Hitomi keluar dari kamarnya. Ia sudah selesai berganti baju dan siap untuk sarapan di meja makan. Kemarin seharian ia menghabiskan waktu di kasur karena sakit. Ya udah biasa sih dia begini. Resiko punya badan lemah. Untungnya dia dirawat dengan baik. Kayak Nako yang kemarin seharian gantiin semua kerjaan dia mulai dari masak, cuci piring, sampai cuci baju. Juga gak lupa nyiapin obat-obat buatnya.
Oh ya ngomongin soal Nako, ini udah 10 menit Hitomi duduk di meja makan, Nako belum juga keluar dari kamarnya. Padahal bentar lagi bis mau dateng.
Pintu kamar depan dibuka. Seorang pria berkemeja putih rapi keluar dan duduk di hadapannya. Bapak Jeon alias Papa nya Nako. Ia menyapa Hitomi sebentar lalu mulai menyantap sarapannya.
"Oh ya Hitomi," Papa Jeon berhenti mengunyah. "Om lupa bilang. Kamu hari ini berangkat sekolah sendiri aja ya. Nako gak masuk hari ini."
"Nako sakit?"
Papa Jeon menggeleng. "Bukan. Dia ada urusan mendadak di Jepang. Tadi malem berangkat ke sana. Tadi Om udah hubungi wali kelas. Tapi jaga-jaga kalau lupa, kamu bilang lagi aja."
Hitomi menaikkan alisnya. Buru-buru pergi ke Jepang? Ada urusan apa sampai sepenting itu kesananya?
---
"Pipi lu kenapa Chae?" Tanya Hyewon sambil menyeruput susu kotaknya.
"Jatoh kemaren."
"Ooh.. hati-hati dong kalau kerja."
"Iya."
Jelas Chaeyeon bohong. Alasan dia pasang perban di pipi kirinya karena kemaren kan habis ditampar sama Ayahnya Sakura. Pipinya jadi perih dan merah, jadi dia tutupin pake perban sedikit.
Gak lama Sakura dateng ke kantin dan duduk di sampingnya. Cewek itu kaget melihat kondisi pipi Chaeyeon yang diperban. "Sakit banget ya? Maaf.." Ia menyentuh perbannya.
"Enggak, gapapa. Sedikit doang, kok." Chaeyeon mengambil tangan Sakura, menyingkirkannya dari perban dan menggenggamnya. "Kamu gimana? Ayah kamu?"
Sakura menundukkan kepala, mendengus mengingat kejadian sepulang kemarin.
"Kenapa kamu masih berhubungan sama cowok itu?" Tanya Ayah Sakura lepas mereka duduk di mobil.
Sakura gak menjawab, matanya hanya memandang kaca jendela samping.
"Jawab!"
"Ya aku masih berhubungan sama dia. Terus kenapa?"
Ibunya menegur, "Jawab yang sopan sama Ayah!"
"Kan udah dibilang jangan pernah ketemu sama dia lagi! Putusin hubungan pertemanan kalian itu!" Tegas Ayahnya.
"Gak mau. Chaeyeon itu pacar aku."
Kedua orangtuanya membelalak tak percaya. Ayahnya semakin geram. "Putusin dia! Gak pantes cowok macem dia jadi laki-laki kamu."
"Enggak."
"Kalau Ayah bilang putusin ya putus!!" Seru Ayahnya.
"Kalau aku bilang gak mau ya enggak!!" Balas Sakura, segera keluar dari mobil dan berlari menuju kamarnya.
"Biarin aja. Aku gak peduli sama kata-katanya. Kita tetap sama-sama," ucap Sakura, menatap mata Chaeyeon pasti.
SSROOOTT! SSROOOTT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]
Fiksi Penggemar"Aku gak ngerti, Jin. Kenapa kamu selalu perhatiin aku, jagain aku, dan protektif ke aku ketika kamu sendiri udah dimiliki orang lain? Lagian, atas dasar apa kamu berhak ngalangin aku? Kita cuma sahabat kan?" ⚠️ Warning: Genben (B×G) ⭕ Cast: 12 memb...