Mereka dan Aku ☑

27

Up sekarang deh hehehe
Selamat baca guys💚

°•○●○•°

"Lho eh kok Dira ikut?" Tanya Jeno heran.

"Maksa pengen liat lo balapan, harus menang lo Jen jangan ngecewain."

"Gampang lah Ga, Ra semangatin gue dong."

"Semangat bang Jenoo, nanti kalo menang aku kasih apapun yang kamu minta."

"Apapun hm?" Jeno memegang dagu Dira menariknya pelan dan menempelkan bibir keduanya.

"Dih belom menang lo Jen, malah minta hadiah sekarang, gimana sih lo." Dumel Dirga.

"Manis sih, biar gue tambah semangat juga lah Ga, yaudah gue mau siap-siap dulu, bye Ra."

Dira tersenyum manis sebagai tanggapan dari perilakuan dan perkataan Jeno tadi.

Jeno menghampiri Ecan dan Jalu yang sibuk mempersiap kendaraan yang akan digunakannya, mulai dari mengelap sampai ganti oli, Ecan lakukan agar temannya itu menang dan selamat sampai tanding berakhir.

Hmm, sayang Ecan ga nih, sayang dong...

Sementara di tempat Dirga, lelaki itu terus mendumal entah apa, tiba-tiba...

"Seneng lo dicipok Jeno?!" Sinis Dirga.

Dirga ini moodnya berubah-ubah kemarin manjanya minta ampun tapi hari ini mudah sinis, ngambekan kayak cewe PMS.

Dengan sedikit berjinjit Dira meraih belakang kepala Dirga mendekatkannya dengan wajahnya sendiri, lebih tepatnya bibirnya kemudian melumat bibir lelaki itu sebentar.

"Jangan marah terus, nanti cepet tua ngalahin bang Jovan." Ucap Dira.

"Bisa banget sekarang bikin gue deg degan." Ucap Dirga seraya mengusap rambut Dira.

•
•
•

"YEEEY BANG JENO MENANG!!"

"Ssttt, Ra jangan teriak gitu ok."

"Iya, maaf, aku seneng banget bang Jeno menang hehehe."

"Iya dong kan berkat semangat dari kamu." Jari jeno dengan mulus mencolek dagu Dira.

"Sa ae tutup botol." Cerca Ecan.

"Apa lo sirik ae, balik sana!" Usir Jeno pada Ecan.

"Wah kaga tahu diri nih bocah." Ucap Ecan sambil geleng-geleng.

"Udah-udah bacot amat lo berdua, buru party lah." Seru Nana.

"Hmm pak Nana udah gak sabar gaes mau party..." Goda Leo sambil menaik turunkan alisnya.

"Kuy lah gas, abang-abang udah nunggu di tempat biasa." Jawab Dirga memberi informasi.

"Mana emang nya?" Tanya Jalu, tampaknya anak ini mulai ngantuk, maklum anak bontot doyan ngen**t
UPSS😳

"Mana lagi, rumah gue lah, yuk Ra."

Rombongan pengajian ini langsung menuju rumah pak haji Dirga, nggak...maksudnya gerombolan cowo tampan nan mesum.🙂

Sudah banyak motor terparkir dihalaman rumah itu, tentunya Jovan dan kawan-kawan sudah didalam.

"Masih sama Rosa lo Jay?"

"Masih dong." Ucapnya dengan bangga.

"Masih lah Van, orang dikasih jatah terus." Sela Tiyan sambil melirik Jay.

"Hahaha anjir, iya juga."

Sepertinya hanya Yudha yang waras hari ini, sedari tadi hanya fokus dengan game di smartphone nya.

"Wisss akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga, mana nih pizza nya?" Seru Tiyan ketika melihat Jeno memasuki rumah.

"Gak ada bang, morotin gue mulu heran dah."

"Gak asik lo." Tiyan pura-pura ngambek dan langsung berbalik menonton Yudha yang masih main games.

"Canda lah bang, tuh di bawa si Ecan."

Tiyan berbalik lagi dengan wajah sumringah menatap Jeno, dan dibalas dengan senyum yang tak kalah manis dari tea jus gula batu.

Semua lelaki tadi akhirnya menginap dirumah Jovan, karena teler soda,anjay gak tuh.

Pagi-pagi sekali sekitar jam 06.00 bel rumah Jovan sudah berbunyi membuat orang yang berada di dalam rumah terusik tidurnya.

"Siapa dah, masih ngantuk gue." Gerutu Yudha sambil menggaruk lengannya.

"Buka sono Ga!" Suruh Jovan ia pun kembali menutup matanya.

Tidak ada sautan dari Dirga, lelaki itu benar-benar sengaja menulikan tilanganya.

Bel kembali berbunyi.

"Anjing siapa elah!" Dengan langkah gontai dan masih dengan mengucek matanya, Jay membukakan pintu.

"Eh bang Jay, sorry ganggu bang." Ujar orang itu.

"Udah tau ganggu masih lo pencet belnya dodol emang lo Ren." Yang dipisuhi hanya meringis kemudian masuk kedalam rumah dan langsung duduk di sofa memerhatikan teman-temannya yang masih setia di alam mimpi.

"Haus ambil aja sendiri didapur." Sahut Jay kemudian tiduran di dekat Tiyan.

°•○●○•°