16•| Masakan Spesial

4.6K 318 2
                                    

Entah sejak kapan aku mengenal cinta? Rasa ini tumbuh begitu saja tanpa izin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah sejak kapan aku mengenal cinta? Rasa ini tumbuh begitu saja tanpa izin. Kini telah menjadi cinta suci sesungguhnya, tetapi aku tak ingin mencintai melebihi Penciptanya. Aku berharap cinta ini sampai nanti ....

Kini Almira menutup buku diarynya. Setiap sedih ataupun bahagia ia selalu mengabadikannya dengan merangkai kata yang dituangkan di setiap baris bukunya. Ia pun segera menyimpannya agar tidak ada yang membacanya karena bersifat RAHASIA.

Setelah itu, Almira mulai bermain dengan peralatan dapur. Ia ingin memasakkan makanan pertama kalinya untuk suaminya.

"Ciee ...yang mau masak buat misua," celtuk Faisal yang tiba-tiba di dapur.

"Iri? Bilang bos!" ucap Almira sambil memasak seperti chef terkenal.

"Masak apa sih?" tanya Faisal sambil menengok masakan. "Hahaha ...cuma masak telur mata sapi aja bangga."

"Banggalah. Orang ini spesial yang buat istri tercinta," ucap Almira. "Lihat aja nanti. Abang yang menjadi pencicip pertama."

Faisal pun menelan lidahnya karena ia takut menjadi korban untuk kedua kalinya. Pasalnya dulu pernah makan masih hasil masakan Almira yang kosong hingga membuatnya pura-pura enak agar adiknya tidak sedih.

"Assalamualaikum," ucap Azwar yang baru saja pulang kerja.

"Waalaikumsalam." Almira pun mencium punggung tangannya suaminya.

"Masak apa ini?" tanya Azwar.

"Masak buat kamu," jawab Almira. "Kamu duduk nanti aku siapin."

Azwar pun menurut saja perintah istrinya.

"Hati-hati ya!" bisik Faisal kepada Azwar.

Faisal langsung kabur karena takut mencicipi masakannya adiknya. Hidang pun telah tertata rapi di meja makan. Ada telur mata sapi yang warnanya hitam karena terlalu matang, bahkan ada capcay yang potongan sayurannya tidak karuhan.

"Hum ...pasti enak nih," ucap Azwar dengan menelan ludahnya.

Almira pun menyiapkan sepering makanan untuk suaminya. "Ini mas dimakan semoga suka ya."

Azwar pun lalu mencoba masakan istrinya. Dengan pelan ia coba melahapnya karena rasanya yang tidak pas di lidahnya.

"Enak masakannya tapi kayaknya kelamaan gorengannya, deh. Dan untuk capcay dikurangi garamnya," komentar Azwar dengan hati-hati agar tidak menyakiti hati istrinya.

Tiba-tiba Almira menangis hingga membuat panik Azwar.

"Sayang ...gak papa kan baru belajar. Semua orang yang belajar tidak harus hasilnya sempurna. Maka, harus belajar pelan-pelan," ucap Azwar dengan menenangkan istrinya. "Besok masak bareng ya."

"Bener?" tanya Almira.

"Iya sayang." Almira pun langsung memeluk suaminya.

***


Sore ini hari terakhir Almira di kamar kesayangannya karena nanti malam  akan pindah ke rumah suaminya. Ada rasa sedih ia harus meninggalkan mamanya dan abangnya, tetapi sebagai seorang istri harus selalu patuh kepada suaminya.

"Sudah beres semua?" tanya Azwar yang hanya dijawab dengan anggukan.

Azan magrib berkumandang, Azwar pun berpamitan kepada istrinya karena ia akan melaksanakan salat berjamaah di masjid depan komplek. Kini tinggal hanya Almira dan mamanya yang salat jamah di rumah.

Di dalam buku Fiqih Wanita oleh Rusdiana Navlia, hukum sholat di masjid bagi wanita adalah mubah( boleh), tetapi lebih utama jika dilakukan di rumah. Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, "Shalat jama'ah bagi wanita itu lebih baik di rumahnya daripada mendatangi masjid. Dan shalat wanita di rumahnya itu lebih menutupi dirinya dan lebih afdhol" (Al Majmu', 4: 198).

Allah Ta'ala berfiman dalam Surat Al-Ahzab ayat 33 yang artinya:

"Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu"

"Dari Abdullah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Sholat perempuan di dalam Bait lebih baik daripada sholatnya di dalam Hujr. Sholat perempuan di dalam Makhda' lebih baik daripada sholatnya di dalam Bait." (HR Abu Daud).

Selesai salat, kini Almira membantu Mamanya menyiapkan untuk makan malam. Ia tidak masak, tetapi hanya menghidangkan di meja makan saja. Para kaum Adam pun telah pulang dari masjid. Kini mereka telah makan yang hanya tinggal suara perang sendok dan piring saja.

Setelah selesai, Azwar meminta izin kepada mama mertuanya yang ingin mengajak putri satu-satunya untuk tinggal di rumahnya. Mamanya pun menyetujuinya karena itu kewajiban seorang istri.

Acara menangis antara anak dan mamanya pun telah terselenggara hingga membuat Faisal menggeleng kepala karena melihat mama dan adiknya. Sedangkan, Azwar hanya diam dan menjadi sebagai penonton karena ia paham hal yang terberat berpisah dengan seseorang yang ia sayangi.

"Ma, pamit ya," ujar Almira yang masih memeluk mamanya.

"Iya, Nak. Kamu disana jaga diri baik-baik jangan sampai menyusahkan suamimu. Belajar masak  jangan lupa dan selalu nurut perkataan suamimu," ucap Mamanya. "Satu lagi, jangan lupa jengukin Mama."

"Iya Mama kusayang. Assalamualaikum," pamit Almira.

Almira dan Azwar pun masuk ke dalam mobil lalu melajukannya.

"Ternyata kamu telah bahagia bersama orang lain, tetapi aku akan berusaha membawamu kembali kepadaku, Almira ...."

***

Yogyakarta, 16 September 2021

Yogyakarta, 16 September 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Cinta Almira (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang