14. She's Yours

391 36 13
                                    

Dengan perasaan sedih, kecewa, marah, Wonyoung meninggalkan rumahnya. Ia sangat lega begitu melihat sebuah motor berwarna hitam pekat itu sudah terparkir rapi di depan halamannya, bersama seorang lelaki tampan yang sedang duduk di atasnya.

Pakaian Hyewon kelihatan rapi banget, gak kayak biasanya yang agak acak-acakan ala payboy. Kayaknya bener Kak Hyewon mau nembak gua.

Wonyoung tersenyum riang menyapanya, berusaha sebaik mungkin menyembunyikan perasaannya tadi. "Udah lama nunggu? Maaf ya."

"Enggak kok. Yang penting jadi." Hyewon membalas senyumnya.

Mereka bedua pun pergi. Wonyoung gak tau dia mau diajak kemana jadi dia tanya dulu. "Kita kemana, Kak?"

"Lu mau kemana?"

"Eh.. Wonyoung ngikut aja."

"Berarti diajak ke rumah mau dong?"

"Mau ngapain?" Sidik Wonyoung meski ia sudah bisa menebak arah pembicaraan selanjutnya.

"Ngenalin calon ke bokap nyokap."

Wonyoung tertawa. "Siapa takut." Ia sudah siap.

Hyewon senyum. Cewek satu ini memang menarik.

Motor berhenti di pinggir jalan. Hyewon beranjak turun. "Gua mau beli itu. Lu tunggu disini aja," katanya lalu berjalan menuju sebuah truk es krim. Tak lama kemudian, ia kembali dengan dua macam rasa es krim di tangan. Hyewon memberikan salah satunya pada Wonyoung yang duduk anteng di atas motor.

Wonyoung menerimanya dengan senang, itu adalah rasa favoritnya. "Eh, tumben mau beliin yang minchoco? Biasanya juga anti." Tanya Wonyoung yang baru sadar.

"Iya gua tau lu suka banget sama yang itu. Sekali-sekali."

Selanjutnya Hyewon mengajak Wonyoung pergi ke mall, membeli apa saja yang diinginkan gadis itu.

"Nyoung, coba pake ini deh."

Wonyoung membalik badan. Di tangan Hyewon terdapat sebuah bando berwarna pink dengan hiasan mawar kecil di atasnya. Ia menuruti keinginan si lelaki.

Hyewon mengangguk-angguk puas, memberikan jempol. "Tuh kan.. cocok. Lu tambah cantik."

Setelah itu ia juga menawarkan beberapa aksesoris lainnya untuk menghiasi perawakan cantik Wonyoung. Tiba di kasir, Wonyoung hendak melepaskan semuanya untuk dibayar, tapi gerakannya terhenti.

"Jangan dilepas. Pakai sampai rumah semuanya." Ucap Hyewon sambil mengeluarkan isi dompet untuk membayar.

Gadis itu nurutin aja. Tapi tumben Hyewon begini tiba-tiba.

Mereka pergi ke lantai kedua paling atas. Hyewon pengen main bareng ke timezone. Jadilah mereka disana seru-seruan sampai sore.

Keluar dari mall sebelum malem, Wonyoung diajak mancing ikan dulu. Hyewon ngajarin cara mancing yang bener. Wonyoung awal-awal takut sama ikan yang nyeplas-nyeplus dari dalem air sampai buat baju mereka hampir basah. Hyewon cuma ketawa nikmatin pemandangan lucu itu. Hasil pancingan mereka diambil buat dimasak di restoran sana untuk dinner.

"Gimana? Enak ikannya?"

"Ho'oh. Lebih nikmat lagi soalnya hasil pancingan sendiri," ujar Wonyoung sambil menyantap lahap ikan bakarnya.

"Bener banget. Makanya gua demen mancing."

"Kapan-kapan ajak lagi kesini ya Kak. Ternyata mancing ikan seru juga walau agak ribet haha.."

Hyewon senyum simpul. "Iya."

Karena hari sudah malam, Hyewon ngajak pulang. Perjalanan mereka berakhir di restoran seafood tersebut. Dalam perjalanan Wonyoung bingung. Kapan dia mau ditembaknya? Padahal daritadi dia udah siap-siap aja.

Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang