Rumah Sakit bahwa permpuan itu sedang mengalami kritis. Ia pun segera kesana, bahkan ia sampai lupa pamit dengan istrinya.

Azwar menunggunya hingga semalaman. Saat azan subuh ia pergi ke masjid Rumah Sakit.  Setelah pulang dari masjid ternyata dia telah sadar dan mengatakan istrinya menelponnya.

Tetapi Azwar mengungkapkan kepada permpuan itu dengan apa yang ia rasakan.

" Kenapa kamu meninggalkan ku?" tanya Azwar.

"Aku masih mencintaimu!" ungkap Azwar kepada dia.

"Tidak! Kita udah beda sama yang dulu!" jawabannya.

"Aku mohon kita merawat Ibrahim bersama-sama lagi! Aku masih menci–" Belum sempat meneruskan ucapannya ia mendengar keributan di luar. Ia pun kaget ternyata istrinya ada disini.

"Almira ...," panggilnya tetapi Almira malah lari menghindar darinya.

Azwar pun mengejarnya dan mencarinya, tetapi nihil ia tidak menemukannya. Ia pun menghubunginya tetapi hanya suara operator yang menjawabnya.

***

Yogyakarta, 18 September 2021

Yogyakarta, 18 September 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang