27•| Antara Kebahagiaan dan Duka

4.6K 289 2
                                    

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

***


"Dia butuh kamu!"

"Tidak Almira! Aku tidak akan menikah lagi!"

Azwar telah berfikir bahwa istrinya benar-benar gila saat ini. Seharusnya, seorang wanita tidak pernah mau berbagi suami dengan orang lain, tetapi istrinya malah menyuruhnya untuk menikah lagi.

"Tapi, Mas. Dia dulu juga pernah menjadi bagian dari hidupmu," ucap Almira sambil menangis.

"Dia hanya masa lalu! Kamu lah masa depanku, Almira!" Azwar benar-benar frustasi saat ini.

"Aku mencintaimu, Almira," lirihnya sambil bertekuk lutut dihadapan Almira.

"Aku mohon ...mas. Ibrahim juga butuh ayah dan ibu kandungnya agar menjadi keluarga kecil yang bahagia."

"DIA BUKAN ANAK KANDUNGAN AKU!!!" bentak Azwar.

Almira benar-benar bungkam dengan kata-kata Azwar.  Ini pertama kalinya ia melihat suaminya semarah ini, bahkan membentak dirinya.

"Maaf ...aku telah membantak kamu," kata Azwar dengan menyesal.

"Ma–makasud kamu, Ibrahim?"

"Dia bukan anak aku sebenarnya. Aku dan Aisyah pernah hampir menikah, tetapi dia telah menghiyanatiku bersama orang lain," ungkap Azwar. "Aku benar-benar bodoh saat itu. Aku demi dia bersedia merawat bayinya, tetapi dia meninggalkan aku."

Tiba-tiba badan Almira lemas, bahkan matanya berkunang-kunang dan akhirnya ia pingsan. Azwar yang melihatnya panik langsung menggendong tubuhnya.  Ia berlari membawanya ke kamar.

Karena Azwar takut istrinya kenapa-kenapa ia menelpon dokter keluarga. Dokter pun datang lalu memeriksanya. Setalah selesai, Dokter tersenyum kepada Azwar.

"Selamat anda akan menjadi seorang ayah," ucapnya sambil menepuk pundak Azwar.

Tetesan air mata bahagia mengalir begitu saja. "Alhamdulillah. Beneran Om?"

"Beneran, War," kata dokter Surya. "Kalau begitu saya pamit. Jaga baik-baik calon cucu dan ponakan, Om."

" Baik om. Terima kasih."

Hari ini Azwar benar-benar bahagia karena di dalam perut istrinya sedang mengandung calon anaknya. Ia sudah berjanji akan menjaga dan membahagiakannya. Ia tidak akan membuat kesalahan kedua kalinya.

Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang