12

30.9K 284 0
                                    

Wah udah sebulan gaes🤭
Maaf ya... kemarin-kemarin belom ada ide buat lanjutin☺

Udah ah langsung aja, iya jangan lupa vote dan komen-komen juga oke👌

Makasih juga buat yang udah vote
Lopyu gaes💚

••●●••

"Abang berangkat dulu ya ke warung tante, ada banyak pesenan"

Jovan pagi-pagi sekali sudah bersiap untuk ke rumah makan tantenya, berarti Dira akan berangkat bersama Dirga, oh god semoga abangnya yang satu ini ga mampir-mapir dulu, fikir Dira.

"Pegangan Ra"

"Bang langsung ke sekolah ya, aku marah kalo abang mampir dulu atau bolos"

"Iya iya elah buru pegangan"

Dira pun menurut, dan Dirga juga menepati kata-katanya tadi untuk langsung kesekolah.

"Dah ya bang aku ke kelas dulu" pamit Dira.

"Iye sono, yang rajin yaa" ucap Dirga sambil mengusap-usap rambut Dira.

"Wiih tumbenan bareng kak Dirga" goda Ana, karena heran, jarang sekali Dira mau berangkat bersama Dirga.

"Iya soalnya bang Jovan buru-buru ke tempat kerja, banyak pesenan katanya"

Dan Ana hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk-angguk.

"Dira! Oi..."

"Ra ada yang manggil lo tuh"

Setelah itu Dira dan Ana menghentikan langkah dan menoleh keasal suara.

"Eh kak Marko, ada apa ya kak?" Tanya Dira sopan.

"Gue tadi abis dari ruang guru, terus bu Tatik nitip buku punya anak kelas lo" terang Marko.

"Ooh oke kak makasih ya, sini kak bukunya." setelah itu Dira dan Ana menuju kelas sambil membawakan buku milik teman-teman kelasnya.

🌱🌱

Sekarang sudah istirahat dan seperti biasa sepasang sahabat ini makan ditaman sekolah, tapi kali ini tidak hanya mereka ber 2, tapi ada Jalu dan Jeno, yang beralasan ingin mencari suasana baru.

"Wih enak juga ya ternyata makan disini, berasa piknik" celetuk Jeno.

"Iyalah kak, kemana aja lo selama sekolah disini" sindir Ana.

"Apa lagi makannya bareng bidaDira ye Jen." Sambung Jalu, dan dibalas kekehan oleh Jeno.

"Ini lagi,bidadari bego! Jalu tolol banget deh" sewot Ana lagi.

"Kaga ada sopan-sopannya ya mulut lo, gua cipok nih"

Begitulah jika Jalu dan Ana sudah bertemu, ada saja yang diributkan, mengganggu ketenangan seorang Dira saja.

"Aku ketoilet bentar ya" izin Dira kepada yang lain.

Tak lama Dira sudah keluar dari toilet, tapi betapa terkejutnya, di depan pintu keluar melihat sosok Jeno dengan senyuman khasnya, dan dia tampak tersenyum kearahnya.

"Kak Jeno ngapain disini?"

"Nungguin kamu dong sayang"

Jeno mulai melangkah maju, dan itu membuat Dira bergerak mundur hingga memasuki toilet lagi, dan pintupun sudah ditutup oleh Jeno.

"Kak mau ngapain sih, 3 menit lagi bel loh"

"Kita main dulu, oke babe"

Jeno terus saja memojokkan tubuh Dira, dan kini wajahnya mulai mendekat, hingga hidung mereka sudah bersentuhan, tapi bukannya menuju bibir ranum Dira, Jeno malah langsung menurunkan kecupan pada leher jenjang Dira.

Sambil menciumi leher jenjangnya, Jeno membalik tubuh Dira, hingga membelakanginya, merapatkan tubuhnya pada tubuh Dira, hingga Dira merasa ada tonjolan diantara bokongnya yang masih tertutup rok.

Jeno terus menggesek-gesekkan miliknya dari dalam celana, dan meremas-remas payudara Dira yang masih terbalut seragam, hingga sang empunya keenakan.

"Kak jenhh, geliihh"

"Aahh kak, jangan kenceng-kencenghh"

Jeno yang bertambah nafsu, sudah mengeluarkan miliknya, dan menaikkan rok milik Dira, kini ia menggesekan miliknya tepat diantara selangkangan Dira.

"Ahh Ra gue ga tahan"

"Mmhh gila baru digesekin doang." Racau Jeno disela desahannya.

Dira makin merem melek dan terus mendesah juga, karena payudaranya kini sudah menjadi santapan Jeno.

"Terushh kak, ahh"

"Yeahhh mhh love you babe"

Desahan terus keluar dari mulut mereka, walau tak langsung, tapi bagi keduanya permainan itu cukup nikmat, hingga mereka sampai klimaks dan saling memeluk dengan keadaan yang cukup kacau ditoilet ini.

••●●••

Aduh untung kaga diunboxing yang bawah😏

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang