4

48.3K 451 10
                                    

Hiduplah dengan menyenangkan, misalnya menjadi Dira yang dikelilingi cogan-cogan
😆😆

Happy reading....⭐

"Malam bang" sapa Ana pada ke-2 abang sahabatnya itu.

"Malam juga na, sana langsung kekamarnya Dira aja dulu dia masih siap-siap" sahut Jovan.

Ana langsung menaiki tangga dan berjalan kekamar Dira, dia agak terkejut juga melihat gaun yang dikenakan sahabatnya itu, tampak seksi.

Ana langsung menaiki tangga dan berjalan kekamar Dira, dia agak terkejut juga melihat gaun yang dikenakan sahabatnya itu, tampak seksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh Ana halo!! sini masuk ngapain didepan pintu gitu"

"Iya Ra, happy birthday ya gemesnya gue, nih kado buat lo sama ada roti yang kemarin belom jadi gue kasih soalnya sengaja buat hari ini" jujur Ana.

"Aaa makasih Ana"

Kemudian mereka berbincang sebentar lalu turun untuk ke ruang keluarga karena Jovan sudah memanggil mereka.

Tepuk tangan meriah menyambut Dira dari teman-temannya dan teman-teman abangnya.

"Kiw kiw diraa munduran dikit dong, cantiknya kelewatan, selamat ulang tahun cantik" goda Ecan dan Dira hanya bisa tersenyum malu.

"Selamat ulang tahun ya adeknya abang, tambah pinter dan tambah cantik, nurut sama abang ya" Itu ucapan bang Jovan.

"HBD ya Dira gemes, adek abang tambah cantik deh hari ini" goda Dirga.

"Happy birthday Diraku" ucap Nana dan Jeno berbarengan.

"Selamat tambah umur ra hehe" ucap Tiyan

"Selamat tambah tua bocilnya abang-abang disini" ucap Leo dan Jalu

"HBD ya ra, hari ini lo seksi banget, gue suka" bisik Jay tepat di telinga Dira, membuat Dira salah tingkah sendiri.

"Et et aduh kampret lo jay, haha Ra, met ulangtaun yak, manis banget deh" ucap yudha sambil mencolek gadu Dira.

"Oke guys sekarang kita dengerin pidato dari Dira ya.." bang Jovan mempersilahkan Dira untuk mengucapkan kata-kata terima kasih kepada teman-temannya.

"Cek cek, malem teman-teman dan kakak-kakak, makasih ya udah mau dateng di acara ulang tahunku hari ini, aku harap kalian disini enjoy dengan suasananya dan selamat menikmati makanan yang udah disiapkan ya, sekali lagi terima kasih."

🌱🌱

Ini sudah tepat jam 12 malam dan teman-teman Dira maupun abangnya sudah pulang, Dira belum mengganti ganunnya karena dia merasa dirinya cantik menggunakan gaun ini.

Dia tengah membuka kado dari teman-temannya, ada yang memberikan bunga saja dengan kartu ucapan, ada yang memberikan pakaian kekinian, dan ada juga yang memberinya lingieri, batinnya ada-ada saja tapi ada 2 kado yang menurutnya cukup istimewa, yang pertama adalah buku diary berwarna peach, tampak imut dan dia tidak sabar untuk menulis kesehariannya pada buku cantik itu, dan yang kedua adalah kotak musik tidak ada balerina ditengahnya, hanya kotak musik berwarna coklat dan bila tuasnya diputar akan mengeluarkan musik, menurutnya ini lucu dan aesthetic, kedua kado itu dari abang-abang gantengnya.

"Ra tidur gih, besok lagi liat-liat kadonya" ujar Dirga

"Nanti abang, Dira masih seneng"

Dirga berjalan mendekat kearah Dira yang kini sedang duduk disofa. Lalu Dirga jokok tepat didepan kaki dira yang sedikit terbuka.

"Abang mau ngapain, sini duduk disebelah aku aja" Dira agak terkejut karena abang nya malah berjongkok didepannya dan tangannya mulai mengelus paha Dira.

