36

8.6K 99 8
                                    

‼ E N J O Y ‼

°•○●○•°


"Happy birthday Lexa!"

"Makasih ya Ra udah dateng, have fun!"

Dira mengangguk kemudian berlalu mengambil beberapa cake dan juga minuman. Sedang asik mengunyah dirinya dikejutkan dengan tepukan dibahunya, saat menoleh ia mendapati Ecan dan Nana sudah berada disampingnya. Kedua teman abangnya itu sangat tampan malam ini.

"Dirga mana Ra?"

"Itu, lagi sama kak Rendi ambil minum."

"Gak sama Jeno?"

Pertanyaan dari Nana membuat Dira bingung untuk membalasnya, harusnya Nana yang lebih tau saudaranya itu kemana.

"Gak kak, katanya ada urusan, nanti nyusul."

"Eh tuh tuh Jeno!" Ecan berucap dengan hebohnya sambil menunjuk kearah orang yang datang itu.

"Eh sama siapa tuh?"

Jeno datang tidak sendiri, ia bersama gadis di belakangnya, jari tangan mereka saling bertaut membuat dua orang yang melihat tampak terkejut sementara yang satu lagi tampak sumringah.

"Hai Ca, kok ga bilang mau kesini juga kan bisa bareng gue."

Gadis itu tertawa sebentar. "Nih udah sama dia." Ucap Caca seraya mengapit lengan Jeno mesra, membuat Nana tersenyum canggung dan melirik Dira yang ada disebelahnya.

"Pacar lo Na?" Gadis itu nyeletuk lagi tiba-tiba.

"Siapa?" Tanya Nana bingung.

"Itu, hai gue Caca." Caca mengulurkan tangannya pada Dira. Dira membuang nafasnya halus lalu balas menjabat tangan Caca.

"Dira, dan aku bukan pacar kak Nana."

Dira merasa sebal lantaran Jeno hanya diam sedari tadi dan tidak menyangkal tebakan perempuan yang datang bersamanya itu.

Ecan yang memerhatikan sedari tadi juga hanya diam tak berminat berkenalan dengan perempuan yang bernama Caca itu, tatapannya pada Jeno juga menajam.

Merasa suasana semakin tidak enak, Dira beralasan ia di panggil Dirga yang berada tak jauh darinya untuk meninggalkan orang dan lingkup yang membuatnya sakit.

Benar ia menghampiri Dirga, namun ia berpamitan kepada abangnya itu untuk menemui Ana, padahal temannya itu sedang asik bersama Jalu. Tenang saja Dira tidak seburuk itu untuk merusak momen sahabatnya yang sedang dalam masa PDKT, ia berjalan menjauh dari ramainya orang-orang dan terduduk di taman sendiri.

"Dira bete tuh kayaknya, lu parah sih, kan bisa bilang ke gue buat jemput Caca." Ujar Nana kepada kembarannya, siapa lagi kalau bukan Jeno.

"Hahaha gakpapa, nanti juga baik lagi dikasih es krim."

"Goblok." Umpat Nana.

"Jalang lo Jen?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Ecan membuat Jeno naik pitam, rahangnya mengeras, sedangkan Nana tampak biasa saja, untung Caca sedang menemui Lexa, yang memiliki acara tersebut.

"Maksud lo apa?"

"Lah, maksud lo juga apa anjing? Dira jadi bete diacara yang harusnya seneng-seneng." Ecan sudah kepalang emosi juga sedari tadi.

"Lo kalo ga tau diem aja. Entar gue juga bakal buat Dira kesenengan." Mendengar jawaban Jeno disertai senyum meremehkan membuat Ecan mengeratkan kepalan tangannya, Nana yang melihat hal tersebut hanya santai dan mulai menjelaskan yang sebenarnya.

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang