"Perpus emang tempat ngadem terbaek lah.." Kata Yena, menyandarkan diri ke salah satu bangku, menikmati udara dingin ac.
"Yen, geser dong gua gak kebagian nih ac nya." Sakura mendempet.
"Gua juga kepanasan," Yena tak mau mengalah.
"Kak Yen, panas banget disini."
Yena yang mendengarnya segera menyeret Yuri mendekat hingga memeluk tubuhnya agar pacarnya bisa menikmati ac juga.
Yuri mengedip sombong ke arah Minju yang lagi ngipas-ngipas pake buku. Minju mendecak kesal, curang.
Perpustakaan sebenarnya memang tempat yang adem. Cuma karena mereka ini sebelumnya ada di tempat yang panas dan ruangannya jadi penuh gini,
Tiba-tiba Hyewon datang dan merebut tempat. "Orang pacaran minggir."
Yena gak terima tempatnya diambil. Dan terjadilah pertarungan sengit perebutan singgasana tersebut.
Mereka terlalu sibuk berantem sampai gak tau masih ada beberapa tempat ac lainnya di sudut ruangan. Yujin geleng-geleng kepala, lalu menatap Wonyoung di sebelahnya. "Gimana? Udah gak kepanasan lagi?"
Wonyoung mengangguk, menikmati udara ac.
Di saat Hyewon, Yena, dan Sakura rusuh rebutan ac yang diliatin sama Yuri dan Minju, yang lainnya malah lagi santai ngademin diri di tempat yang lain. Kecuali Hitomi yang memang gak ada niat ngademin diri karena dia sering kedinginan.
Chaewon pun narik Minju menuju kursinya agar cewek itu bisa menikmati ademnya ac juga.
"Chae, lu gak ada niat lerai mereka gitu? Pacar lu udah kek emak-emak yang lagi ikut demo di pasar." Tanya Yujin heran.
"Gak lah biarin aja. Lagi seru-serunya itu." Jawab Chaeyeon santai sambil makan kuaci, ngeliatin Sakura ikut ngerusuh di ujung sana.
"Ooh.." Emang agak aneh si ketos ini, pikir Yujin.
Pintu perpustakaan terbuka. Seorang perempuan dan laki-laki masuk.
"Widiih udah rame aja ni tempat. Kita telat, Ko." Eunbi berkacak pinggang.
Nako hanya mengangguk mengiyakan, segera mengambil tempat duduk di sebelah Hitomi. Hitomi gak peduli tapi dia sebenarnya rada males sama Nako. Dia juga masih inget waktu Nako marah sama dia beberapa hari yang lalu. Nyeremin.
Eunbi melewati ketiga orang yang lagi adu cekcok tersebut, berjalan santai menuju sudut ruangan yang terdapat ac lainnya. Hyewon yang ngeliat langsung ngikutin.
"Woi!" Eunbi mendengus kesal. Hyewon sudah dulu merebut tempatnya.
Hyewon terkekeh. "Siapa cepat dia dapat."
"Gua duluan ya tadi!"
"Udah-udah jangan marah. Kita bagi tempatnya aja."
"Gimana caranya?"
"Nih." Hyewon menunjuk pahanya, menyuruh Eunbi duduk di sana.
"Dih gak mau lah." Jelas Eunbi nolak.
"Ribet banget sih lu," Hyewon menarik tubuh Eunbi untuk duduk di pangkuannya. Meski berat, setidaknya mereka sama-sama kebagian. "Lu sehari makan berapa kilo?"
Eunbi memukul pahanya keras. "Lu kali!"
Hyewon tertawa.
Bosan melihat pertikaian Sakura dan Yena yang tak ada habisnya, Yuri ganti melirik Nako yang lagi nyantai sambil minum susu di sebelah Hitomi. Ia mengamati wajah lelaki itu dengan seksama, berpikir sebentar. "Nako, kok wajah lu kek familiar ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]
Fanfiction"Aku gak ngerti, Jin. Kenapa kamu selalu perhatiin aku, jagain aku, dan protektif ke aku ketika kamu sendiri udah dimiliki orang lain? Lagian, atas dasar apa kamu berhak ngalangin aku? Kita cuma sahabat kan?" ⚠️ Warning: Genben (B×G) ⭕ Cast: 12 memb...