17

24K 240 4
                                    

Sebelum paket internet gue abis, gue pengen update cerita ini hehe.

Selamat bermalam minggu semua!!

Kegiatan malam minggu favorite gue ya rebahan, kalo kalian ngapain aja?

°•○●○•°


Mereka sudah memakai kembali pakaiannya, dan sudah membersihkan cairan-cairan nafsu yang berceceran.

Dira juga sudah berpakaian tapi tidak memakai dalaman, ia sekarang sedang dipangku Dirga mengahadap kearah lelaki itu dan mengalungkan tangannya dileher Dirga.

"Makan dulu ayo." Ajak Dirga pada perempuan dipangkuannya ini.

"Hmm" Dira masih cape dan ingin tidur dipelukan abangnya ini, tapi abangnya masih mau nongkrong.

"Ngadep depan dong." Dan dibalas dehaman lagi oleh Dira.

"Gemes ey manja si Dira." Ujar Ecan sambil menggenggam tangannya dan digerak-gerakan gemas.

"Capek gak Ga? Sini gue gantiin" Tanya Nana dan langsung mendapat toyoran dikepala dari Jay.

"Modus!" Ucap mereka serempak.

"Beneran ini mah, kalo capek kan bisa nih pada gantian mangkunya." Ucap Nana kukuh dengan perkataannya.

"Gak mau, mau sama abang aja."

"Wahahaha noh kan, langsung ditolak." Ecan tertawa sambil menabok kecil lengan Tiyan yang ada di sebelahnya, kalo Nana kejauhan.

"Pake nabok segala nih bocil."

"Ck bocil gini juga tadi bisa bikin bocil bang..." seru Ecan dengan bangganya.

Setelah berbagai bujukan Dira mau makan tapi disuapi oleh Jovan.

"Pentilnya pake ngejiplak lagi, bikin gue pangen lagi kan ah." Ecan sefrontal itu mengatakannya.

Nana melepas kemejanya kemudian diberikan ke Dira untuk menutupi yang tadi kejiplak.😏

"Gausah pengen lagi lo, kasian adek gue cape nih." Ujar Jovan sambil membantu mengenakan kemeja Nana pada Dira.

"Iye iye, maap ya cantik." Dira capek rasanya diganggu Ecan terus, cerewet banget, berisik, tapi enak genjotannya avv.

3 hari setelahnya...

"Masak apa bang?" Masih dengan muka bantalnya Dira datang kedapur dan memeluk Jovan dari belakang, menyenderkan kepalanya di punggung tegap itu.

"Nasi goreng, kamu kekamar mandi dulu sana terus duduk disana ya yang anteng." Ujar Jovan karena dia agak kesusahan bergerak.

"Mau gini dulu, punggung abang nyaman." Kata Dira dengan manjanya.

"Nanti abang temenin nonton deh, kamu bebersih dulu." Rayu Jovan agar Dira mau melepaskan pelukannya.

Dari tadi Jovan udah agak ga fokus karena payudara yang terasa menempel dipunggungnya, dan ia juga harus menyelesaikan masakannya dulu.

Hingga akhirnya...

Cup.

Jovan membalikkan badan dan mengcup singkat bibir Dira kemudian mencubit pipinya.

Dengan terpaksa akhirnya Dira melepas pelukannya, dan berjalan gontai kekamar mandi.

Mereka sudah selesai dengan urusan sarapannya, dan sekarang ketiga orang itu sedang nonton film Harry Potter dengan tenang.

Posisi Dira tiduran terlentang, kepalanya dipangkuan Jovan dengan tangan Jovan yang mengelus rambut Dira, sedangkan kaki dira di pangkuan Dirga, sesekali Dirga mengelus betisnya dan membuat Dira kegelian.

"Sshh geli abang ih!" Kesalnya karena tangan Dirga semakin keatas.

"Sstt diem, brisik." Ucap Dirga santai.

Ting tong!!

"Siapa tuh? Lo ada janji bang?" Tanya Dirga pada Jovan.

"Kagak, sana bukain." Dengan malas Dirga berjalan untuk membukakan pintu.

Setelah pintu terbuka.

"Weh ngapain lo kesini? Tumben."

"Gabut, gue main sini yak."

"Iye masuk-masuk." Dirga mempersilahkan tamunya masuk

"Halo bang." Sapa sang tamu pada Jovan.

"Yoi, main lo? apa kabar?" Tanya Jovan.

"Baik, iya gabut nih lama gak main, gabung nonton aja ah."

Tamu itu kemudian duduk disebelah Dirga, Dira diem aja karena mengantuk kembali oleh usapan Jovan.

"Sapa dulu tuh dek siapa yang kesini." Ujar Jovan.

"Hmm?"

"Halo Dira, lama ga ketemu"

"Hmm eh bang Rendi ya!?" Matanya berbinar ketika melihat Rendi.

Rendi juga teman Jovan dan Dirga tapi berbeda sekolah dengan Dirga dan Dira, sudah lama tidak berkunjung kerumah dan nongkrong bareng. Dira senang karena sifat Rendi yang perhatian padanya seperti abang sendiri.

"Iya dong, tambah cantik aja Ra." Ucap Rendi sambil menggodanya.

Karena Dira suka Rendi jadi dia malu-malu kucing di puji begitu.

"Dih merah pipinya." Ujar Dirga sambil menunjuk wajah Dira, yang langsung ditutupi Dira.

"Gemes." Lantas Jovan mencubit pipi Dira.

"Bang Ren main yuk!" Ajak Dira.

"Main apa? Filmnya belum selesai itu." Tanya Rendi sambil memakan pizzanya.

"Main dikamar aku, ayok!"

Rendi saling tatap dengan Jovan dan Dirga.

°•○●○•°

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang