"Yujin, aku masuk ya."
"Iyaa gak dikunci kok."
Wonyoung membuka pintu kamar, lalu duduk di kasur Yujin. Yujin yang lagi baca komik langsung geser aja. Mereka udah sering keluar masuk rumah dan kamar satu sama lain sejak kecil jadi ini biasa aja.
"Kenapa?" Tanya Yujin.
"Dad sama Mom pergi dinas lagi. Gak tau kapan pulang. Aku bosen di rumah. Sepi," jelas cewek berusia 15 tahun itu.
"Mau aku temenin di rumah?"
Wonyoung menggeleng. "Gak usah. Aku pengen disini dulu."
Yujin mengangguk, lanjut membaca komiknya.
Tidak ada yang bicara selama 15 menit. Mereka sama-sama larut dalam keasyikan masing-masing. Yujin yang lagi baca komik dan Wonyoung yang sibuk main hp. Tapi ini bukan masalah. Mereka udah deket banget jadi gak ada kecanggungan lagi.
"Wony."
Wonyoung menoleh.
"Cewek itu suka diapain sih?"
"Maksudnya?"
"Cara buat baper cewek gimana?"
Wonyoung melepas hp. Menatap ke arah atap kamar, berfikir. "Aku gatau ya sama cewek lain. Tapi aku pasti bakal baper kalau diperhatiin terus, dipegang tangannya, habis itu disenyumin."
Yujin melepas komiknya, mendekatkan diri ke arah Wonyoung. Wonyoung jelas kaget dong.
Yujin mengambil tangan kanan Wonyoung, terus ditatap lama mata Wonyoung. "Kaya gini?" tanyanya sambil tersenyum.
Jarak wajah mereka yang cuma tinggal sejengkal jari bikin Wonyoung gak tau harus bereaksi gimana. Mana Yujin makin lama makin gerak deketin dia lagi. Akhirnya Wonyoung terjatuh di atas kasur.
Tapi keadaannya malah tambah parah. Yujin sekarang tepat berada di atas Wonyoung. Ia menatap lamat-lamat cewek di bawahnya. Sementara Wonyoung udah panas aja mukanya.
Ceklek!
"Yujin, makanan udah si-"
Yujin dan Wonyoung menoleh ke arah pintu. Ada Bunda Yujin yang lagi diam memperhatikan mereka.
"Eh Bunda ganggu ya? Silakan dilanjut." Anehnya Bunda Yujin malah keliatan biasa aja lalu menutup pintu kamar. "Aduh jadi inget jaman dulu.." ia tersipu malu.
Wonyoung udah mau mati aja rasanya. Sedangkan Yujin slow respon, masih gak ganti posisi. Pas dia natep ke bawah, baru sadar. "EH ASTAGFIRULLAHALADZIM!"
"AKU GAK NGAPA-NGAPAIN KAMU KAN, WON?! BAJU AMAN KAN?!" Seru Yujin panik, mengecek baju di tubuhnya.
Wonyoung gak bisa jawab. Mukanya udah merah banget. Napasnya ngos-ngosan. Yujin bego!!
Yujin bergegas menyusul Bunda nya. "Eh Bunda enggak tadi itu salah paham doang." Katanya masih panik.
"Gapapa asal jangan kebablasan berlebihan ya Jin," kata Ibu nya sambil nyengir. Untung Bunda nya gak mikir sampai situ.. eh tetep aja gawat!!
Yujin mengacak-acak rambutnya. Aduuh gila banget tadi gua ngapain dah?! Kebiasaan terlalu menghayati sampai lupa apa-apa.
Wonyoung keluar dari kamar Yujin. "J-jin.. kayaknya aku pulang dulu yah.." ucapnya tanpa menatap Yujin satu kali pun, saking malunya.
Yujin juga sama. "I-iya.."
Wonyoung langsung lari cepet pulang ke rumahnya. Di kamarnya, Wonyoung menutup wajah dengan bantal. YA MAKSUD GUA GAK DILAKUIN SEMUANYA SECARA LANGSUNG! KENAPA JUGA HARUS DIPRAKTEKIN DEPAN GUA?! TAU AH, YUJIN BODOOOHH!!
---
Yujin bertemu Hyewon esoknya di sekolah. "Kang, gua perlu bicara bentar berdua."
Mereka pergi ke halaman belakang, duduk di salah satu bangku. "Gimana ngedate kalian kemaren?" tanya Yujin memulai duluan.
"Ya gua ajak dia makan-makan, gitu doang. Lu sendiri? Gua tau lu janjian sama Minju."
"Y-ya gitu lah.."
Melihat reaksi Yujin yang malu-malu, Hyewon curiga. "Jangan bilang lu nembak doi?"
"G-gak lah! Kami belum sedeket itu. Cuma sekarang lagi pdkt. Kalau nyaman nanti lanjut," jelas Yujin.
"Hyewon."
"Apa?"
"Lu suka sama Wonyoung?" kini giliran Yujin yang bertanya soal hubungan Hyewony.
Hyewon diam sebentar. "Kalau iya?"
Yujin menghela nafas. "Gua udah anggap Wonyoung sebagai adik sendiri. Pasti gua mau orang yang bener-bener serius sama dia."
"Gua tertarik sama Wonyoung. Tapi gua masih belum yakin sama perasaan gua sendiri, Jin."
Yujin tak berkomentar.
"Gua boleh deketin dia gak? Gua masih bimbang, tapi gua mau memastikan perasaan gua juga."
Yujin balik melemparkan pertanyaan. "Kalau misalnya lu ternyata gak ada rasa suka dan Wonyoung terlanjur jatuh hati gimana?"
Hyewon menggeleng. "Dari apa yang gua lihat, dia belum naruh harapan ke gua. Kalaupun terjadi, kayaknya masih lama dan butuh perjuangan keras. Soalnya Wonyoung.." ia melirik Yujin. "Masih suka sama orang lain."
Yujin membulatkan mata. "Siapa? Lu kenal?"
"Kenal. Kenal banget. Tapi sayang orangnya terlalu bodoh untuk sadar."
Yujin mencoba mengingat-ingat. Emang ada orang yang deket sama Hyewon, disukai Wonyoung dan gak pekaan?
"Boleh gak? Kalau enggak ya gua lanjut deketin."
"Y-ya boleh.. tapi jangan coba-coba buat nyakitin dia. Inget?"
Hyewon mengangguk mantap. "Thanks bro."
Mereka kembali berjalan memasuki kawasan sekolah. Yujin diam-diam masih sibuk dalam pikirannya.
Kok gua kesel ya?
---
Persiapkan diri kalian karena cerita sebenarnya akan segera dimulai~
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]
Fanfic"Aku gak ngerti, Jin. Kenapa kamu selalu perhatiin aku, jagain aku, dan protektif ke aku ketika kamu sendiri udah dimiliki orang lain? Lagian, atas dasar apa kamu berhak ngalangin aku? Kita cuma sahabat kan?" ⚠️ Warning: Genben (B×G) ⭕ Cast: 12 memb...