"Pwah!"
Sebuah kepala muncul dari dalam permukaan air. Orang itu mengusap wajahnya, berusaha mengatur nafas. Kemudian ia melepas kacamata renang hitamnya dan beranjak keluar dari kolam.
Baru juga kaki kirinya menyentuh permukaan lantai, segerombolan perempuan datang menghampirinya.
"Kamu keren bangeet!!", kata salah satunya, dibalas dengan anggukan yang lain.
Cowok itu hanya tersenyum kecil, "Makasih." Namun senyuman kecilnya itu sudah dapat mengambyarkan hati para cewek.
Cowok bertubuh tinggi itu kemudian permisi untuk pergi mandi, membasuh badannya yang bau kaporit.
Setelah selesai, ia pun beranjak meninggalkan area kolam renang.
"Yujin!"
Cowok itu menoleh, lalu tersenyum. "Wonyoung. Sorry ya lama nunggunya," ucap cowok bernama Yujin tersebut sambil mengusap rambut cewek di hadapannya.
Wonyoung yang sudah kesenengan kepalanya diusap-usap itu cuma senyum aja. "Hehe gapapa kok. Udah biasa."
"Yaudah yuk pulang," ajak Yujin.
Sesampainya di rumah Wonyoung, Yujin tetap gak bergerak dari motornya.
"Loh, gak masuk?" tanya Wonyoung, menunjuk rumah di sampingnya. Iya, rumah mereka emang bersampingan. Alias Yujin dan Wonyoung itu tetanggaan, sekaligus temen masa kecil.
"Yena tadi ngechat ngajak ngumpul bareng. Aku cuma mau nganterin kamu aja."
"Ooh yaudah. Makasih ya. Eh tasnya gak sekalian kamu tinggal aja? Biar aku nanti nganterin ke rumah kamu."
"Gapapa nih? Berat loh."
Tanpa tanya, Wonyoung langsung mengambil paksa tas Yujin dari pundaknya. "Kamu ngeremehin kekuatan cewek."
Yujin ketawa kecil, "Makasih ya."
"Iya sama-sama. Udah sana pergi, ditungguin loh. Eh jangan keasyikan mabar sampai tengah malem ya. Nanti aku lapor Bunda loh," ancam cewek itu seolah tau isi pikiran Yujin.
Yujin cuma nyengir, lalu pamit pergi.
---
Yujin memasuki sebuah cafe, mencari tempat ketiga temannya berkumpul. Untung dia tinggi, jadi langsung cepet nemuinnya.
"Lu kemana aja, sih? Ditungguin lama banget," gerutu salah seorang temennya sambil memegang roti di tangan kanan dan hp di tangan kiri. Namanya Hyewon.
"Tau tuh udah capek tau ga gua nunggunya," timbal cowok di sebelahnya. Bibirnya yang tebel monyong itu keliatan lucu kalau udah kesel. Siapa lagi kalau bukan Yena.
"Sabar dong kalean. Kan emang biasanya si Yusin harus nganter ceweknya dulu," kata cowok satu laginya, masih kalem fokus main hp.
Yena mengerutkan dahi. "Siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan Wonyoung," si cowok cuma nyengir.
"Duhh Mas Chaeyeon emang paling ngerti deh tapi Wonyoung bukan pacar gua woi," Yujin akhirnya buka mulut.
"Ya abis kalian kemana-mana berdua mulu greget pengen gua comblangin."
Hyewon ngangguk. "Same bro. Bisa-bisanya cewek secantik Wonyoung lu sia-siain padahal udah sedeket itu. Udahlah mending Wonyoung buat gua aja."
Ucapan tersebut langsung dibalas dengan geplakan di kepala Hyewon oleh Yujin. "Enak aja. Gak sudi gua Wonyoung jadian sama buaya darat."
"Wonyoung tuh udah gua anggep saudara sendiri. Lagian kalian juga tau kan gua sukanya sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]
Fanfiction"Aku gak ngerti, Jin. Kenapa kamu selalu perhatiin aku, jagain aku, dan protektif ke aku ketika kamu sendiri udah dimiliki orang lain? Lagian, atas dasar apa kamu berhak ngalangin aku? Kita cuma sahabat kan?" ⚠️ Warning: Genben (B×G) ⭕ Cast: 12 memb...