16

35.4K 392 11
                                    

🔞🤭🔞






《Langsung aja, gausah banyak cingcong》







°•○●○•°

"Mana nih yang lain, kok cuma lo lo doang?" Tanya Jovan karena hanya 4 orang yang datang kerumahnya kali ini.

"Leo acara keluarga katanya, Jalu kaga tau dah." Ucap Ecan.

"Lah Jeno mana na?" Tanya Dirga.

"Belajar dia, brengsek-brengsek otak harus tetep lancar." Jawab Nana sambil tertawa.

"Lah si Yudha?"

"Bucin dia mah sekarang, udah kek perangko nempel mulu sama cewenya." Jelas tiyan.

Dira kali ini bosan dan memilih ikut bergabung dengan teman abang-abangnya, ia dari dapur sekalian membuat kan minum untuk tamunya, walau biasanya mereka pada ambil sendiri.

"Makasih cantik." Goda Ecan pada Dira.

Dira hanya mengangguk dan berjalan menuju abangnya dan duduk dengan dihimpit keduanya.

"Eh eh Yudha nge vc nih!" Heboh Tiyan kemudian mengangkat vc dari Yudha dan langsung menyandarkan hpnya di tempat tisu yang ada di meja.

"Aahh cepetin sayanghh." Tersedengar suara laknat dari sambungan telpon sebrang.

"Gila nih orang, kaga kumpul malah ngewe, ngevc lagi." Ujar Jay.

"Mmhh yaaah aahh teruss."

"Anjing bikin ngaceng aja." Ucap Ecan frustasi sendiri dan yang lain masih saja melihat dengan serius adegan live itu.

Tangan Jovan juga sudah mengelus-ngelus paha Dira yang ada disebelahnya.

Dira kegelian, tapi tetap menahan untuk tak bersuara, ia juga sesekali mengintip ke hp Tiyan, melihat Yudha yang sedang menggagahi pacarnya.

"A-aku ke kamar ya bang." Pamit Dira dan langsung ditahan Jovan.

"Sini aja." Ucap Jovan singkat, Dira pun menurut.

"Lo anggurin noh tetenya, sini kasih gw aja bang." Yudha yang mendengar langsung meremas payudara pacarnya kasar dan menghisapnya.

" uuuh enakh, faster yanghh."

"Yaah ohh mmhh"

"Aaahhh"

Yudha dan pacarnya sudah sampai pelepasannya dan telponnya langsung dimatikan oleh Yudha.

"Wooh gila" heboh Nana yang sedari tadi hanya diam.

Sedangkan Jovan sudah mengusap-usap payudara Dira dari luar kaos ketat yang gadis itu kenakan.

"Ssshhh"

Teman-teman abangnya langsung menatap ke arah Dira dengan tatapan yang Dira sendiri tidak mengerti, bodoamat. Yang sedang Dira fikirkan adalah "ini tangan bang Jovan kenapa sih?!"

Mereka dan Aku ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang