31

11.9K 141 15
                                    

Hi!!! I'm back!! 💋
Sorry lama ya ges, buntu gitu loh buat lanjut.
Yuk sat set sat set aja di baca, monggo...

°•○●○•°

"Ngghh...huuhh."

Dira terbangun pukul 2 dini hari, badannya terasa pegal, ia juga haus, dilihatnya Jeno yang masih tertidur pulas disebelahnya, ternyata kedua abangnya tak menyuruh Jeno pulang.

Ia turun dari kasur dengan hati-hati, karena takut Jeno terbangun dan juga karena kakinya yang masih pegal, ia akan turun kedapur untuk mengambil minum atau mungkin juga memakan jajan jika ada.

Sesampainya didapur Dira mengambil air putih dingin dan menegaknya langsung, betapa lega tenggorokannya setelah dibasahi, kemudian ia berjalan menuju meja makan, ternya masih ada roti tawar plus selai, segera ia siapkan dan memakannya.

"Jeno mainnya kuat banget ya, sampe tenaga kamu habis kayaknya." Ucap Jalu sembari mengusap kepala Dira, membuat perempuan itu cukup terkejut, ternyata ada yang terbangun juga dijam segini.

"Hehehe lumayan." Jawabnya seraya tersenyum manis, Diea itu merasa tidak terlalu dekat dengan Jalu, dan tampaknya ini baru interaksi intens keduanya.

"Aku buatin mie mau?" Tawar Jalu, karena lelaki itu tampaknya juga lapar.

"Hmm boleh deh bang." Dengan setia Dira menunggu mienya matang, tampaknya Jalu tidak terlalu bisa memasak, karena memotong sosis saja memakan waktu agak lama, tapi tak apa Dira masih sabar menunggu hasil masakan Jalu.

"Nah ini dia, sorry lama ya Ra." Riang Jalu dengan membawa kedua mangkuk berisi mie buatannya, dengan senang hati Dira menerima mangkuk tersebut, setelah ia sruput sedikit kuahnya, rasanya tidak buruk, ya lumayan untuk mengganjal dimalam ini.

Pukul 06.45 mata yang terpejam kini mulai terbuka, Jeno menatap perempuan yang tidur disebelahnya kemudian tersenyum. "Morning honey." Sapaan manis darinya untuk Dira yang masih terlelap.

Dirinya mulai membersihkan diri dan berlalu keluar kamar, di lihatnya Jovan yang sedang menyiapkan sarapan bersama Leo.

"Le, jus mangga satu ya."

"Lo kira ini warung!" Seru Leo diiringi lemparan serbet kearah Jeno.

"Dira mana Jen?" Masih dengan meniriskan ikan gorengnya Jovan bertanya pada pacar adiknya itu.

"Masih tidur bang, capek kali."

"Ya capek lah, lo mainnya kek kuda lumping gitu." Sahut Jalu yang baru datang dengan keadaan rambut basah setelah mandi.

Jeno hanya mengedikan bahunya, lalu berjalan kearah kulkas, mengambil minum.

"Dira semalem tuh kebangun tau, laper dia, terus gue buatin mie deh, kurang baek apa gue sama pacar lo." Jelas Jalu panjang lebar.

Leo langsung mengecek kesegala penjuru dapur.

"Ngapa Le?" Heran Jovan.

"Takut ada yang gosong gitu bang, kan Jalu amatiran." Ucap Leo disertai kekehan, dan Jalu yang merengut sebal.

"Terus napa Jal?" Tanya Jeno.

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang