19. Dekat Tapi Jauh

310 25 3
                                    

"Kenapa sih ngeliatin gua terus?"

"E-enggak ya. Orang gua ngeliatin bunga di sebelah lu," sanggah Hitomi, segera sibuk kembali menggambar. Hari ini kelas mereka diberikan tugas untuk menggambar objek apapun yang ada di lingkungan sekolah. Simpel, tapi bikin pusing.

Nako tertawa kecil. "Bunga di sebelah gua ini bunga melati. Kenapa lu malah gambar bunga tulip?"

Hitomi malu lalu beralih fokus pada buku gambarnya.

"Udah sebulan lebih, gak usah dipikirin. Kan udah gua bilang, gua gak minta minta jawaban apapun kok. Santai aja." Ujar Nako tanpa melihatnya.

Hitomi tidak menanggapi. Sejak Nako nyatain perasaannya, Hitomi jadi agak canggung gitu. Padahal Nako sendiri biasa aja. Cuman ya gimana gak aneh coba. Bayangin, serumah sama orang yang suka sama lu?! Kan ada rasa canggung aneh gitu jadinya. Mana setiap saat pasti ketemu.

Dia masih inget gimana kagetnya dia waktu Nako ngomong itu. Soalnya dia gak pernah sadar, dan gak ada yang sadar. Selama ini semua nganggep Nako itu suka sebagai saudara dan sahabat aja, gak lebih. Sejak pertama kali mereka ketemu di Jepang waktu SMP, Nako itu emang udah bersikap begitu. Jadinya dia gak bisa bedain perubahan sikap cowok itu.

"Hii, Hii."

Hitomi menoleh ke arah kanannya. Ada Chaewon disana dengan wajah riang bersiap menunjukkan hasil kerjanya. Oh ya, Chaewon ikut pelajaran kali ini. Waktu dikasih tau mereka harus ngegambar, dia semangat banget pengen ikut. Sejak pacaran dengan Minju, dia mulai berubah menjadi lebih banyak bergaul.

"Ini, menurut kamu gimana?"

"Bagus, bagus." Kata Hitomi memperhatikan buku gambar tersebut. Gambarnya udah lumayan untuk ukuran murid cowok kebanyakan. "Tapi kenapa gambar cewek yang lagi lari?"

Chaewon menunjuk lantai bawah ke arah lapangan utama milik sekolah. Tempat itu sekarang sedang digunakan oleh murid kelas kelas sebelah. Mereka terlihat sedang berlari mengelilingi lapangan untuk pemanasan. "Itu, aku gambar dia."

Hitomi menyipitkan mata, gak keliatan. Iyalah, jaraknya aja sejauh itu mana keliatan. Aneh-aneh saja si Chaewon nyuruh liat ke sana. Pasti gak jelas, mana lagi lari-lari. Tapi itu kan kelas 11 IPA-4, dan yang digambarnya cewek. Udah pasti.. "Ooh.. Minju?"

Cowok itu mengangguk, mengintip anak-anak di lapangan yang lagi lari-larian itu. Ia sedang memperhatikan pacarnya yang tengah berjuang melawan rasa capek.

Jujur, kalau ditanya sakit, ya sakit lah. Hitomi masih belum bisa move on dari lelaki ini. Dia terlanjur jatuh hati yang dalam. Orang mana yang gak sakit perasaannya ketika gebetannya ngomongin pacarnya ke mereka?

Tapi Hitomi gak mau lama-lama sakit. Biarin ajalah. Liat Chaewon senyum aja dia udah seneng.

Diam-diam matanya melirik gambar yang sedang dikerjakan oleh teman di samping kirinya. Seperti yang diharapkan dari Nako, gambarnya terlihat menjanjikan meski Hitomi gak tau itu apa. Darah seni udah mengalir dalam keluarga cowok itu. Sama seperti abangnya, Nako pandai menggambar dan melukis.

Namun tiba-tiba temannya itu bangkit membereskan peralatan menggambarnya.

"Udah selesai, Nak?" Tanya Chaewon memandang kagum. Cepet banget selesainya.

"Belum. Mau pergi dulu."

"Kemana?" Kini Hitomi yang nanya.

Nako menjulurkan lidah. "Kepo." Lalu pergi begitu saja.

Nah ini nih salah satu sifat paling nyebelin seorang Nabuki Yako. Kadang usil banget, ngajak berantem. Hitomi cuma bisa mendengus kesal.

Gak ada yang tau kemana Nako pergi. Arah kelas bukan kesana. Ke toilet? kantin? Ngapain harus repot-repot bawa buku gambar sama peralatannya? Apalagi ini masih jam pelajaran.

Waiting For You [Annyeongz ft. Other IZ*ONE Ship]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang