Nako melirik jam tangannya, lalu memperhatikan sekelilingnya. Ia berdecak pelan. "Harusnya kita perginya lebih cepet tadi Kak."
Eunbi di sebelah mengangguk. Mereka kini sedang mengantri di salah watu warung dekat sekolah. Situasinya amat padat, orang-orang sibuk berteriak untuk menagih pesanan mereka.
Setelah beberapa menit, mereka akhirnya berhasil mendapatkan pesanan mereka dengan susah payah. Eunbi menemukan meja yang masih kosong di pojok kanan belakang. Eunbi dan Nako segera duduk dan menyantap makanan batagor mereka.
Warung batagor ini memang ramai sekali dikunjungi. Selain karena enak, banyak rumor yang mengatakan bahwa jika seorang laki-laki dan perempuan makan bersama, maka mereka akan berakhir jadian. Makanya nama warungnya "Batagor Mesra".
Eunbi membersihkan mulut Nako yang agak belepotan karena kuah batagor. Lalu ia mengusap kepala adik kelasnya itu tersenyum senang. Eunbi sayang sekali dengan cowok yang satu ini. Soalnya Nako itu gak sebandel murid-murid lainnya dan dia imut parah. Karena Eunbi gak punya adek kandung, ia sudah menganggap Nako sebagai adiknya sendiri.
Nako sendiri gak begitu suka dianggap anak kecil dan kenyataannya memang bukan. Cuma percuma aja. Tiap dia ngeluh, orang-orang sih ngangguk-ngangguk dengerin dengan serius. Tapi tetep aja mereka nganggepnya kayak ngeliat anak kecil yang lagi ngambek. Jadi yaudah dia pasrah aja. Lagian kapan lagi sering-sering dimanja hehe.
"Disini aja, Kak." Seru seorang cewek menunjuk meja tempat Eunbi dan Nako duduk.
Cowok yang dipanggil tadi mengangguk, meletakkan makanannya di meja. Begitu ia melihat ke depan, matanya terbelalak. Lah si mak lampir!
Eunbi yang langsung kenal sama orang yang duduk di hadapannya ikut melotot. Cih, ada buaya.
Hyewon jelas udah bete aja liatnya. Cuma gak ada tempat duduk lain jadi ya terpaksa.
Nako mengecek hp nya. "Kak Eunbi, gua ada panggilan OSIS. Duluan ya." Eunbi mengangguk.
Hyewon menoleh setelah lengannya di pegang-pegang. Sambil memegang hp nya, Wonyoung berkata, "Kak, Wonyoung lupa ternyata Wonyoung ada bekel di Yujin. Wonyoung pergi dulu ya?"
Hyewon cuma tersenyum, mempersilakan.
Kini meja itu hanya terisi oleh Eunbi dan Hyewon yang saling tatap-tatapan sinis sambil memakan batagor mesra masing-masing.
Kenapa gua malah makan sama dia?!, gumam Eunbi sambil berdecak pelan.
Padahal dia orang nomor satu yang paling gak mau gua ajak ke batagor mesra, batin Hyewon.
Eunbi dan Hyewon cepet-cepet pengen balik ke sekolah. Mereka ngabisin batagornya di waktu yang bersamaan dan bayar di waktu yang bersamaan pula.
"Kok daritadi ngikutin sih? Naksir lu?"
"Lu kali yang naksir gua. Ngaku aja, lu pasti kagum dengan ketampanan hakiki wajah ini kan?" Hyewon mengibaskan poninya.
Eunbi masang wajah jijik, lalu lari secepat-cepatnya.
Kenapa lari? Soalnya Eunbi inget kalau liat buaya ya kita harus segera lari secepat mungkin.
---
Minju menutup buku, bernafas kesal. Ia mengambil beberapa buku dan tempat pensilnya dan bersiap pergi.
"E-eh mau kemana Ju?" Tanya Yuri, membuatnya menghentikan langkah.
"Nyari tempat yang damai, aman, tentram."
"Mau ke surga dong?"
Minju hampir menggeplak kepala temannya itu. "Lu pengen gua mati?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]
Fanfic"Aku gak ngerti, Jin. Kenapa kamu selalu perhatiin aku, jagain aku, dan protektif ke aku ketika kamu sendiri udah dimiliki orang lain? Lagian, atas dasar apa kamu berhak ngalangin aku? Kita cuma sahabat kan?" ⚠️ Warning: Genben (B×G) ⭕ Cast: 12 memb...