Seorang pria berumur hampir tiga puluh tahunan duduk di dalam bianglala sendirian dengan memegang permen kapas. Dia mencomot jajanan manis di tangan, mengemut sampai mengecap ketika langsung lenyap ketika terkena lidah. Sosok itu memandang ke luar dari jendela, memperhatikan orang-orang di bawah sana tampak sangat kecil ketika wahana tepat berhenti di paling atas.
"Rusak lagi? Dulu waktu pergi sama Seana juga gini," ujar pria itu sambil membetulkan kacamata.
Selang beberapa menit, wahana kembali bergerak secara mendadak, membuat permen kapas yang dipegang pria itu terjatuh dan mengenai sepatu putih bermotif stroberi yang dikenakan. Dia meringis kecil lalu memungut lagi makanan miliknya.
"Aku ke sini lagi, Seana. Untuk merayakan ulang tahun kamu yang kedua puluh sembilan tahun." Sosok berkacamata tersenyum tipis, membuat lubang kecil di kedua pipi itu terlihat jelas.
"Kalo kamu di sini pasti bakal bilang, Sagara kamu udah enggak takut tinggi lagi! Terus kamu bakal pukul pundak aku beberapa kali," imbuh Sagara sambil tertawa pelan.
Pria itu mengalihkan pandangan lagi ke jendela bianglala, meletakkan siku di sana, lantas mengembuskan napas dalam, menyiratkan rasa sakit mendalam yang memenuhi dada hingga sesak terasa.
"Sampai sekarang, aku masih sendiri, Seana. Meski kamu minta aku untuk cari gadis lain, aku tetap enggak bisa. Setelah kamu, enggak ada siapa pun lagi yang bisa buat aku jatuh cinta. Kamu pergi bersama dengan semuanya, kenangan ... dan hati yang aku punya."
Halo semuanya!! Dengan begini epilog sudah terpublis dan cerita ini pun selesai. Aku harap kalian tidak kecewa dan merasa gembira 😗❤️
Terima kasih banyak udh semuanya manteman, doakan ini bisa menang yaaak 🤗Sampai nanti di karyaku yang lain UwU ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [Terbit✓]
RomanceSagara, seorang mahasiswa semester lima jurusan teknik informatika. Dia memiliki otak yang cerdas dan termasuk pemuda yang tampan, bahkan kaya raya. Namun, di balik semua kesempurnaannya, dia seorang yang tidak mampu menolak pemintaan orang lain, te...