Dirga tak bergeming terus saja mengelus paha mulus Dira dan semakin lama mulai naik dan naik.

Jovan yang habis dari dapur melihat itu dan mengeluarkan smirk nya, lalu berjalan mendekat ke kedua adik nya, lalu ia duduk disamping Dira yang terlihat sedikit risih dengan perlakuan Dirga, tapi Jovan tidak perduli dia juga ingin bermain-main seperti Dirga. Dirga yang menyadari keberadaan Jovan menghentikan aksinya tadi dan ikut duduk disebelah Dira.

"Ra, abang ada hadiah lagi buat kamu, tapi kamu harus nurut apa kata abang ya" ucap Jovan dan diangguki dengan antusias oleh Dira.

"Gue juga ada hadiah lagi buat lo, sama kayak bang Jo, lo nurut aja sama kita, kita bakal kasih yang enak buat lo" ujar Dirga, kini Dira hanya menurut pada abang-abang nya.

Tangan Dira kini sudah diikat keatas dengan dasi yang tadi digunakan oleh Jovan, ia bertanya mengapa tangannya diikat tapi kedua abangnya itu hanya mengatakan agar Dira lebih merasa enak dengan hadiahnya.

Kedua abangnya itu kini sedang mengelus wajah cantik Dira kemudian turun keleher, dan kemudian memulai lagi dari ketiak naik pada tangannya yang diikat keatas, Dira merasa geli, merinding, dan aneh disaat bersamaan.

Jovan yamg sudah tidak tahan langsung mengecup, menjilat dan sedikit menggigit pundak Dira yang terekspos, sedangkan Dirga menjilat-jilat lehernya dan telinganya, Dira yang sudah tidak tahan merasakan aneh hanya bisa mendesah kecil karena perlakuan kedua abangnya.

"Aahh bang geli mmhhh"

"Just call my name Dira" ucap Dirga

"Dirgaaahh jovaannhh mmhh" desahan indah Dira membuat Jovan dan Dirga semakin menggila. Jovan mulai mengecup pelan bibir ranum Dira tak lupa tangannya memainkan payudara sebelah kanan Dira yang masih terbalut gaun. Sedangkan Dirga meremas payudara Dira sebelah kiri dan tangan satunya mulai menurunkan resleting gaun Dira.

Desah tertahan dan tangan yang diikat membuat Dira merasa lemas, dan dia melihat gaun bagian atasnya sudah terbuka dan tampaklah lingieri yang dibelikan abangnya kemarin, lingieri tersebut transparan dan Dira tidak menggunakan bra di dalamnya, sehingga nipple Dira terlihat jelas.

🌱🌱

Mereka bertiga sudah dalam kamar yang biasa digunakan Jovan dan Dirga bermain dengan jalang-jalangnya, ikatan pada tangan Dira sudah dilepas dan gaunnya pun sudah terlepas menyisakan kain tipis yang sama sekali tidak menutupi aset-asetnya.

Dira terus saja mendesahkan nama abang-abangnya yang bermain dengan tubuh bagian atasnya, dan sesekali mengecup dan melumat bibirnya bergantian, Dira yang sudah bisa mengimbangi permainan bibir abang-abangnya pun membalas ciuman tersebut.

"Enak kan Ra?" Tanya Jovan dengan suara seraknya

"Mmh" gumaman dari bibir Dira karena kini Dirga sedang menciumnya.

Lalu Jovan dan Dirga mulai menyusu pada payudara Dira yang menurut mereka sangat menggiurkan.

"Aah banghh jangan gigit shh" nipplenya digigit oleh kedua abangnya, keduanya juga seperti tak mendengarkan dan terus mengencangkan hisapan pada payudara Dira, lalu membuat tanda kepemilikan diarea sekitar nipple, dan setelah itu mereka menyelesaikan aksinya, ini baru permulaan untuk Dira, mereka ingin bermain halus dulu agar adik kecil mereka merasa nyaman.

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang